Category: Roket

Diuji di Langkat, Paskhas Gunakan Roket Anti Tank M80 Zolja

(TNI AU)

Keberadaan senjata bantu infanteri yang satu ini sudah terdeteksi lama digunakan oleh TNI, dari postingan Indomiliter.com pada Maret 2018, disebut roket anti tank/anti perkubuan ini telah digunakan oleh Indonesia dan Singapura. Kabarnya, senjata berlabel M80 Zolja ini dipakai oleh TNI AD, meski begitu, belum pernah terdengar atau terlihat prajurit TNI berlatih menggunakan senjata buatan Serbia ini. Namun, belum lama ini ada informasi yang menguatkan penggunaan M80 Zolja. (more…)

‘Tidak ada Matinya,’ Roket FFAR Terus Berevolusi dari Masa ke Masa

(Arnold Defense)

Siapa yang tak kenal dengan roket FFAR (Folding Fin Aerial Rocket ) 2.75 inchi kaliber 70 mm, inilah senjata bantuan tembakan udara yang akran digunakan pada pesawat tempur TNI AU dan helikopter serbu Puspenerbad. Roket FFAR pun telah diproduksi di Indonesia sejak lama oleh PT Dirgantara Indonesia (DI). Produksi FFAR di Indonesia dimulai pada tahun 1981, khususnya setelah diperoleh lisensi dari Force de Zeeburg Belgia. (more…)

Korps Paskhas Tampilkan Instalaza C90-CR Sebagai Senjata Bantuan

(Twitter @Korpaskhas_id)

Sebagai satuan dengan kemampuan dasar infanteri lintas udara, prajurit Korps Paskhas TNI AU juga mengenal istilah senjata bantu infanteri (senbanif). Namun, komposisi dan jenis senjata yang digunakan untuk senjata bantuan bisa jadi tidak sama dengan senbanif yang digunakan pada infantri TNI AD dan Korps Marinir. (more…)

Weishi WS-22 – Self Propelled MLRS 122mm dengan Platfom Truk Wanshan

Banyak jalan untuk mendapatkam self propelled MLRS (Multiple Launch Rocket Systems), selain dari dalam negeri yang prototipenya sudah dirilis, dari luar negeri juga bertabur pilihan. Khusus di segmen self propelled MLRS kaliber 122 mm, maka pengguna utamanya di Indonesia adalah Korps Marinir. Selain dominan mengoperasikan RM70 Grad/Vampire buatan Ceko, ada beberapa unit yang diketahui adalah buatan Cina. (more…)

Mulai Tahun ini, MLRS RM70 Vampire Akan Diproduksi di Batam

Rupanya ada kabar segar dari ajang IDEX 2021 yang baru saja dihelat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yaitu telah dilangsungkan penandatanganan kerja sama antara Excalibur Army dengan perusahaan swasta nasional PT Republik Defensindo, untuk memproduksi bersama (joint production) sistem peluncur roket multi laras (MLRS) RM70 Vampire kaliber 122 mm di Indonesia pada tahun ini. (more…)

516 Jiujiang – Frigat ‘Spesialis’ Peluncur Roket MLRS

Dikenal punya daya hancur besar dengan jangkauan yang jauh, menjadikan MLRS (Multiple Launch Rocket System) bukan hanya digunakan pada platform di darat. Sebut saja, TNI AL yang pernah sukses melakukan uji penembakan MLRS RM70 Grad dari atas kapal perang KRI Teluk Sampit 515. Dan, serupa tapi tidak sama, AL Cina rupanya telah melakoni doktrin penggelaran MLRS kaliber 122 mm di atas kapal perang, namun yang diadopsi AL Cina jauh berbeda dengan apa yang dilakukan TNI AL. (more…)

Gelar Operasi Pertahanan Pantai, Inilah Tiga Alutsista Armed Korps Marinir dengan Daya Hancur Tinggi

Operasi pertahanan pantai adalah salah satu tupoksi dari Resimen Artileri Korps Marinir yang terdiri dari elemen Armed (Artileri Medan) dan Arhanud (Artileri Pertahanan Udara). Seperti pada Sabtu, 26 September 2020, satu baterai Armed dari Pasmar 2 Surabaya, melakukan latihan penembakan tiga jenis alutsista dalam operasi pertahanan pantai Port Strella Distrik II Misille Island (Paiton Probolinggo). (more…)

Integrasi KAPA dengan Peluncur MLRS, Solusi Alutsista Batalyon Roket Korps Marinir

Dalam operasi amfibi berskala besar, elemen senjata roket menjadi begitu penting, utamanya sebagai bantuan tembakan bagi satuan infanteri dan kavaleri yang akan merangsek masuk jauh ke daratan pasca garis pantai dikuasai. Lantaran dianggap punya penting, Korps Marinir (d/h KKO AL) telah memulai debut penggunaan roket MLRS (Multiple Launch Rocket System) sejak era Operasi Trikora di dekade 60-an. Kala itu, Korps Baret Ungu mengandalkan BM (Boyevaya Mashina)-14/17 buatan Uni Soviet. (more…)