Ada beragam cara untuk memindahkan ranpur lapis baja yang berbobot belasan atau bahkan puluhan ton. Untuk jalur darat, cara yang paling lazim yaitu dengan mengangkutnya dengan truk trailer atau tank transporter. Bahkan model pemindahan ranpur juga tak asing dilakukan lewat rangkaian gerbong kereta api. Namun, rupanya ada cara lain yang lebih unik, yaitu dengan memanfaatkan kontainer (peti kemas). (more…)
Dikenal sebagai kiblat kavaleri dunia, setiap kabar tentang ranpur lapis baja dari Negeri Bavaria selalu menjadi perhatian dunia. Dan belum lama ini ada kabar, bahwa angkatan bersenjata Jerman – Bundeswehr, telah resmi mengoderder sistem proteksi untuk kebutuhan Main Battle Tank Leopard 2. Yang unik, mitra penyedia proteksi bukan dipasok oleh perusahaan asal Jerman. (more…)
Netizen pemerhati jagad alutsista mungkin masih ingat dengan ranpur lapis baja Sprut-SDM1 yang pernah disebut diminati oleh Indonesia pada tahun 2018. Nah, kini baru ada kabar anyar tentang status ranpur amfibi tersebut, bahwa tank dengan meriam kaliber 125 mm itu bakal digunakan oleh pasukan lintas udara Angkatan Darat Rusia – Russian Airborne Force (VDV) pada tahun 2023. (more…)
Ada yang unik saat Cina tak ada dalam daftar nama pengguna ranpur amfibi BMP-3 series, pasalnya BMP-3 termasuk IFV (Infantry Fighting Vehicle) terbaik di pasaran, dan dibuat oleh Rusia, yang notabene produk Rusia ‘rajin’ dibeli oleh Cina. Rupanya, Cina tak membeli BMP-3 dari Rusia bukan karena tak suka dengan desain dan kemampuannya, justru nyatanya Cina telah memproduksi ranpur ‘copy’-an BMP-3, yang meski mirip dari desain, tetapi ada beberapa penyesuaian pada bagian internal. (more…)
Selain bakal mendapatkan instalasi sistem pembidik laser Synthesis berikut rudal anti tank Falarick 90, tank amfibi PT-76M Korps Marinir, dalam paket upgradenya juga akan dilengkapi sistem proteksi Zaslon-L besutan Microtek dari Ukraina. Sistem proteksi untuk ranpur lapis baja bukan sesuatu yang baru lagi, lantas apa yang menjadi keunggulan dari Zaslon-L? (more…)
Usia alutsista milik Korps Marinir ini jelas tak muda lagi, namun melihat dari spesifikasi dan tingkat kesiapan tempurnya, tank amfibi PT-76M sampai saat ini masih layak digunakan setelah melewat sejumlah retrofit disana-sini. Bahkan, belum lama ada kabar bahwa tank ini akan dipersenjati jenis amunisi baru. Persisnya tank PT-76M Korps Marinir akan punya kemampuan meluncurkan rudal anti tank. (more…)
Siapa yang tak kenal dengan BTR-50, ranpur amfibi legendaris yang akrab disebut pansam (panser amfibi) oleh Korps Marinir ini telah kami kupas beberapa kali dalam artikel di Indomiliter.com. Meski usianya tak lagi muda, toh belum ada rencana untuk memensiunkannya dalam waktu dekat. Bahkan oleh Iran, BTR-50 justru disulap sebagai IFV (Infantry Fighting Vehicle) dengan kanon 30 mm. (more…)
AMX-13 VCI (Véhicule de Combat d’Infanterie) dikenal sebagai salah satu alutsista berusia tua yang masih dioperasikan oleh satuan Kavaleri TNI AD. Dari platform tank ringan AMX-13, ranpur lapis baja angkut personel ini mudah dikenal sosoknya oleh pemerhati alutsista. Seperti sudah identik senjata yang dibawanya adalah satu pucuk senapan mesin berat M2HB kaliber 12,7 mm dalam kubah yang terbuka (open mounting). Namun, ternyata ada fakta lain yang menarik. (more…)
Mengurutkan keluarga dan garis keturuan ranpur BMP-3 memang cukup banyak jenisnya, seperti jauh hari sebelum maraknya penggunaan drone sebagai wahana intai pergerakan kavaleri, AD Rusia pernah mengandalkan BRM-3K Rys “Lynx” sebagai ranpur intai (combat reconnaissance vehicle). (more…)
Meski telah lebih dulu mengirimkan ranpur Redback untuk diuji cobakan dalam program Land 400 Phase 3, namun Hanwha Defense dari Korea Selatan rupanya belum bisa berpuas diri, pasalnya Rheinmetall Defence dari Jerman juga telah mengirimkan Lynx KF41 untuk kebutuhan AD Australia dalam pengadaan IFV (Infantry Fighting Vehicle) beroda rantai. (more…)