Terbang rendah dengan kecepatan relatif ‘lambat’, keberadaan drone ibarat buah simalakama, dicibir lantaran berteknologi ‘standar’, namun kenyataan mampu menimbulkan kerusakan signifikan. Dan bila bersatu dalam kelompok, swarm drone tak pelak bisa menciptakan kesulitan tersendiri, mengingat ada saja di antara ‘mereka’ yang lolos dari sergapan sistem hanud konvensional. Pada kasus tersebut, Negeri Paman Sam rupanya membutuhkan bantuan ‘THOR’. (more…)
Tergabung dalam pakta pertahanan AUKUS, Australia terus bersiap menghadapi konflik bersenjata di masa depan dengan Cina. Selain memproyeksikan pengadaan rudal jelajah jarak jauh, jet tempur stealth dan kapal selam bertenaga nuklir, Australia juga tak ketinggalan dalam adopsi senjata laser. Selain pengadaan senjata sistem hanud laser Dragonfire anti rudal hipersonik yang dipasok Qinetiq, Australia juga mengembangkan senjata laser untuk menghadapi drone. (more…)
Buntut dari penyusupan lima drone intai Korea Utara ke jauh wilayah Korea Selatan pada 26 Desember lalu, rupanya menjadi bola panas di pemerintahan dan militer Negeri Ginseng. Tak sekedar menyatakan permohonan maaf atas ketidakmampuan menembak jatuh drone, militer Korea Selatan diwartakan telah melakukan latihan besar-besaran anti drone pada hari Kamis, 29 Desember 2022. Bahkan ada yang menyebut ini merupakan latihan anti drone terbesar yang digelar Seoul dalam lima tahun terakhir. (more…)
Batalyon Arhanud Korps Marinir Amerika Serikat (USMC), baru saja mengumumkan memulai pengujian sistem hanud terbaru yang disebut Light Marine Air-Defense Integrated System (LMADIS). Menurut siaran pers dari USMC, LMADIS dipersiapkan bagi Korps Marinir untuk mencegah dan menetralisir ancaman dari drone. Meningkatnya penggunaan drone komersial untuk peperangan ofensif, menjadikan Korps Marinir melakukan penyesuaian pada kemampuan pertahanan udara berbasis darat mereka. (more…)
Ada yang menarik di Bumi Ukraina, pasalnya ada dua nama “Vampire” yang dilibatkan dalam konflik bersenjata yang telah berlangsung enam bulan lebih ini. Yang pertama adalah Vampire dalam wujud Self Propelled MLRS (Multi Launch Rocket System) RM70 kaliber 122 mm, buatan Ceko. Sementara Vampire satunya lagi adalah Vampire Counter-Unmanned Aerial Systems, buatan Amerika Serikat. (more…)
Olimpiade Musim Panas 2024 di Paris (26 Juli – 11 Agustus 2024) masih lama digelar. Namun, serangkaian persiapan telah dilakukan Pemerintah Perancis, terutama pada aspek keamanan. Dari serangkaian potensi ancaman dan gangguan, tersebutlah jenis drone mini dan mikro, yang notabene penggelarannya relatif sulit untuk dideteksi oleh aparat keamanan. (more…)
Dengan menggunakan platform roda ban dan ditarik (towed), perangkat anti drone terbaru produksi dalam negeri Turki ini terlihat unik. Inilah Sahin 40 mm yang belum lama ini diresmikan penggunaanya sebagai arsenal di Angkatan Darat Turki. Sahin bukan bekerja dengan teknik jamming, melainkan menetralisir ancaman dari drone (termasuk drone mikro) lewat tembakan dari munisi kaliber 40 mm. (more…)
Berangkat dari pengalaman di medan pertempuran, Rusia terus mengembangkan arsenal senjata anti drone yang dioperasikan secara peroragan, yakni layaknya prajurit yang menyandang sebuah senapan. Dalam hal ini yang terbaru adalah Stupor Anti Drone Weapon yang menggunakan teknologi elektromagnetik untuk menghadapi drone-drone dari Ukraina. (more…)
Melihat rantis yang satu ini tentu sudah tak asing bagi netizen di Indonesia , inilah Renautl Sherpa Light 4×4, yang di arsenal Kostrad TNI AD digunakan sebagai kendaraan platform peluncur rudal hanud MBDA Mistral. Dan masih terkait dengan solusi hanud dari MBDA, kali ini diperkenalkan kombinasi Sherpa Light 4×4 dengan HELMA-P laser anti drone system. (more…)
Lantaran teknologi drone berkembang pesat, maka teknologi anti drone juga harus sigap untuk mengimbangi. Seperti belum lama, dari Rusia diwartakan Ruselectronics (bagian dari Rostec State Corporation) merilis bahwa pihaknya telah merampungkan uji coba pabrik pada perangkat yang disebut Ataka-Shorokh. (more…)