Calidus B-250 – Pesawat COIN Produksi Negeri Gurun, Satu Perancang dengan Super Tucano
|Selain mengoder jet tempur Dassault Rafale dalam jumlah besar (80 unit), Angkatan Udara Uni Emirat Arab (UEA) rupanya tak meninggalkan kemampun serang darat dengan keberadaan pesawat COIN (Counter Insurgency) – anti gerilya bermesin turboprop. Sepintas mirip dengan EMB-314 Super Tucano, UEA di Dubai Airshow 2023 mengumumkan order 40 unit pesawat latih COIN Calidus B-250T, pesanan tersebut sekaligus bukti pemerintah UEA memberdayakan industri pertahanan dalam negeri.
Baca juga: Dua EMB-314 Super Tucano TNI AU Jatuh, Duka Bagi Kekuatan Dirgantara Indonesia
Dari Scramble.nl (17/11/2023), pada Dubai Airshow 2023, Angkatan Udara Uni Emirat Arab (UAEAF) mengumumkan bahwa kontrak telah ditandatangani dengan Calidus untuk mengakuisisi 40 unit pesawat latih bersenjata kursi tandem Calidus B-250T.
Menurut CEO Calidus Khalifa Alblooshi, ini adalah kesepakatan pertama untuk varian Calidus B-250T. Sebelumnya, pada Dubai Air Show 2019, UAEAF telah memesan 24 unit Calidus B-250LA – varian Light Attack. Kedua varian tersebut, B-250LA dan B-250T, ikuti ditampilkan di Dubai Airshow 2023 (13 – 17 November 2023).
Khalifa Alblooshi menyatakan bahwa pesawat serang ringan B-250LA pertama sudah siap dikirim. Dan untuk pesawat latih B-250T yang baru dipesan, pengiriman pertama direncanakan pada pertengahan tahun 2026.
Calidus LLC adalah manufaktur pertahanan yang didirikan pada tahun 2015 dan berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Calidus LLC akan memproduksi pesawat tersebut di fasilitas mereka di bandara internasional Al Ain.
B-250 dirancang dan dikembangkan di Brasil oleh Joseph Kovacs dari Novaer. Yang menarik, Kovaks merupakan perancang pesawat Super Tucano untuk Embraer. Maka tak heran bila ada kemiripan desain antara Calidus B-250 dan EMB-314 Super Tucano.
Sebelum Joseph Kovaks merancang B-250, ada permintaan khusus dari Calidus bahwa B-250 harus lebih cepat dari Super Tucano – dengan kecepatan 557 km per jam saat terbang lurus dan rata – tarikan gravitasi 3/+7G dan memiliki teknologi paling canggih di kelasnya. Dengan mesin tunggal turboprop Pratt & Whitney PT6A-68 1.600 hp, B-250 memiliki endurance maksimum 12 jam. Sebagai catatan, Super Tucano juga menggunakan mesin dengan kekuatan 1.604 hp.
Untuk persenjataan, Calidus B-250 dilengkapi dengan tujuh hardpoint dengan kapasitas payload sampai 1.800 kg untuk berbagai jenis persenjataan berstandar NATO.
Calidus B-250 mengadopsi tampilan avionik dengan teknologi man-to-machine (MMI) ala Mirage-2000 dan F-16 Fightng Falcon. Untuk memikat pasar ekspor, Calidus menyebut penjualan B-250 tidak diatur oleh International Traffic in Arms (ITAR), dengan demikian Amerika Serikat tidak dapat menentukan siapa yang membelinya.
Pada Mei 2015, Novaer menandatangani kesepakatan dengan Calidus untuk merancang dan mengembangkan pesaing Embraer Super Tucano. Novaer berhasil mengembangkan B-250 hanya dalam waktu dua tahun dan berhasil mengirimkan dua prototipe ke Dubai Airshow 2017. (Gilang Perdana)
Bismillah tahun 2024 semoga dapat didirikan skadron Udara penerbal dan Penerbad dengan jet tempur minimal hawk dan t.38 Talon,kenapa nga dimanfaatkan lobi ke Mr.biden agar dapat hibah pesawat tempur minimal 12 unit t.38 Talon,tambahan rudal pertahanan jenis hawk dari Amerika?. memiliki batalyon cyber sangat diperlukan mengingat perang Rusia dan Ukraina mengandalkan perang elektronik dan cyber jadi kita dapat memanfaatkan tenaga tenaga ahli dari para lulusan SMA SMK sarjana lulusan IT dari dalam negeri sehingga mereka dapat mengoptimalkan kemampuannya mengolah kemapuan cyber dan elektronik untuk keperluan pertanahan keamanan.semoga mendapatkan perhatian dari menhan bapak panglima TNI yang baru dan para jajarannya.semoga aspirasi ini bermanfaat aaammmiiiinnn
Keren. Usaha kemandirian UEA