Di awal bulan Ramadhan ini PT Pindad berhasil membetot perhatian jagad alutsista nasional, tepatnya sore tadi (9/6/2016), bertempat di Gedung Kementerian Pertahanan RI, PT Pindad resmi meluncurkan varian senapan serbu terbaru,SS-3, yang didapuk untuk memenuhi kebutuhan personel infanteri akan senapan handal dengan akurasi tinggi. Meski tetap mengandalkan popor lipat, berbeda dengan SS-1 dan SS-2, maka SS-3 mengusung kaliber NATO 7,62 x 51 mm. (more…)
Setelah Puspenerbad diperkenalkan dengan rudal anti tank AT-9 pada helikopter Mi-35P Hind, berlanjut ke rudal AGM-114R3 Hellfire saat kedatangan AH-64E Apache Longbow, maka tiba giliran bagi satuan kavaleri udara TNI AD ini untuk memperbaharui jenis door gun. Maklum sejak era door gun disematkan ke helikopter utility Bell-205 A-1 dan NBell-412, praktis sampai saat ini yang digunakan masih jenis FN MAG kaliber 7,62 GPMG (General Puspose Machine Gun). (more…)
PT Pindad baru-baru ini merilis senjata baru untuk kebutuhan pasukan khusus, mencomot basis SS2, resmilah SS2-V7 diperkenalkan ke publik. Meski punya receiver dan popor khas SS-2, namun SS2-V7 ini tampil beda, yakni tidak nampak handle diatas receiver, meski tetap dilengkapi picatinny rail, laras lebih pendek, langsung dibekali peredam, plus uniknya tidak dilengkapi pengokang. Bahkan disebut-sebut senjata ini punya kecepatan subsonic. (more…)
Segala jenis senapan serbu terbaru dari manca negara memang lumrah untuk dicoba, atau paling tidak dimiliki sample-nya oleh pasukan khusus TNI. Tak lain tujuannya agar personel berkualifikasi khusus bisa meng-update pengetahuan tentang senapan serbu anyar yang kini beredar. Contohnya seperti belum lama ini muncul sosok CZ805 Bren yang digunakan Kopaska (Komando Pasukan Katak) TNI AL, dan ada lagi sekuel foto yang memperlihatkan senjata asal Republik Ceko ini tengah dijajal oleh Kopassus (Komando Pasukan Khusus) TNI AD. (more…)
Masih ingat berita tentang War-V1? Prototipe hybrid tactical vehicle karya CV BDLTech yang berperan sebagai blocker, backup dan sweeper untuk eskalasi pertempuran sedang. Model War-V1 memang jadi topik bahasan menarik, pasalnya robot ranpur ini digadang mampu memberi dukungan bantuan tembakan, khususnya pada laju unit infanteri. Meski tak sama pelak, konsep War-V1 ternyata ada rivalnya dari Estonia. Inilah THeMIS (Tracked Hybrid Modular Infantry System), drone robot darat beroda rantai buatan Milrem. (more…)
Satuan Kapal Patroli (Satrol) Koarmabar TNI AL mendapat tambahan kekuatan baru, yakni dengan diresmikannya KRI Cakalang 852 buatan PT Caputra Mitra Sejati (CMS). Berita peluncuran kapal perang besutan lokal sudah jamak didengar, tapi terselip kabar lain dari sosok KRI Cakalang 852, pasalnya kapal patroli ini disebut bakal dilengkapi kanon single barrel Oto Melara 30 mm Finmeccanica dari Italia. (more…)
Dilihat dari desain, senapan serbu Heckler & Koch (H&K) G36 terlihat futuristik, sempat di endorse Tom Cruise di film Mission Impossible III, dan turut digunakan satuan elit Denjaka (Detasemen Jala Mangkara) TNI ALÂ menjadikan nama G36 begitu moncer dalam jagad assault rifle. Meski lantas muncul kasus laras overheat yang menodai G36, tak membuat kiprah senapan serbu ini jadi redup. (more…)
Heckler & Koch (H&K) G3/SG-1 dan Galil Galatz dikenal sebagai senapan runduk (sniper) yang digunakan TNI yang berasal dari rancangan senapan serbu (assault rifle). Tapi selain dua nama besar tersebut, masih ada senapan sniper lain yang juga berasal dari keluarga senapan serbu. Yang dimaksud adalah SIG 550 Sniper, salah satu senapan runduk yang dipakai unit infanteri Korps Marinir TNI AL. (more…)
Hampir semua senapan anti material TNI telah di kupas di Indomiliter.com, tapi dari sekian ragam senjata heavy barrel tersebut, hanya beberapa yang benar-benar masuk kategori battle proven, dan salah satunya yang tak bisa dilewatkan adalah Barret M82A1 buatan Barret Firearms Manufacturing. (more…)
Selain Denel NTW-20, ada satu lagi senapan anti material asal Afrika Selatan yang digunakan oleh TNI, yakni Truvelo yang digunakan satuan elit Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir TNI AL. Senapan heavy barrel besutan Truvelo Armory ini datang dengan tawaran beragam varian, selain yang kondang kaliber .50 BMG (12,7 x 99 mm NATO), Truvelo juga menawarkan kaliber lain yang lebih sangar, yakni 14,5 x 144 mm, 20 x 82 mm, dan 20 x 110 mm. Semakin besar kaliber yang diusung, daya hancur dan jangkauan tembaknya dipastikan kian menggetarkan. (more…)