Menyambung kesuksesan uji ‘mine blast test’ pada 12 Juli lalu di Lapangan Tembak, Batujajar, Bandung. PT Pindad telah mengumkan harapannya untuk dapat memproduksi secara massal medium tank Kaplan MT (Harimau Hitam) pada tahun 2019. Beragam program pengembangan dan uji coba terus dilakukan pada prototipe Harimau Hitam, tak lain untuk meraih sertifikasi dari Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad), yang merupakan pra syarat Harimau Hitam meraih order. (more…)
Bila dirunut dari awal diluncurkannya generasi awal (batch 1) Kapal Cepat Rudal 60M (KCR-60M) pada tahun 2014, maka kini telah eksis tiga nama kapal perang, yaitu KRI Sampari 628, KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630. Sebagai batch-1, ditemuinya beberapa ketidaksesuaian pada struktur dan performa kapal terasa wajar adanya. PT PAL pun melakukan serangkaian modifikasi pada batch-2, yang ditandai dengan diluncurkannya KRI Kerambit 627 pada Februari 2018. (more…)
Agar mendapat ‘tiket’ pengadaan alutsista dari Kementerian Pertahanan, prototipe medium tank Kaplan MT (Harimau Hitam) harus memenuhi sertifikasi kelayakan uji dari Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad). Maka sesuai dengan jadwal, pada Juli 2018 ini dilakukan secarangkaian test untuk menguji performa Si Harimau Hitam. Seperti yang dilalukan pada Kamis (12/7/2018), prototipe tank blesteran Turki – Indonesia ini dijajal melakukan ‘mine blast test.’ (more…)
Dilihat dari nomer lambung yang tertera, sekilas sosok kapal dalam foto di atas adalah milik TNI AL. Maklum 9xx adalah label yang disematkan pada armada Satuan Kapal Bantu (Satban). Tapi jangan keliru, kapal di atas adalah landing ship Type 072III, persisnya adalah Haiyang Shan 936 milik AL Cina. Dibalik desain landing ship yang biasa, Haiyang Shan dalam beberapa waktu ini sempat membetot perhatian para pengamat alutsista dari manca negara. (more…)
Beberapa foto yang menampilkan seorang prajurit (pelaut) TNI AL sedang mencoba simulasi senjata dengan basis VR (Virtual Reality) tengah mengemuka di jagad netizen. Sang pelaut nampak sedang mengarahkan SMB (Senapan Mesin Berat) M2HB Browning ke sebuah sasaran virtual. Dengan dukungan headset VR, pelaut yang menjadi peserta RIMPAC (Rim of Pacific) 2018 ini nampak antusias meladeni jalannya pertempuran virtual. (more…)
Selain gelar peperangan di lautan, ajang RIMPAC (Rim of the Pacific) juga punya agenda latihan pendaratan amfibi oleh Marinir dan gelar operasi pasukan khusus di daratan. Dengan diikuti oleh pulihan negara, salah satu tantangan yang dihadapi dalam latihan gabungan berskala besar adalah interoperabilitas pada sistem komunikasi. Perbedaan standar sistem komunikasi, sudah barang tentu bisa menjadi hambatan tersendiri. Menyadari hal tersebut, Lockheed Martin pada RIMPAC 2018 menghadirkan solusi bagi participating partner nation forces. (more…)
Kecepatan untuk mengetahui posisi asal tembakan lawan menjadi poin penting dalam gelar tempur Artileri Medan (Armed). Pasalnya dengan diketahuinya posisi asal tembakan, maka akan memudahkan untuk dilakukannya tembakan artileri balasan. (more…)
Bicara tentang Howitzer, maka nama Nexter dari Perancis tak bisa dikesampingkan, maklum manufaktur meriam papan atas ini menjadi pemasok utama sistem Howitzer Tarik (Towed Howitzer) dan Howitzer Swa Gerak (Self Propelled Howitzer) di arsenal Artileri Medan TNI. Terkhusus di kaliber besar (155 mm), produk Nexter yang cukup kondang adalah TRF-1 CAESAR (Camion Equipe’ d’un Syste’me d’ ARtillerie), yang kini jadi andalan Batalyon Artileri Medan (YonArmed) Kostrad. (more…)
Hampir empat dasawarsa LVTP (Landing Vehicle, Tracked, Personnel)-7 alias Assault Amphibious Vehicle merajai ‘pasar’ ranpur lapis baja amfibi di lingkup NATO dan negara-negara karib Amerika Serikat. Karena ceruk pasar yang kecil di segmen ini, boleh dikata tak terlalu banyak kompetsisi di kelas APC amfibi yang sekelas LVTP-7. Namun belakangan ada upaya untuk setidaknya memberi pilihan lain, seperti yang dilakukan Krauss-Maffei Wegmann (KMW) GmbH, manufaktur persenjataan dari Jerman, yang pada Eurosatory 2018 di Paris merilis prototipe apa yang disebut Amphibious Protected Vehicle Tracked (APVT). (more…)
Siapa yang tak kenal dengan Cadilage Cage V-150 Commando, panser 4×4 ini begitu melekat sebagai arsenal Batalyon Kavaleri 7 Pragosa Satya Kodam Jaya. Debutnya pun kondang sebagai ranpur yang merekatkan cita rasa antara Indonesia, Singapura, Thailand, dan Filipina sebagai penggunanya. Didatangkan pada pertengahan 1970-an lewat proyek Giling Wesi, jelas usia V-150 kini tak muda lagi. TNI AD lewat Direktorat Peralatan Bengkel Pusat Peralatan (Ditpalad) pun telah melakukan serangkaian retrofit. (more…)