Chaiseri Tawarkan Upgrade Panser V-150 APC ke Thailand, Indonesia dan Filipina
|Ada kesamaan cita rasa antara Indonesia, Filipina dan Thailand, dimana ketiga negara ASEAN ini sepertinya masih akan cukup lama mengoperasikan ranpur lapis baja (panser) Cadilage Cage V-150. Padahal di ketiga negara, usia pengabdian panser 4×4 ini sudah tak muda lagi, kebanyakan merupakan pengadaan pada pertengahan dekade 70-an. Wujud kecintaan pada V-150 umumnya terlihat dari proyek repowering dan upgrade terbatas. Khusus AU Singapura kini masih mengoperasikan V-150 terbatas sebagai platform peluncur rudal MANPADS RBS-70.
Baca juga: HMV-150 – Reinkarnasi Cadilage Cage V-150 Commando versi Thailand
Di lingkup negara ASEAN, Thailand mungkin pas disebut sebagai modifikator V-150 yang paling ‘kreatif.’ Sebut saja di pertengahan 2018, pihak litbang Angkatan Laut Kerajaan Thailand telah merampungkan sesi uji coba pada ranpur yang disebut sebagai HMV-150. HMV-150 tak lain adalah panser V-150 yang berhasil direkayasa ulang oleh perusahaan lokal, Panus Assembly Co Ltd. Persisnya pada Oktober 2016, AL Thailand ‘mendonorkan’ V-150 kepada Panus Assembly untuk dilakukan program upgrade.
Di tangan Panus, wujud V-150 varian APC berubah signifikan. Desain yang terlihat berubah adalah bagian depan dan samping. Bagian depan posisi pengemudi memiliki kaca besar dengan jendela anti peluru kecil di setiap sisi. Untuk keluar masuk awak dan pasukan, disiapkan satu pintu di setiap sisi pada bagian tengah lambung. Untuk urusan pintu, Panus tak merubah dari desain asli V-150. Namun, sayang untuk persenjataan, HMV-150 hanya menyediakan satu kubah dengan satu awak untuk penempatan senapan mesin ringan.
Berangkat dari masih masih ‘minus’-nya HMV-150, Chaiseri, perusahaan Thailand yang bergerak di defense land system specialist menawarkan paket upgrade lain pada V-150. Yaitu dengan instalasi kubah RCWS (Remote Control Weapon System) untuk Senapan Mesin Berat M2HB kaliber 12,7 mm. Dikutip dari shephardmedia.com, solusi RCWS-nya menggunakan WAVE 200 dari IMI Israel. Lain dari itu, justru V-150 ber RCWS cenderung masih orisinil, hanya ada modifikasi minor pada bagian lampu depan dan pelontar granat asap.
Baca juga: V-150 Tersengat Ranjau di Marawi, Ingatkan Kejadian Konga XII D di Kamboja
Cadilage Cage V-150 dengan RCWS 12,7 mm terlihat pada momen upacara pembukaan latihan tahunan Angkatan Laut Thailand di Pangkalan Angkatan Laut Sattahip, Distrik Sattahip, Provinsi Chonburi pada 28 Februari 2019. Selain menawarkan kepada Marinir Thailand sebagai pengguna V-150, kabarnya Chaiseri juga akan menawarkan solusi RCWS-nya ke Indonesia dan Filipina. (Bayu Pamungkas)
Kemahalan javelin. RPG salvo 2x modyar.
Grenade launcher 40mm atau gatling gun 30mm A 10 kayanya br bisa tu nahan. Tahan dalam angan2
Kena javelin lewat 100% mati kru d dalem
Gemes liatnya sama komentar pendahulu saya ini
Sing sabar pak. Ini semua adalah ujian.
Mungkin dia sudah lelah