[Close Up Video] Penembakkan Roket MLRS RM70 Grad 120mm Marinir TNI AL
|Bila ada yang bertanya, jenis senjata apa yang punya daya rusak atau daya hancur paling tinggi dalam sekali aksi? Meski jawabannya bisa beragam, tapi salah satu yang pasti adalah (multiple launcer rocket system). Armed TNI AD dan Korps Marinir TNI AL pun tak asing mengoperasikan MLRS, terlebih self propelled MLRS. Meski ada yang terbaru ASTROS II MK6 Armed TNI AD, tapi yang sudah teruji dalam operasional dan juga sering tampil adalah RM70 Grad, MLRS pengusung roket kaliber 122 mm buatan Cekoslovakia.
Baca juga: ASTROS II MK6 – MLRS Multi Kaliber Armed TNI AD
Baca juga: [Polling] M142 HIMARS AD Singapura – Lawan Tanding Terberat MLRS ASTROS II MK6 TNI AD
Baca juga: RM 70 Grad 122mm – Self Propelled MLRS Berdaya Hancur Tinggi
Dan ikut memeriahkan HUT TNI ke-70, 5 Oktober lalu di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, baterai RM70 Armed Korps Marinir TNI AL berhasil membetot perhatian khalayak. Untuk pertama kalinya dimuka umum, 3 unit RM70 dengan platform truk Tatra 813 Kolos berpenggerak 8×8, dimuntahkan roket secara salvo dalam simulasi pertahanan pantai.
Baca juga: R-Han 122mm – Solusi Kemandirian Roket Balistik Artileri Medan
Baca juga: BM-14/17 – Generasi Pertama Self Propelled MLRS Korps Marinir TNI AL
Sebagai salah satu alutsista yang tergolong lethal weapon dengan daya hancur tinggi, aturan pengoperasian RM70 Grad sangat ketat. Karena efek semburan roket yang cukup besar, saat penembakan tak seorang awak pun diizinkan berada dalam kawasan seluas 150×60 meter di dekat kendaraan. Efek dahsyatnya semburan roket memang luar biasa, bebatuan di kawasan seluas 16×25 meter bisa berhambur keras ke segala arah.
Nah, jika mau lihat betapa dahsyatnya efek tembakan RM70 Grad dari jarak dekat pada HUT TNI lalu, silahkan simak rangkaian video dibawah ini:
Waktu untuk melakukan satu kali rangkaian penembakan (salvo) sekitar 18 sampai 22 detik, dengan tempo jeda antar roket 0,5 detik.Saat dipakai untuk menghajar target dengan jarak maksimum 20,75 km, butuh waktu 77 detik untuk menghabiskan 40 roket tanpa henti. Tiap roket RM70 dapat mengubah status operasionalnya dari kondisi lintas di jalan raya ke posisi siap tembak dalam tempo 2,5 menit. Sementara proses kebalikannya sedikit lebih lama, yakni 3 menit.
Panjang roket RM70 hampir sama dengan panjang tabung peluncur. Agar gerakan stabil, setiap roket punya empat sirip ekor. Paduan sirip dan gerak putar pelan membuat tingkat akurasi pada target cukup tinggi. Ada 3 jenis roket amunisi RM70, masih dalam koridor kaliber 122mm, ada yang berhulu ledak HE (high explosive)-fragmentation, ada roket Agat berhulu ledak kargo dengan memuat bom mini, kemudian ada roket Krizna, yakni berhulu ledak kargo yang isinya ranjau anti tank.
Setiap roket punya bobot 66 kg. Komponennya terdiri dari hulu ledak seberat 18,3 kg, lalu ada motor roket dengan double base solid propellant seberat 20,5 kg. Sisanya adalah cangkang roket. Dimensi panjang roket keseluruhan adalah 2,88 meter dan lebar rantang sirip 0,226 meter. Dengan kecepatan jelajah 2.516 meter per jam, maka jarak jangkau roket bisa mencapai 20,75 km. Saat terdetonasi, hulu ledak bisa menghamburkan 3.150 serpihan kecil baja yang terserak hingga radius 28 meter. Mau tahu seberapa besar area kehancuran dari RM70? Jika diopersikan secara tepat, dipastikan area seluas 3 hektar akan luluh lantak akibat ulah roket multi laras ini. (Haryo Adjie)
Min…Astros II itu jadi diserahterimakan gak ke armed TNI?
ass.wr.wb.
Saya harap pemerintah mau mengembangkan MLRS.
Sukur2 kalau bisa dikembangin ke beberapa varian, misal untuk pertahanan udara, pertahanan pantai, dan rudal balistik.
serta kalau bisa di kembangkan dalam bentuk moduler sehingga bisa di cangkokkan ke beberapa jenis alutsista yang lain seperti dipasang ke kapal atau ke sistem radar kita.
Serta tidak kalah pentingnya kembangin perangkat elektroniknya juga.
edan….Senjata marinir yang paling sangar…..
Itu ada kata yg salah… Kecepatannya bukan 2.516 meter per jam tapi 2.516 kilometer per jam (sekitar mach 2,3)
Salvo roket ciri khas taktik marsekal Zhukov terbukti efektif.. heehe
hmmm bukan dinasti Song ya ?