CAMAR-70: Drone Copter Spesialis Penyelamatan Dini
|Dalam situasi darurat bukan perkara mudah untuk memberikan pelampung penyelamat (lifebuoy) kepada korban yang tengah terapung di lautan, terlebih bila kondisi gelombang tinggi, menjadikan kapal penyelamat butuh waktu untuk mendekati lokasi korban. Sementara disisi lain, kecepatan mengambil tindakan akan berpengaruh pada keselamatan korban yang nasibnya diujung tanduk. Nah, salah satu wahana untuk memberi pertolongan dini dan langsung ke titik keberadaan korban adalah dengan memanfaatkan jasa drone copter.
Baca juga: SDO 50V2 – Ini Dia! Drone Copter Andalan BASARNAS
Drone copter (helicopter) bukan untuk menganggkat korban di lautan, tapi lebih berupa pertolongan awal untuk bisa memberikan pelampung penyelamat, sebelum para korban dihampiri oleh tim SAR. Jenis drone yang dimaksud adalah CAMAR-70 produksi PT Trimetra Wisesa Abadi. Drone dari airframe hexacopter (karena ditenagai enam motor propeller) telah diperkenalkan kepada BASARNAS. Dalam simulasi, saat kapal penyelamat menuju lokasi terjadinya kecelakaan di lautan, maka drone CAMAR-70 sudah dipersiapkan, sekiranya kapal penyelamat sudah mendekati TKP, maka drone copter ini dapat melakukan upaya pertolongan dini bila diketahui ada korban yang tengah terapung tanpa alat keselamatan yang memadai.
CAMAR-70 dapat memuat payload hingga 5 kg, atau tiga ring pelampung keselamatan dapat disiapkan untuk sekali terbang. Dengan kendali LoS (Line of Sight), CAMAR-70 dapat menjangkau jarak sejauh 1.500 meter dan ketinggian terbang maksimum 200 meter. Dengan kapasitas baterai lithium polymer 16.000 mAh, CAMAR-70 sanggup mengudara antara 15-25 menit.
Baca juga: Microdrone MD4-1000 – Drone Quadcopter Pilihan Satuan Elite TNI AL
Drone copter ini menggunakan jenis motor brushless dan material propeller dari karbon, sehingga bobot drone dapat ditekan sampai 7,5 kg. CAMAR-70 dapat terbang siang/malam dengan moda terbang semi otomatis. Sang pilot yang berada di kapal dapat memonitor situasi lewat remote 9 channel, serta visual lensa kamera HD di monitor 7 inchi. Dari spesifikasinya, CAMAR-70 dapat beroperasi mulai dari suhu -10 sampai 70 derajat Celcius, sedangkan kecepatan luncur drone ini sampai 10 meter per detik. (Gilang Perdana)
Kalo Bisa di perbanyak drone rescue kyk gini.. mengingat negara kita 2/3nya lautan pasti dgn adany drone ini tugas SAR jadi lebih mudah
Sepertinya tidak feasible, biasanya gelombang laut tinggi disertai angin yg kencang, apakah drone ini mampu mengatasi angin laut?
1,5 km untuk antar 3 pelampung, ada kameranya nggak?
Ketahuan, bung durandal gak baca artikelnya sampai katam….
Kenapa kita tidak mengembangkan drone bertenaga jet,sebenarnya petir v 101 lebih ke arah drone dari pada rudal dan pada akhirnya menjadi target drone juga kan?mengapa kita tidak mengembangkan yang seperti petir tapi khusus untuk drone sehingga bisa lebih sunyi dan kecepatan lebih tinggi ,mungkin bahkan dengan ukuran lebih besar sehingga bisa menggotong senjata, bagaimana menurut rekan rekan semua?
Bikin mesin mobil aja belum bisa, gimana bisa bikin mesin turbojet?
Bang gk ingat rudal petir yang dikembangkan waktu itu,sekarang sudah menjadi target DRONE, kalau saja ada pengembangan seperti rudal petir tapi khusus untuk drone,pasti bagus
ITB sudah bisa buat turbojet 500 N bung
@Bri
petir V 101 kecepatannya hanya 260 km per jam atau 72 meter per detik masih dibawah kecepatan pesawat tempur bahkan dibawah kecepatan super tucano yang 590 km per jam bung. hanya lebih cepat dari dari heli bell 412.
@autoveron
setahu saya mesin ITB Turbojet 500N belum pernah dipakai
Ada apa dengan Dini sehingga harus diselamatkan ?
Bagaimana mengatasi angin kencang ….kelemahan drone cuaca kondisi hrs ideal ..
Bisa untuk supply ammo ?