Dari desainnya, satu unit ranpur self propelled howitzer TRF-1 CAESAR (Camion Equipe’ d’un Syste’me d’ ARtillerie) 155 mm, memang dapat dimasukkan ke dalam ruang kargo pesawat angkut C-130 Hercules. Meski dalam kondisi sangat ngepas, toh CAESAR 155 mm dapat dimuat sukses ke ruang kargo C-130 Hercules. (more…)
Meski terkesan kuno, rupanya wooden armor digunakan pula dalam perang modern di Ukraina. Dalam intensitas pertempuran yang tinggi, dimana beragam jenis proyektil datang dari beragam arah, menjadikan rantis maupun ranpur membutuhkan proteksi ekstra. Terkhusus pada kendaraan pengangkut logistik yang minim proteksi, mempercayakan nasib pada perlindungan dari ranpur dan helikopter tidak bisa menjadi jaminan keselamatan. (more…)
Siapa yang tak kenal dengan Self Propelled Howitzer TRF-1 CAESAR (Camion Equipe’ d’un Syste’me d’ ARtillerie) 6×6 155 mm, sistem senjata artileri medan (Armed) andalan Kostrad TNI AD ini sudah punya predikat battle proven dan laris manis di pasar ekspor. Dan belum lama ada kabar, bahwa sang produsen, yakni Nexter Systems telah mendapatkan kontrak dari French Direction générale de l’armement (DGA) untuk pengembangan CAESAR 6×6 NG (Next Generation). (more…)
Buntut serangan drone kamikaze yang dilakukan milisi Houthi di Yaman ke beragam obyek vital milik Arab Saudi, membuka mata dunia arti penting dari kehadiran drone kamikaze atau loitering munition. Meksi berukuran kecil, namun jika digabungkan dengan konsep kawanan (swarm drone), maka tingkat kerusakan yang diciptakan bisa signifikan, lantaran ada potensi sistem hanud lawan kebobolan. (more…)
Kilas balik ke berita di Januari lalu, disebutkan Korea Selatan bakal jadi pengguna truk ponton M3 Amphibious Rig. Memesan dalam jumlah besar (ratusan unit), Korea selatan bukan saja meraih transfer of technology (ToT), melainkan proses produksi M3 Amphibious Rig juga akan dilangsungkan oleh Hanwha Defense. Fakta yang menarik, meski Korea Selatan adalah pengguna baru M3 Amphibious Rig, namun bakal menjadi operator terbesar wahana amfibi ini. (more…)
Secara umum ada dua rantis milik Korps Marinir yang jarang ditampilkan dalam berbagai latihan dan parade militer, yaitu KAPA (Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri) PTS-10 dan truk jembatan (bridgelayer) MAN KAT1 8×8 LEGUAN MLC70. Namun, di antara keduanya, yang paling jarang ditampilkan dan terpublikasi adalah MAN KAT1 yang menjadi arsenal Zeni Korps Marinir. (more…)
Untuk pertama kali, Multiple Launcher Rocket System (MLRS) andalan TNI AD, ASTROS II MK6 bertemu langsung dengan lawan tanding terberatnya, yaitu HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System) buatan Amerika Serikat. Disebut rival, lantaran dari hasil polling Indomiliter.com pada tahun 2014, terungkap bahwa HIMARS milik Angkatan Darat Singapura, dipercaya sebagai lawan tanding terbesar MLRS Astros II MK6 milik Artileri Medan TNI AD. (more…)
Dalam satuan kavaleri, keberadaan wahana atau kendaraan reparasi sudah menjadi hal yang lazim. Dan umumnya untuk mengimbangi pegergerakan armada ranpur lapis baja, maka kendaraan reparasi dibuat dari platform yang sama, sebut saja TNI AD yang punya M113A1-B-Rec dan Anoa 6×6 Armoured Recovery Vehicle. Namun faktanya tak selalu demikian, kendaraan reparasi juga dapat disiapkan dalam platform yang berbeda. (more…)
Kebanyakan negara, termasuk Indonesia masih menganut cara loading dan unloading amunisi ke jet tempur menggunakan wahana seperti MJ-1C “Jammer” Lift Truck. Namun, ada yang berbeda dari desain yang dikembangkan oleh Singapura. Mengacu pada rencana Angkatan Udara Singapura (RSAF) untuk menggenjot progam smart airbase, diwartakan militer terkuat di Asia Tenggara tersebut akan mendorong solusi Compact Loader for Aircraft Weapons (CLAW). (more…)
Kendaraan yang satu ini jelas bukan termasuk alutsista, kategorinya juga bukan rantis (kendaran taktis), namun lebih tepat bila disebut sebagai ransus (kendaraan khusus), lantaran perannya memang khusus untuk mendukung aktivitas loading dan instalasi senjata pada jet tempur yang ada di skadron udara TNI AU. (more…)