Cina Uji Coba Rudal Udara ke Udara Hipersonik dalam “Terowongan Misi Mars”

Untuk menghantam sasaran strategis di udara, maka wajar bila rudal udara ke udara (air to air missile), khususnya di segmen jarak jauh, dirancang dengan kemampuan hipersonik. Namun, sebatas kecepatan level kecepatan hipersonik pada rudal udara ke udara dipandang tidak cukup bagi Cina.

Baca juga: Bikin AS Cenat-cenut, Inilah Rudal Udara ke Udara PL-15/PL-15E yang Disebut “AWACS and Tanker Killer”

Angkatan Udara Cina saat ini telah mengoperasikan PL-15, rudal udara ke udara yang mampu mencapai Mach 5 atau lebih, menempatkannya dalam kategori rudal hipersonik. PL-15 telah disiapakna sebaga rudal beyond visual range (BVR) untuk jet tempur Cina J-20, J-35, J-10C, J-15, J-16, J-11B dan JF-17 Thunnder Block 3 untuk Pakistan.

Nah, ada kabar terbaru yang terkait dengan rudal udara ke udara hipersonik, yakni tim ilmuwan Cina dikabarkan tengah menjalankan uji coba rudal udara ke udara hipersonik di terowongan misi Mars (Mars mission tunnel) yang ekstrem.

 

Seperti dikutip South China Morning Post (19/1/2025), prototipe rudal udara ke udara hipersonik Cina telah menjalani pengujian ketahanan panas ekstrem untuk memenuhi persyaratan kinerja yang ketat dari Angkatan Udara Cina, menurut para ilmuwan yang terlibat dalam proyek tersebut.

Ini adalah konfirmasi resmi pertama tentang keberadaan senjata misterius ini, yang dapat menimbulkan ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pesawat militer AS, termasuk pesawat pembom stealth B-21 yang saat ini sedang menjalani uji terbang.

Ngeri, Cina Bangun Terowongan Angin Hipersonik untuk Wahana Berkecepatan Mach 30

Rincian evaluasi akhir prototipe rudal skala penuh diberikan dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal berbahasa Mandarin Equipment Environmental Engineering bulan lalu. Evaluasi ini dilakukan di terowongan angin yang dipanaskan dengan busur.

“Dengan memanaskan gas dengan busur listrik, maka jenis terowongan uji ini dapat menghasilkan aliran udara panas yang mencapai ribuan hingga puluhan ribu derajat Celsius,” tulis tim proyek, yang dipimpin oleh ilmuwan senior Cheng Gong dan Huang Yimin dari China Airborne Missile Academy (CAMA, dalam makalah tersebut.

Terowongan angin berpemanas busur dapat beroperasi terus-menerus selama satu jam atau lebih, tetapi karena konsumsi dayanya yang sangat besar, terowongan ini “sangat mahal” untuk dioperasikan, kata Cheng dan Huang. Akibatnya, terowongan ini terutama digunakan untuk misi luar angkasa yang paling menantang, seperti simulasi pendaratan pesawat ruang angkasa Tianwen-1 di Mars.

Terletak di Luoyang, provinsi Henan, dan berafiliasi dengan Aviation Industry Corporation of China, CAMA adalah pengembang dan pemasok utama rudal udara ke udara untuk angkatan udara Cina. (Gilang Perdana)

Wind Tunnel Hipersonik untuk Wahana Berkecepatan Mach 30 Resmi Beroperasi, Cina: “Kami 30 Tahun Lebih Maju dari Barat”