Tentu netizen yang budiman telah mengetahui bahwa PT Dirgantara Indonesia (PT DI) kini tengah mengembangkan proyek CN-235 220 Gunship. Tampilan desain pun telah dipamerkan BUMN tersebut saat Pameran Dirgantara Langkawi atau Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) 2019 di Malaysia. Malahan jenis kanon yang dipasang nantinya juga telah disebut yaitu kanon DEFA 553 eks A-4E Skyhawk. (more…)
Rusia dan Cina pada akhirnya akan berkolaborasi dalam menghadapi Amerika Serikat dan sekutunya. Itulah poin yang dapat dipetik dari novel thriller Ghost Fleet. Dan apa yang terjadi pada Selasa (23/7), mungkin bisa menjadi suatu pertanda. (more…)
Siapa yang tak kenal dengan ATR-72 series, inilah pesawat turboprop yang paling banyak melayani penerbangan sipil di Indonesia. Namun berbeda dengan ATR-72 yang kerap kita lihat sehari-hari, ATR-72 500 yang satu ini berubah menjadi begitu garang, sarat perangat canggih dan dipersenjatai. Inilah ATR-72 500 milik AL Pakistan yang telah dikonversi menjadi varian MPA (Maritime Patrol Aircraft) oleh perusahaan Jerman dan telah berganti label menjadi RAS 72 Sea Eagle. (more…)
Sejak tiba di Indonesia dan dioperasikan TNI AU pada 20 Mei 1982, maka pengabdian pesawat intai strategis Boeing 737-200 atau 2X9 Surveillance dengan nomer A-7301 sudah menapaki usia 37 tahun. Usia pengabdian yang panjang tentunya, dan karenanya serangakaian kegiatan pemeliharan rutin menjadi kunci agar pesawat narrow body yang usianya tak muda lagi ini dapat beroperasi optimal. Seperti yang berlangsung saat ini, Boeing 737-200 A-7301 sedang dilakukan pelaksanaan “Cek D” di Sathar 14, Depohar 10 Bandung. (more…)
Teka teki tentang sosok C-295 “Special Mission” yang telah menjadi bahan perbincangan sejak tahun 2016 terungkap sudah. Resminya PT Dirgantara Indonesia (PT DI) pada Kamis, 27 Juni 2019 merilis kegiatan tahapan ferry flight pada pesawat yang disebut CN-295 Special Mission pesanan Kementerian Pertahanan untuk kebutuhan Skadron Udara 2 TNI AU. (more…)
Punya predikat sebagai pesawat turbo propeller legendaris yang dikenal bandel, lincah dan tangguh, sejak 2007 Viking Air telah merilis DHC-6 Twin Otter dalam varian patroli maritim yang diberi label sebagai Guardian 400. Pesawat yang dapat mendarat dan tinggal landas di landasan rumput ini tergolong laris di pasaran. Seperti di Asia Tenggara, Vietnam adalah pengguna DHC-6 Twin Otter Guardian 400 MPA sejak 2012. (more…)
Bukan Beriev Be-200, juga bukan US-2 ShinMaywa, kini sudah ada kepastian bahwa pesawat angkut amfibi multiguna pilihan Indonesia adalah Viking Air CL-515 Water Bomber. Persisnya dari ajang Paris AirShow 2019, Viking Air (d/h Bombardier Aerospace), manufaktur pesawat yang berbasis di British Colombia, Kanada, telah mengumumkan order pembelian tujuh unit pesawat amfibi dari Indonesia. Dari ketujuh unit yang diakuisisi Indonesia, empat unit adalah CL-515 varian First Reponder, dua unit CL-515 varian aerial firefighting, dan satu unit CL-415EAF (Enhanced Aerial Firefighter). (more…)
Lockheed Martin pernah berjaya di pasar pesawat intai maritim jarak jauh, sebut saja ada keluarga P-3 Orion yang namanya sangat legendaris. Namun kini zaman telah berganti, dimana pasar Orion telah digantikan oleh Boeing P-8A Poseidon. Lockheed Martin pun tak tinggal diam, Lockheed sendiri punya lini pesawat angkut berat yang juga dikenal mampu mengemban misi intai maritim jarak jauh, yang tak lain adalah varian C-130 Hercules. (more…)
Setelah insiden intercept pesawat intai maritim P-8A Poseidon di Laut Mediterania pada 4 Juni oleh Sukhoi Su-35, kemudian berlanjut tiga hari kemudian dengan insiden nyaris tabrakan antara kapal penjelajah Ticonderoga Class (USS Chancellorsville) dengan kapal perusak Udaloy Class (Admiral Vinogradov) di Laut Cina Timur. Masih dengan tema ketengangan antara AS dan Rusia, pada Senin, 10 Juni 2019 telah terjadi peristiwa intercept kepada pesawat pesawat intai, kali ini yang di-intercept bukan hanya pesawat milik AS, tapi juga ada pesawat intai milik Swedia. (more…)
Entah mungkin karena sedang sepi promosi dan butuh sensasi, pada 4 Juni 2019 terjadi ketegangan di langit Laut Mediterania. Pangkal musababnya adalah sebuah pesawat intai maritim P-8A Poseidon yang beroperasi di bawah komando Armada ke-6 AL Amerika Serikat, di intercept oleh sebuah Sukhoi Su-35C Super Flanker. Tidak tanggung-tanggung, pencegatan dilaporkan hingga 3x dalam waktu 175 menit. Sontak insiden ini mendapat respon keras dari pihak AS, terutama Armada Ke-6 US Navy. Selain penuh provokasi di wilayah internasional, apa yang dilakukan Su-35 mengancam keselamatan penerbangan. (more…)