Guna meningkatkan fire power di lini artileri medan (armed), Angkatan Darat Australia bakal diperkuat dengan sistem senjata MLRS (Multiple Launch Rocket System) M142 HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System) produksi Lockheed Martin Missiles. Kabar ini merupakan buah dari persetujuan US Defense Security Cooperation Agency (DSCA) yang telah mengumumkan potensi penjualan 20 unit M142 HIMARS ke Australia pada 26 Mei 2022. (more…)
Perang kerap melibatkan emosi, termasuk emosi untuk mengerahkan persenjataan terbaru dan tercanggih untuk diturunkan ke medan laga. Pelibatan jenis senjata baru, yang notabene peluang pemasarannya tinggi, tentu mengundang risiko. Bila moncer digunakan untuk menghadapi lawan, maka citra yang didapat adalah battleproven, sementara jika sebaliknya, bisa berdampak negatif pada prospek ekspor. Untuk itu pelibatan alutsista keluaran baru, perlu perhitungan matang. (more…)
Ukraina kembali mendapatkan bantuan persenjataan berat, kali ini datang dari Ceko, negeri eks Pakta Warsawa yang kini menjadi anggota NATO itu mengirimkan self propelled MLRS (Multi Launch Rocket System) RM70 Vampire kaliber 122 mm. Ceko setidaknya telah mengirimkan 20 unit RM70 Vampire. (more…)
Lantaran pernah ‘hidup bersama’ dalam naungan Uni Soviet, maka banyak kesamaan antara alutsista Rusia dan Ukraina, bahkan standar persenjataan Ukraina masih belum move on dari standar Soviet. Begitu pun di segmen MLRS (Multiple Launch Rocket System), ketika ada video yang merilis penembakan BM-27 Uragan oleh militer Ukraina, maka Rusia pun punya Uragan dalam jumlah yang sejatinya jauh lebih banyak. (more…)
Selain mengirimkan roket anti tank Panzerfaust 3 ke Ukraina – terdiri dari 400 peluncur dan 1.000 munisi roket, Pemerintah Jerman rupanya juga mengirimkan roket anti tank jenis lain ke Ukraina. Masih di genre man portable, media internasional mewartakan Jerman telah mengirim batch perdana 2.650 unit RGW-90 Matador (Man-portable Anti-Tank, Anti-DOoR) ke Ukraina. (more…)
Setelah ‘gagal’ mengirimkan armada jet tempur MiG-29 Fulcrum untuk Ukraina, kabar terbaru menyebut Polandia telah mengirimkan bantuan senjata ringan anti tank ke militer Ukraina. Senjata yang dimaksud adalah RPG (Reaktívny Protitankový Granát)-76 Komar, atau singkatnya ini adalah granat berpeluncur roket, mirip dengan RPG-7 yang legendaris, namun, bila RPG-7 mengadopsi peluncur reusable, sebaliknya RPG-76 Komar masuk ke segmen senjata dengan peluncur sekali pakai buang (disposable). (more…)
Kabar yang satu ini belum bisa dipastikan keakuratannya, namun, jika benar kejadian, mungkin bakal membuat heboh jagad persilatan. Pasalnya ada kabar bahwa korvet stealth milik Angkatan Laut Rusia yang tengah berlayar di pesisir Odessa, terkena roket Grad MLRS yang dilepaskan dari wilayah yang dikendalikan militer Ukraina. Lebih lanjut, disebut yang menjadi korban adalah korvet Vasiliy Bykov Class (Project 22160) dari Armada Laut Hitam. (more…)
Di segmen senjata anti tank, jenis roket anti tank dengan peluncur sekali pakai (disposable) lebih banyak diproduksi Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat, sebaliknya sedikit terdengar senjata anti tank disposable dirilis oleh Rusia (Uni Soviet) atau negara-negara eks Pakta Warsawa. (more…)
Swedia rupanya mendobrak tradisi, dikenal sebagai negara yang menjunjung netralitas, namun pada konflik Rusia dan Ukraina, negara skandinavia itu telah memposisikan dirinya untuk mendukung penuh militer Ukraina. Perubahan arah politik Swedia ini pun banyak dikaitkan dengan beragam isu, seperti adanya ancaman dari Rusia kepada Swedia dan Finlandia, jika kedua negara netral itu bergabung ke NATO. (more…)
Mengikuti jejak mitranya di NATO, Pemerintah Jerman telah memutuskan mengirimkan bantuan persenjataan untuk membantu militer Ukraina. Jenis senjata yang dikirim adalah senjata panggul, yaitu roket anti tank Panzerfaust 3. Berdasarkan sumber dari media internasional, jumlah yang dikirim mencapai 400 peluncur dengan 1.000 roket. Masih dari jenis senjata yang sama, Belanda juga diwartakan mengirim 50 peluncur Panzerfaust 3 ke Ukraina. (more…)