Cina Tampilkan “Robo-Shark” – Drone Berdesain Ikan Hiu dengan Sirip Ekor Bionik
|
Penyamaran yang baik tentu dapat mengoptimalkan kegiatan pengintaian, seperti dalam dunia drone, sejak beberapa tahun lalu telah dirintis model drone dengan rancangan dan cara kerja yang identik dengan seekor burung. Bahkan, Angkatan Udara Amerika Serikat ikut mengembangkan drone mikro dengan desain serangga. Tapi itu semua untuk kegiatan pengintaian di udara. Bagaimana dengan di laut?
Baca juga: AU AS Kembangkan Drone Mikro dengan Tampilan dan Manuver Mirip Serangga
Dikutip dari GlobalTimes.cn (5/7/2021), belum lama ini Chinese Institute of Command and Control, 9th China Conference on Command and Control dan 7th China Military Intelligent, memperkenalkan beberapa pencapaian terbarunya dalam teknologi cerdas di lingkup robot/drone tempur darat, laut, dan udara dalam sebuah pameran di Beijing.
Nah, salah satu yang mampu membetot perhatian adalah sosok drone bawah laut yang berbentuk ikan hiu. Labelnya yang disematkan adalah Robo-Shark, drone bawah air yang terlihat seperti hiu kecil ini dikembangkan secara independen oleh Boya Gongdao Robot Technology yang berbasis di Beijing. Menurut pengembangnya, drone ikan hiun ini noise rendah, daya tahan lama, kecepatan lumayan dan punya fleksibilitas tinggi.
Mengikuti sifat fisiologis ikan, maka drone ikan hiu ini tidak bergerak dengan propeller, melainkan menggunakan sirip ekor bionik, yang dapat memberikan kecepatan hingga enam knot. Robo-Shark dirancang dapat melakukan kegiatan pengintaian jarak dekat di bawah air, pencarian dan penyelamatan, pengawasan di medan perang, kegiatan anti kapal selam, survei hidrologi, relay komunikasi, serta misi pelacakan bawah air.
Baca juga: Lindungi Lanal Tartus di Suriah, AL Rusia Kerahkan Mamalia untuk Tangkal Sabotase
Lantaran terbilang menarik untuk dikembangkan, rancangan Robo-Shark kini sudah masuk dalam kegiatan proyek militer masa depan. (Gilang Perdana)
secanggih apapun teknologi bawah laut itu, nelayan indo selalu selangkah terdepan menghalau nya. tanpa seragam tanpa peralatan tanpa kaprang brg itu gk bisa kabur ke laut indo
Jika masuk ke perairan indonesia semoga gampang kena jaring nelayan.
Globaltimes media propaganda partai.
Men-emulasikan sirip asli tidak memberi keuntungan apapun daripada mesin yg sudah ada kecuali jadi proyek prideness. Akan lebih butuh banyak energi dan maentenis karena moving parts nya lebih banyak. Bertolak belakang sama peran yg diemban yg butuh endurance tinggi.
Klo di bikin dri bahan komposit penyerap radar, dengan ukuran y cukup untuk 250-300 kg tnt cukup mumpuni untuk menenggelamkan sebuah frigate besar.
Sangat BVR sekali pemikiran ny