Cari Suku Cadang di India dan Pembayaran Non SWIFT, Malaysia Pastikan Sukhoi Su-30MKM Siap Terbang Hingga Tiga Tahun Mendatang
|Pecahnya perang Ukraina pada akhir Februari 2022, secara langsung atau tidak, telah membawa pengaruh pada operasional alutsista buatan Rusia yang digunakan di banyak negara, terlebih bila kemampuan industri di dalam negeri tidak menunjang, maka impor pada pasokan komponen dan suku cadang bisa berdampak serius, yang belakangan diperparah dengan sanksi yang menerpa sektor perbankan Rusia. Dan belum lama ini ada informasi menarik tentang eksistensi Sukhoi Su-30MKM, yang didapuk sebagai Su-30 series tercanggih di Asia Tenggara.
Baca juga: Imbas Perang Rusia vs Ukraina, Uganda Kirim Jet Tempur Sukhoi Su-30 ke India untuk MRO
Dikutip New Straits Times (4/9/2024), disebut bahwa persediaan suku cadang yang cukup dapat memastikan Sukhoi Su-30MKM milik Angkatan Udara Malaysia dapat terbang sampai tiga tahun mendatang. Sanksi terhadap Rusia oleh Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa memang telah memengaruhi pemeliharaan armada 18 unit jet tempur Sukhoi Su-30MKM Malaysia.
Namun, Malaysia memiliki persediaan suku cadang yang cukup untuk menjaga Sukhoi Su-30MKM tetap layak terbang selama tiga tahun ke depan. Hal tersebut diungkapkan direktur eksekutif Aerospace Technology Systems Corporation Sdn Bhd (ATSC), Letkol (Purn) Datuk Mohd Fadzar Suhada.
ATSC adalah anak perusahaan National Aerospace and Defence Industries Sdn Bhd, yang berperan memelihara armada Flanker milik Angkatan Udara Malaysia (RMAF). “Pada awal operasi militer Rusia di Ukraina, kami memiliki persediaan suku cadang senilai RM7 juta. Dan pada akhir tahun 2023, persediaan suku cadang kami telah meningkat menjadi RM13 juta. Dan ini cukup untuk sekitar tiga tahun operasional,” kata Fadzar.
Selain Rusia, suku cadang juga Su-30MKM juga didatangkan dari India, yang mana India dikenal sebagai pengguna utama Su-30, dengan 272 contoh varian Su-30MKI yang dioperasikan oleh Angkatan Udara India. Sebagai catatan, basis pengembangan Su-30MKM memang didasarkan pada Su-30MKM.
Fadzar Suhada menyebut sanksi ekonomi kepada Rusia telah memengaruhi kemampuan Malaysia untuk memperoleh suku cadang, suku cadang, layanan, dan masukan teknis dari Moskow.
Pada tahun 2003, Malaysia dan Rusia menandatangani kontrak senilai US$900 juta untuk 18 unit Su-30MKM (Modernizirovannyi Kommercheskiy Malaysia atau Modernised Commercial Malaysia) yang dikirimkan sejak tahun 2007 dan seterusnya. Pengiriman selesai pada bulan Agustus 2009. Flanker Malaysia dioperasikan oleh Skuadron No. 12, yang bermarkas di Gong Kedak.
Sebagai imbalan atas akuisisi tersebut, Rusia setuju untuk melatih dan mengirim astronot Malaysia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
“Sanksi terhadap Rusia telah memengaruhi rantai pasokan kami. Kami sedang menyesuaikan, namun kami dapat mengelola dengan baik karena sebagian besar pekerjaan pemeliharaan dilakukan secara lokal,” kata Fadzar. Ia menambahkan, “rantai pasokan kami masih utuh. (setelah sanksi). Saat ini kami perlu menyesuaikan pengiriman dana (pembayaran) ke Rusia.”
Ia menambahkan bahwa ATSC tengah mempertimbangkan sistem pembayaran BRICS non-dolar AS yang potensial sebagai alternatif SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) yang digunakan secara global. Sebagai informasi, sejak Desember 2023, akses tranfser dana internasional lewat SWIFT kepada perbankan di Rusia telah dihentikan, menjadikan jalur transaksi internasional ke perbankan Rusia menjadi sulit dilakukan.
Sementara BRICS – sekelompok ekonomi yang tumbuh cepat yang menantang kepemimpinan ekonomi global Barat – mewakili Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok. Afrika Selatan bergabung kemudian. Tujuan utama BRICS adalah untuk bekerja sama dengan negara-negara anggota dalam hal pembangunan, serta memberikan bantuan keuangan, dan mendukung berbagai proyek dan inisiatif infrastruktur. Mitra BRICS berupaya mengembangkan alternatif lintas batas untuk sistem pembayaran yang didominasi AS, seperti SWIFT. (Gilang Perdana)
Atas Restu dari Rusia, India Akan Tawarkan Produksi Lokal Sukhoi Su-30 untuk Pasar Asia Tenggara
WOWO……kon TIRU carane Malay. Sampean cedek karo Mas Putin, kandanni Putin nek Mas Moodi dadi PERANTARA sucad Sukhoine awake dewe. WOOO….UPGRADE Sukhoi-ne TNI ” FROM SCRATCH ” di ganti KABEH sistemme ke INDIA ben iso gotong BRAHMOS……