Buntut Perang Dagang, Vietnam Dikabarkan Segera ‘Bungkus’ Jet Tempur F-16 Meski Ada Sejumlah Pertimbangan

Dalam dinamika geopolitik dan ekonomi global, perang dagang yang dikumandangkan Amerika Serikat (AS) telah menciptakan tekanan yang membuat banyak negara terpaksa meningkatkan volume perdagangan atau pembelian produk dari AS, termasuk pada sektor pertahanan. Terkait hal tersebut, ada kabar bahwa usaha penawaran penjualan jet tempur F-16 ke Vietnam akhirnya akan membuahkan hasil.

Baca juga: AS Tawarkan Jet Tempur F-16 ke Vietnam, Harus Belajar dari Kasus Indonesia dan Malaysia

Seperti dikutip 19FortyFive (19/4/2025), beberapa sumber dari mantan pejabat pemerintah AS dan perwakilan industri pertahanan AS, menyebut Vietnam telah mencapai kesepakatan dengan AS untuk memperoleh pesawat tempur F-16. Klaim tersebut menyusul pembicaraan dan negosiasi yang panjang antara kedua pemerintah, dan tampaknya Negeri Nguyen itu mungkin menjadi pelanggan terbaru untuk pesawat tempur bermesin tunggal buatan Lockheed Martin tersebut.

Belum ada angka yang disebutkan, tetapi akuisisi tersebut diharapkan tidak kurang dari 24 unit pesawat. Ketika F-16 digabungkan dengan platform lain yang ingin diperoleh Vietnam dari AS, semuanya dapat menjadi kesepakatan pertahanan terbesar yang pernah dicapai antara kedua negara.

Laporan bulan Juli tahun lalu mengungkapkan AS dan Vietnam sedang membahas penjualan pesawat angkut militer C-130 Hercules ke Hanoi. Itu dianggap sebagai langkah awal yang baik menuju peningkatan kerja sama keamanan antara dua negara yang berperang satu sama lain lebih dari lima puluh tahun lalu.

Penawaran penjualan C-130 dan F-16 ke Vietnam telah diusahakan sejak tahun lalu, tetapi memasok perangkat alutsista ke Vietnam telah menjadi masalah yang sulit untuk diselesaikan. Hanoi mengatakan pada akhir tahun 2022 bahwa mereka bermaksud untuk mengalihkan pengadaan sistem senjata dari pemasok tradisional, tetapi tidak ada keputusan yang diambil terkait hal ini.

Khawatir atas ‘Pengaruh’ Cina dan Rusia, Vietnam Batalkan Rencana Pembelian F-16 Viper

Pembicaraan tentang penjualan F-16 ke Vietnam telah terjadi sejak tahun 2016, ketika AS mencabut embargo penjualan barang-barang militer ke Hanoi. Namun, setiap diskusi kurang berkembang dibandingkan negosiasi tentang C-130.

Setiap kali pejabat Vietnam membahas kebijakan pengadaan, kalimat standarnya adalah “subjek itu sangat sensitif.” Kalimat itu diucapkan lebih sering jika kemungkinan Angkatan Udara Rakyat Vietnam memperoleh pesawat tempur canggih disebutkan. Hal itu karena jet tempur taktis canggih baru (seperti F-16 Viper) kemungkinan besar akan memengaruhi hubungan Hanoi dengan negara-negara lain di kawasan tersebut, terutama dengan Cina.

Totalitas Pada Produk Aero Vodochody, Vietnam Order 12 Unit Jet Latih Tempur L-39NG dari Ceko

C-130 dianggap kurang sensitif, karena merupakan pesawat kargo, biasanya tidak bersenjata, dan beberapa negara lain di kawasan tersebut sudah mengoperasikannya.

Perwakilan perusahaan Ukraina yang pernah berbicara kepada 19FortyFive mengatakan bahwa Angkatan Udara Vietnam mengalami masalah yang semakin besar dalam mengoperasikan jet tempur buataan Rusia, seperti Sukhoi Su-27SK/UB dan Su-30MK2V. Masalah utama dengan pesawat buatan Rusia masa garansinya telah berakhir, sementara untuk terus mendukung platform tersebut harus dilakukan dengan pembayaran uang muka yang besar.

Sementara itu, pejabat Vietnam menekankan bahwa persetujuan kongres AS mungkin terbukti lebih rumit untuk F-16 daripada untuk C-130. Berdasarkan kesulitan yang dialami Ukraina dengan F-16-nya, Hanoi juga khawatir bahwa rudal canggih untuk F-16, seperti rudal udara-ke-udara AIM-120 AMRAAM varian terbaru, mungkin tidak akan diizinkan untuk dijual ke Vietnam. (Gilang Perdana)

Sukhoi Su-30 Angkatan Udara Vietnam Sukses Uji Coba Bom Latih Produksi PT Sari Bahari

3 Comments