C-27J Spartan – Pesawat Angkut Taktis Lapis Kedua RAAF, Pernah Jadi Incaran TNI AU
|Bagi negara yang punya kekuatan udara lumayan besar, hadirnya pesawat angkut lapis kedua jelas diperlukan, perannya bisa diibaratkan sebagai pendukung pesawat angkut berat seperti C-130 Hercules. Bagi TNI AU, andalan pesawat angkut lapis kedua adalah Airbus Military/Casa C-295M. Sementara bagi AU Australia (RAAF) yang jadi andalan yakni C-27J Spartan buatan Alenia.
Baca juga: C-295M – Pesawat Angkut Taktis Lapis Kedua TNI AU
Mengemban peran sebagai pesawat transport taktis (medium battlefield airlifter), antara C-295M dan C-27J Spartan pernah berkompetisi sebagai pengganti pesawat angkut Fokker F27 Troopship.

Saat melihat langsung demo statis C-27J Spartan RAAF (Royal Australian Air Force) di ajang Singapore Airshow 2016 bulan Februari lalu, nampak sosok pesawat ini begitu kokoh dengan ruang kargo yang lumayan besar, plus terlihat tinggi berkat kaki-kaki pada roda yang menopangnya. Tak heran, banyak orang yang menyebut C-27J Spartan sebagai mini Hercules, yak arena melihat lambung dan ruang kargonya menyiratkan C-130 Hercules, hanya saja Spartan lebih mini dengan mesin dua unit.
Baca juga: DHC-5 Buffalo – Pesawat Angkut Multipurpose Yang “Kontroversial”
Yang jadi menarik, ternyata dahulu TNI AU justru melihat C-27J Spartan lebih unggul ketimbang C-295M. Hal ini berdasarkan pernyataan Kepala Dinas Penerangan TNI AU (saat itu) Marsekal Pertama Azman Yunus di situs kompas.com (22/10/2011). Namun karena PT Dirgantara Indonesia (DI) telah lama menjalin kemitraan strategis dengan Casa dan Aribus Group, maka Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menjatuhkan pilihan pada C-295M untuk memperkuat Skadron Udara 2 yang bermarkas di Lanud Halim Perdanakusuma. Secara keseluruhan Kemhan memesan 9 unit C-295M, yang sebagian unitnya dirakit di fasilitas PT DI.


Sementara kilas balik ketertarikan TNI AU pada C-27J Spartan mengemuka setelah pesawat buatan Italia tersebut melakukan demo terbang promosi ke Indonesia pada tahun 2011 silam. Dan statusnya, saat ini Spartan menjadi pesawat angkut taktis lapis kedua RAAF, tercatat 10 unit C-27J dibeli oleh Australia.
C-27J dengan daya angkut 10 ton bisa menempuh jarak 1.000 mil dengan kecepatan 300 km per jam. Adapun C-295M memiliki daya angkut 9 ton dengan jarak tempuh 1.000 mil dengan kecepatan 200 km per jam. Harga C-27 mencapai 42 juta dollar AS, sedangkan harga C-295M sebesar 31 juta dollar AS.
Dirunut dari sejarahnya, C-27J yang punya kemampuan isi bahan bakar di udara, diluncurkan pada 1997, C-27J Spartan menggabungkan sistem propulsi yang sama dan avionik canggih seperti C-130J Super Hercules. Agar memperkuat pemasaran, proyek C-27J disokong Lockheed Martin Alenia Tactical Transport Systems (LMATTS). Perusahaan patungan yang berbasis di Marietta, Georgia, yang didirikan oleh Lockheed Martin dan Alenia Aeronautica.
Baca juga: Gelar Satu Skadron Gripen Ke Pangkalan Aju, TNI AU Hanya Butuh Satu C-130 Hercules
Desain pesawat ini didasarkan pada G-222, dengan mesin turboprop dari Allison dan sistem canggih dari Lockheed Martin. Perakitan akhir C-27J Spartan berlangsung di Italia. Lockheed Martin bertanggung jawab untuk propulsi dan avionik dan bertanggung jawab memimpin untuk dukungan produk dan pemasaran di seluruh dunia. Alenia Aeronautica bertanggung jawab untuk proses sertifikasi. C-27J Spartan memiliki karakteristik logistik dan pemeliharaan yang sama dari C-130J Hercules. Peran utama dari C-27J adalah transportasi kargo, transportasi pasukan, dan material dan paratroop penurunan udara. Misi lainnya termasuk patroli maritim, evakuasi medis, tanah pengisian bahan bakar, pemadam kebakaran dari udara.
Pesawat ini dilengkapi ruang kabin bertekanan dan AC di kokpit dan kargo kompartemen. Dalam peran evakuasi medis, pesawat dapat membawa 24 korban ditandu dan empat petugas medis. Kompartemen kargo dilengkapi dengan aero-medis suplai oksigen dan 12 peralatan penunjang medis. Untuk peran paratroop, pesawat ini dilengkapi dengan platform pintu-lompat dan garis statis, dan dapat membawa sampai 24 pasukan terjun payung bersenjata lengkap.
C-27J dilengkapi dengan dua mesin turboshaft AE 2100D3, yang disediakan oleh Rolls-Royce.Messier-Dowty memasok baling-baling enam bilah komposit. Spartan dapat melakukan operasi airlift taktis dalam kondisi pertempuran dan mampu terbang hanya beberapa puluh meter dari tanah pada malam hari. Selain Australia, pesawat dengan kemampuan STOL (Short Take Off Landing) ini juga dioperasikan oleh Bulgaria, Chad, Ghana, Yunani, Italia, Lithuania, Maroko, Mexico, Peru, Rumania, Slovakia, Zambia, dan Amerika Serikat. (Haryo Adjie)
Izin bergabung komandan, smoga insya allah dapat menambah wawasan saya.
Tak apalah C-295, kan perannya cuma sebagai pemain cadangan,kalo butuh angkut yang berat serahkan ke herkey,.selisih harga 11jt USD kalo belinya 9 biji berarti 99jt USD, lumayan buat nambah lagi C-295 atau nambah Armada Cougar yang kayaknyA masi minim…
Beda 10jt dollar, mendingan beli ini mah daripada 295, ya mungkin krna ToT ya jadi gak kebeli C-27
Bukan hanya ToT, tapi juga kerjasama jangka panjang dengan Airbus, jangan lupa PT. DI juga banyak membuat komponen pesanan Airbus
sajian artikel yang cerdas dsn tidak biasa… saya juga lihat c295 kok kesannya ringkih gitu ya.
karena sebetulnya C-295 adalah CN-235 yang diperpanjang dengan mesin yang lebih kuat, sehingga terkesan ringkih
sedang C-27 terkesan kokoh karena sebetulnya C-130 Hercules yang diperkecil
jadi kebalikanya
Klo koment yg cerdas donk KK..knapa gk skalian bilang klo C-27 itu C-130 dikurangi C-103.