Update Drone KamikazeKlik di Atas

Buntut Pernyataan Menteri Susi, Benarkah Ada ‘Pangkalan’ Kapal Selam di Pulau Tunda?

68957229

Nama Pulau Tunda mendadak santer dibicarakan dalam 24 jam terakhir, dengan latar pernyataan dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang menyebut bahwa TNI AL kesulitan memarkir (menyimpan) kapal selam di pulau tersebut akibat dampak reklamasi di Teluk Jakarta, seolah menggemparkan jagad pemerhati alutsista nasional. Pasalnya selama ini memang tak ada kabar atau informasi tentang pembangunan dermaga atau fasilitas pangkalan di pulau yang secara administratif berada di wilayah Kabupaten Serang, Banten.

Baca juga: Jelang Kedatangan Changbogo Class, TNI AL Percepatan Pembangunan Pangkalan Kapal Selam di Palu

pulau-tunda

Lantas yang jadi pertanyaan, apakah sebenarnya ada basis pangkalan kapal selam di pulau tersebut? Atau kah pernyataan Menteri Susi hanyalah sebuah sarkasme. Tentu yang paling tahu disini adalah pihak TNI AL dan penduduk di Pulau Tunda yang populasinya mencapai 3 ribu jiwa. Yang diketahu publik selama ini TNI AL mempunyai basis dermaga khusus kapal selam di Dermaga Ujung, Surabaya. Dan satu lagi fasilitas dermaga kapal selam yang sudah masuk masa finishing di Lanal Watusampu, Palu, Sulawesi Tengah, pangkalan ini kabarnya sudah siap beroperasi di tahun 2017 seiring kedatangan Changbogo Class. Lain dari itu, dua kapal selam Type 209 TNI AL dapat sandar di dermaga Kolinlamil, Jakarta.

Baca juga: KRI Spica 934, Nama Kapal OSV Kedua Untuk Dishidros TNI AL

wpid-rps20151028_202525

 

Dari hasil penelusuran ke situs Koarmabar.tnial.mil.id (5/9/2014), pihak Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) III Jakarta bersama mitra PT Tunas Binatama Mulia pernah mengadakan PKS (perjanjian kerja sama) tentang kerja sama pengawasan pengerukan dan pendalaman laut sekitar Pulau Tunda, Pulau Laki sampai dengan Tanjung Pasir. Selain dengan pihak Lantamal, PT Tunas Binatama Mulia juga mengadakan PKS dengan Dinas Hidro Oseanografi Angkatan Laut (Dishidros) untuk kerja sama survei dan pemetaan Hidrooseanografi di perairan sekitar Pulau Tunda, Pulau Laki sampai dengan Tanjung Pasir. Disebutkan proyek ini meliputi pendalaman perairan dan pembaharuan peta alur pelayaran sekitar Pulau Tunda, Pulau Laki sampai dengan Tanjung Pasir.

Sebagian dari aktvitas Dishidros seperti pemetaan kondisi perairan memang diperuntukkan bagi peran navigasi kapal selam. Sementara alur laut dengan standar kedalaman tertentu juga mutlak bagi gelar operasi kapal selam. Namun lepas dari keterangan diatas, belum didapatkan informasi pembangunan fasilitas terkait kapal selam di Pulau Tunda.

Tentang Pulau Tunda, pulau yang berada di sebelah utara Teluk Banten (Laut Jawa) punya luas 300 hektar. Secara administratif, di Pulau Tunda terdapat 1 desa yaitu Desa Wargasara. Pulau Tunda sebenarnya sudah dapat dijadikan objek pariwisata yang sangat menarik untuk dikaji. Keindahan pantai dan lautnya belum dieksplore lebih jauh. Padahal kegiatan berlayar dengan pemandangan laut dan lumba-lumba, memancing, snorkeling, diving, melihat sunset dan sunrise adalah potensi wisata yang menarik.

Untuk mencapai Pulau Tunda, wisatawan bisa melakukan perjalanan melalui Tol Kebon Jeruk-Merak dan keluar di pintu Tol Serang Timur. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke dermaga kecil bernama Karang Hantu. Dari Karang Hantu, Anda bisa menggunakan perahu kayu milik nelayan setempat untuk menuju ke Pulau Tunda. Panorama laut nan biru dan alunan ombak yang mengayun menemani perjalanan pelancong. Lama perjalanan mengarungi lautan sekitar 2 jam karena kapal yang agak lambat. (Gilang Perdana)

22 Comments