C-130 Senior Scout – Sulap Hercules Jadi Pesawat Intai dan Pengumpul Data Intelijen
|Sebagai pesawat angkut multiguna yang telah teruji, C-130 Hercules dengan mudah dapat diadaptasi ke beberapa varian. Kemampuan C-130 sebagai pesawat intai pun sudah lama diperbincangkan, termasuk TNI AU yang pernah mengoperasikan varian intai maritim C-130H MP pada dekade 80-an. Dan lepas dari itu, ada sosok C-130 “Senior Scout” yang tampil spesifik mengedepankan misi Intelligence, Surveillance and Reconnaissance (ISR).
Baca juga: C-130H MP Hercules – Pesawat Intai Maritim TNI AU Dengan Kemampuan Long Endurance
Lengkapnya label yang disematkan adalah EC/RC-130 Senior Scout, yang merupakan markas intelijen terbang yang mampu melakukan pengintaian jarak jauh. Hercules Senior Scout membawa banyak perlengkapan elektronik untuk peran pengumpulan SIGINT (signals intelligence), ELINT (electronic intelligence) dan COMINT (communications intelligence).
Uniknya, Senior Scout sejatinya adalah intelligence kits, dimana sebuah C-130 Hercules standar dapat diubah menjadi varian Senior Scout dalam waktu singkat. Yang utama adalah penempatan kontainer khusus operator dan sistem yang dimuat ke dalam ruang kargo lewat palet. Kontainer yang disebut Airborne Collection Electronic Signals II (ACES II) mengakomodasi 4 hingga 12 operator. Frekuensi yang dijalankan Senior Scout berada pada pita 2 MHz hingga VHF (COMINT) dan 2-18 GHz (ELINT).
Sebagai elemen pengendus sinyal lawan, pada bagian bodi pesawat, dilakukan instalasi beberapa antena array pada pintu kabin belakang, pintu roda pendarat/panel deflektor belakang dan pintu pada roda utama.
Bila semua lancar, secara teori instalasi kit dan beragam antena hanya membutuhkan waktu 12 jam saja. Sejauh ini tak ada pantangan untuk instalasi kit Senior Scout, perangkat plug and use ini dapat juga dipasang ke Hercules seri lawas, seperti C-130E dan C-130H.
Sejauh ini pengguna C-130 Senior Scout adalah pihak Korps Marinir, AU Amerika Serikat dan Utah Air National Guard. Yang disebut terakhir digunakan untuk misi melawan aksi penyelundupan narkoba. Debut Senior Scout sejauh ini sudah teruji dalam laga Perang Teluk I dan Perang Teluk II.
Baca juga: Lesu di Pasar Intai Maritim, Lockheed Martin Tawarkan Konsep βMPA Retrofit Kitβ untuk C-130 Hercules
Di luar AS, Lockheed Martin pada tahun 2015 telah menandatangani kontrak untuk meningkatkan kemampuan C-130J Super Hercules AU India dengan kit Senior Scout. (Gilang Perdana)
Mantep lah kalau jadi 48 rafale, 15 Typhoon, F-16V plus cashback dapet 2 atau 3 squadron lagi falcon gurun kalau bisa setiap pulau besar ada squadron tempur murni, untuk Intai sih mending CN-235 atau CN-295 lebih murah,
Bung Admin, bahas juga progress pembelian 48 Rafale oleh Indonesia dong. F-16 V Diborong 3 ska, Typhoon 12 biji dan Rafale 48 biji. Kok kayaknya ngeri ya. Apa iya itu murni ngejar MEF 3 atau sesuatu yg lain?? Jangan lupa AEW sama Balon udara HALE juga wajib dibeli.
Akuisisi pespur 70% adalah politik 30% pespur itu sendiri.
Tenang aja, pasti lolosnya Ama Prancis. Dari dulu udah kesulitan nyari pelanggan sekarang malah dapet borongan. Sekalian dapet Storm Shadow lebih baik, klo buat superioritas udara terlalu nanggung. Bisa gotong rudal jelajah anti kapal Ama Bom nuklir kan jauh lebih ngeri daripada cuman bisa joget kayak Su-35 kan??? Hhhhhhhhhhhh
F-16V gak jd diborong mbah. Sdh beli Osprey, blackhawk dan tambahan Apache.
Yg diborong Rafale aja satu paket dng kasel….π€£π€£πππ
Sekalian, atau kalo dibatalin ya ganti ama F-18 E/F Super hornet + E/A F-18 Growler
Apa cukup $20B akusisi sebanyak itu ?
Sisa Dhek, tergantung paketnya aja.
Cukup ga cukup, pokoke duitnya udah ane serahin pak bowo….ane tahunya tar pulang udah harus bawa pesawat tempur baru π
Kan gak dibayar sekaligus dek. Yg pst DP nya dulu yg dibayar tunai. Pembayaran selanjutnya berdasarkan kuantitas barang yg datang akan dibayar oleh bank penjamin. Metode ini sdh lama berlaku pd pengadaan barang di Indonesia. Kita ga mau lg mengalami kerugian spt pembelian Hawk yg sempat ditunda pengirimannya akibat embargo. Dan jg pengalaman pahit yg dialami Turkey terkait pembelian F-35 yg dibatalkan walaupun telah dibayar, namun duitnya ga dikembalikan.
Apalagi pembelian alutsista Indonesia menggunakan kredit ekspor yg menggunakan bank penjamin. Jd Indonesia tinggal mbayar cicilannya setiap tahun melalui devisa yg didapat.
Rupanya bener kagak jadi beli su35
Bung Admin.
Bahas tentang rudal kodok donk. Yg kemaren diuji coba bareng dng rudal merapi.