Cina Tampilkan Wing Loong-X – Drone Tempur dengan Payload Maksimal, Diduga untuk Pasar Afrika
|Meski baru ditampilkan dalam wujud model skala 1:10, namun drone tempur (UCAV) yang dirilis (AVIC) pada Paris AirShow 2023, telah menjadi perbincangan hangat oleh komunitas pertahanan global. Drone tempur yang disebut Wing Loong-X, tampil dengan begitu banyak payload persenjataan pada kedua sayapnya, menjadikan drone ini dijuluki sebagai ‘bomb truck.’
Baca juga: Tandingi MQ-9B SkyGuardian, Cina Tampilkan Wing Loong 3 di Zhuhai AirShow 2022
Seperti pada Wing Loong series sebelumnya, Wing Loong-1, Wing Loong-2, dan Wing Loong-3, maka Wing Loong-X masih berada di segmen drone MALE (Medium Altitude Long Endurance). Mengutip dari Janes.com, disebut bahwa Wing Loong-X dibekali dengan empat cantelan underwing di bawah setiap permukaan sayap yang dipasang di tengah yang diakhiri dengan ujung sayap model winglet.
UCAV generasi masa depan Cina ini memiliki hidung menonjol yang membawa terminal Satellite Communications (SATCOM), radar, kubah elektro-optik/infrared ventral (EO/IR), ekor V, dua sirip perut miring, dan pendorong turboprop yang dipasang di belakang. Mesin baling-baling (propeller) yang menggerakkan rotor berbilah lima.

Sayangnya, pihak AVIC tidak merilis informasi lebih lanjut tentang spesifikasi, konfigurasi, dan data kinerja kinematik Wing Loong-X. Menurut laporan tidak resmi, lebar sayap Wing Loong-X sekitar 14,5 meter, dan panjang fuselage 26,1 meter, yang notabene memperlihatkan badan drone yang lebih panjang dan rasio aspek sayap yang lebih rendah dibandingkan dengan Wing Loong-10A (WL-10A).
Wing Loong-X memiliki sayap lurus yang membentang ke bagian tengah yang meruncing ke arah bagian tempel. Memperpendek lebar sayap dengan desai sayap lurus hingga bagian tengah cocok untuk membawa payload yang lebih berat.
Rancanga drone tempur yang membawa payload senjata dalam jumlah besar, mengingatkan pada konsep ‘bomb truck’ yang sedang berkembang. UCAV pengintai membawa muatan besar juga bertindak sebagai pengganda kekuatan sambil melengkapi dalam hubungannya dengan aset darat dan udara berawak yang melakukan tugas serangan darat. Sebagaimana drone tiga mesin Tengden TB001 ‘Bomber drone’ yang telah mengudara dengan amunisi rudal dan bom udara ke darat penuh.
Baca juga: Cina Pamerkan TB001 “Bomber Drone” – Sekali Terbang Bisa Bawa 12 Rudal
Melihat dari pemasaran Wing Loong yang selama ini laris di pasaran Afrika, maka diduga Winf Loong-X akan disasar ke pasar yang sama. Seperti Wing Loong-2 digunakan oleh Angkatan Udara Nigeria dalam operasi serangan ke basis teroris Boko Haram yang menewaskan 100 orang.
Aljazair juga merupakan pengguna terkemuka UCAV Cina, dengan Aljazair menerima batch terbaru Wing Loong-2. Aljazair memesan 24 drone Wing Loong-2 pada September 2021. Aljazair juga mengoperasikan drone tempur buatan Cina lain, seperti CH-3, CH-4 dan model Wing Loong-1 yang lebih tua.
Maroko juga menggunakan Wing Loong-1 yang diberikan oleh Uni Emirat Arab (UEA). Pada Juli 2022, Maroko mulai bernegosiasi dengan Cina untuk membeli drone Wing Loong-2 untuk menggantikan model Wing Loong-1 mereka. (Bayu Pamungkas)
Mesir juga pengguna Wing Loong UAV yaitu 1 dan 1D untuk pasar Afrika. Kemungkinan varian terbaru ini untuk AU Mesir?
katanya spare part wing loong susah ya??
Percuma klo Indonesia beli.. Toh ngga akan bisa dipakai klo konflik dg cina.
Kasih ke Rusia buat di test melawan Nato cs di Ukraina , battle proven apa tidak , kalau battle proven bakal laris manis di serbu pembeli negara2 teluk cs. Yang jelas kayaknya ini drone gak bisa nyerang Cina itu sendiri, karena “dikunci” seperti drone yang wakanda beli kwkwkwkw.