C-MOV: Kepanjangan Mata Kohanudnas
|Perangkat yang satu ini bukan tergolong alutsista, tapi jangan salah C-MOV (Central Monitoring and Observation Vehicle) adalah perangkat penunjang tempur andalan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas). Dioperasikan oleh Satkomlek (Satuan Komunikasi Elektronik) TNI AU, kendaraan dengan cat loreng biru ini mengemban peran sebagai alat komunikasi dan pengendalian, penunjang perang elektronika, serta memonitoring keadaan dan situasi udara di wilayah Indonesia.
Perannya bisa diibaratkan sebagai miniatur Popunas (Pusat Operasi Pertahanan Udara Nasional). Dimana Popunas menjalankan peran sebagai ‘jantung’ dari aktivitas monitoring Kohanudnas. Popunas sendiri merupakan obyek vital yang ditempatkan di area Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta. Nah, keberadaan C-MOV yang dilengkapi sistem transmission data air situation (TDAS) ini menjadi kepanjangan tangan dari Popunas. Perannya seperti miniatur Popunas, namum C-MOV punya keunggulan dalam mobilitas, pasalnya C-MOV dibangun dalam platform mini truk Mercedes Benz MB800. Meski unggul dalam mobilitas, tetap kelengkapan fasilitas tidak bisa menyamai instumen yang ada di Popunas.
C-MOV dapat digelar di seluruh sudut Nusantara untuk memantau keamanan ruang udara Indonesia. Kelengkapan elektronik yang diusung mencakup all band scanner system, voice recording system, ground to ground radio comm, ground to air comm, SSB, telepon/fax, V-Sat communication, crossband communication system, dan tentunya sebuah genset yang ditempatkan pada sisi belakang.
Dalam gelar operasinya, C-MOV dapat diangkut dengan pesawat angkut berat C-130 Hercules. Karena perannya yang vital, dalam gelarannya C-MOV harus mendapat pengawalan ekstra dan beragam sarana pendukung operasi. Untuk mengambil keputusan penting dalam sebuah operasi, sedianya C-MOV ditumpangi Pangkohanudnas. Maka tak heran jika fasilitas standard seperti Air Conditioner (AC) yang super dingin dan interior cukup mewah dihadirkan dalam ruang pantau C-MOV.
Seperti layaknya di dalam ruang Popunas, ruang pantau di C-MOV ini juga dilengkapi dengan data seluruh radar yang berada dalam naungan setiap Kosekhanudnas. Melakukan hubungan telekomunikasi radio dengan berbagai frekuensi juga dapat dilakukan, bahkan untuk berkomunikasi dengan pesawat interceptor, system komunikasi dalam C-MOV mampu melayaninya. CMOV memang dirancang untuk mampu melakukan kontak dengan berbagai unsur Hanud, karena meskipun ukurannya kecil CMOV menjamin kelancaran berbagai cara berkomunikasi. CMOV juga dapat memantau pergerakan pesawat-pesawat yang berada di wilayah udara NKRI dengan sistem radar yang terintegrasi antar radar militer dan radar sipil.
Dalam mendukung misi perang eklektronika, C-MOV juga telah dilibatkan dalam berbagai operasi pengamanan VVIP dalam negeri maupun luar negeri. Ketika Presiden Amerika Serikat Barack Obama berkunjung ke Indonesia, dua unit CMOV dikirim untuk memantau keamanan udara di sekelilingnya. Terakhir C-MOV juga dilibatkan dalam Latihan Bersama (Latma) Elang Indopura dan Camar Indopura yang dilaksanakan di wilayah Lombok sejak tanggal 19-30 November 2012, antara TNI AU dengan AU AU Singapura/RSAF (Republic of Singapore Air Force) di Lombok.
C-MOV dalam Latma Indopura maupun Camar Indopura berfungsi memantau dan menggedalikan pesawat-pesawat agar tidak keluar dari area latihan yang telah disepakati oleh kedua angkatan udara, sehingga tidak mengganggu penerbangan sipil/komersial yang berada disekitar Bali, Lombok dan Sumbawa. C-MOV diawaki oleh empat personel teknisi dari Kohanudnas yang terdiri seorang perwira yang menjadi Dantim, teknisi radio, teknisi SBM (Stasion Bumi Menengah), dan teknisi komputer.
Radar mobile buatan dalam negeri, PT Rekayasa Teknologi Indonesia (Rekatindo) juga beberapa kali diperlihatkan TNI AU dalam pameran-pameran militer, salah satunya pada ajang Indo Defence 2012 di Kemayoran. (Diolah dari berbagai sumber)
cyuuuss??? sekelas kohanudnas hanya mengoperasikan radar “imut” kek gini??? ampyuun DJ gw pikir mereka pake radar2x kek PVOnya russia atau NORADnya amrik…. blum lagi belom terintegrasi dengan kekuatan AL dan AU miriss 🙁