Update Drone KamikazeKlik di Atas

Cina Uji Coba Drone Hybrid yang Bisa Menyelam, Meluncur di Udara dan Mendarat Secara VTOL

Meski dalam tahapan uji coba, drone hybrid yang bisa beroperasi di air dan udara sudah beberapa dibuat dan lumayan menjanjikan dalam penghembangannya. Namun, belum lama ini ada drone hybrid ‘dua alam’ yang terbilang unik, pasalnya selain dapat menyelam kemudian meluncur dari bawah permukaan air, selama terbang dan mendarat, drone ini mengadopsi konsep VTOL (Vertical Take-off and Landing).

Baca juga: Unmanned Hybrid Vehicle: Ketika Drone Pesawat Terbang dan Drone Bawah Air Menyatu

Drone spektakuler ini sedang dikembangkan oleh Cina dengan label Nezha-SeaDart. Ilmuwan Cina dari Universitas Shanghai Jiao Tong (SJTU) baru-baru ini membuat terobosan signifikan dengan menciptakan kendaraan udara bawah air hibrida – hybrid aerial underwater vehicle (HAUV) yang dikenal sebagai Nezha-SeaDart.

Nezha-SeaDart telah menjalani uji lapangan selama 10 hari di Thousand Islands Lake, Provinsi Zhejiang, yang membuktikan kemampuannya untuk melakukan misi lintas domain penuh. Selain ideal untuk kebutuhan miliiter, drone ini diharapkan dapat digunakan dalam penelitian ilmiah kelautan, pemantauan lingkungan, dan pencarian dan penyelamatan darurat maritim.

Nezha-SeaDart dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal dari tanah dan air, meluncur di udara dengan daya angkat yang dihasilkan oleh sayapnya, melintasi antarmuka air-udara dengan mulus, dan beroperasi di bawah air seperti kendaraan bawah air otonom.

Dengan pengujiannya, prototipe HAUV yang lepas landas dan mendarat vertikal dengan posisi ekor di atas telah memverifikasi semua fungsi dasar dan menunjukkan kemampuan dalam siklus misi penuh selama uji lapangan.

Para ilmuwan mengklaim bahwa HAUV melaju cepat baik di udara maupun di bawah air dan mampu keluar dari air secara otomatis dan mulus tanpa sistem propulsi khusus.

Para ilmuwan SJTU mengatakan metode pengukuran sayap dan daya dorong drone telah mempertimbangkan saat berada di udara, operasi di bawah air, dan keluar dari air secara mulus.

Bullray UAS: Drone Copter Amfibi dengan Kemampuan Tembak Sasaran

Baru-baru ini, ada minat yang meningkat untuk mengembangkan HAUV yang mampu beroperasi di udara dan air serta melakukan observasi dan pengambilan sampel berkualitas tinggi secara terus-menerus dan tanpa gangguan.

Nezha-SeaDart tampak mirip dengan Nezha-IV, yang sebelumnya diungkapkan oleh para ilmuwan SJTU. Nezha-IV memiliki empat baling-baling udara dan delapan pendorong bawah air. Drone ini dapat bermanuver dengan hati-hati selama penerbangan dan di bawah air serta melakukan transisi dinamis dalam kondisi laut yang ganas.

Estimasi kinerja dan hasil yang dikumpulkan dari pengujian di Laut Cina Selatan menunjukkan bahwa Nezha-IV dapat beroperasi pada berbagai kedalaman mulai dari 0 hingga 50 meter dengan kecepatan 1 knot selama 22 menit, melayang di udara selama 15 menit, atau meluncur dengan kecepatan 10 meter per detik sejauh 7,2 km dalam 12 menit.

Teknologi kontrol otonom yang canggih memungkinkan operator untuk menyebarkan HAUV dari jarak jauh dan memerintahkannya untuk terbang secara otonom ke area target dari darat atau dek kapal. HAUV juga dapat terbang kembali ke lokasi yang ditentukan untuk pemulihan setelah misi selesai. (Gilang Perdana)

Lanjutkan Pengembangan Drone VTOL Flexrotor, Airbus Helicopters Akuisisi Aerovel

 

 

2 Comments