Bumblebee-001: Helikopter Serbu dari Basis NBO-105
|Mimpi setinggi langit tentu sah-sah saja, bahkan kadang perlu dilakukan untuk memberikan motivasi. Misalnya dalam jagad industri alutsista, mampu memproduksi helikopter serbu juga sudah dicanangkan, maklum sejatinya kebutuhan helikopter serbu alias gunship cukup besar untuk mendukung pergerakan militer di luasnya wilayah Indonesia. Selain desain Gandiwa yang pernah membuat heboh pada tahun 2014, jauh sebelumnya ternyata sudah ada Bumblebee-001.
Baca juga: Gandiwa – Konsep Helikopter Tempur “Gado-Gado” AH-64 Apache dan AH-1 Cobra
Statusnya memang hanya mentok di desain dan penuangan pada model skala, namun Bumblebee-001 yang dirilis tahun 2010, konsepnya terasa jauh lebih matang ketimbang Gandiwa, yang mengedepankan desain ‘gado-gado’ antara AH-1 Cobra dan AH-64 Apache. Bumblebee-001 yang mockup skala 1:10 ditampilkan di lantai dasar Kantor Pusat PT Dirgantara Indonesia (PT DI), rancangan dasarnya mengusung mainframe helikopter eksisting NBO-105.
NBO-105 sendiri pernah menjadi maskot produksi PT DI, yang dibangun atas lisensi dari Messershcmitt Bolkow Blohm (MBB). Persisnya PT DI mendapatkan lisensi produksi BO-105 dari MBB pada 1976 hingga 2009.
Selain digawangi desainer PT DI, rancangan Bumblebee-001 juga melibatkan Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad). Karakter rotor dan ekor pada Bumblebee-001 memang menyiratkan sosok helikopter ringan NBO-105.
Dari spesifikasi yang diumumkan PT DI, Bumblebee-001 punya panjang 12,6 meter dan tinggi 3,37 meter. Bobot kosong helikopter twin engine ini 1.350 kg dan bobot maksimum saat take-off adalah 2.500 kg. Lebar diameter rotor utamanya (four blade) 9,84 meter dan diameter rotor pada ekor (high mounted two blade tail rotor) 1,9 meter.
Meski tak berlanjut ke tahap prototipe, Bumblebee-001 dicanangkan punya kecepatan maksimum 250 km per jam dan kecepatan jelajah 222 km per jam. Ketinggian terbang maksiumum adalah 3.048 meter, sementara kecepatan menanjaknya 396 meter per menit. Helikopter serbu ini pun mampu melakukan hovering di ketinggian 1.615 meter. Dengan bahan bakar penuh, Bumblebee-001 mampu menjelajah sejauh 555 km, sedangan radius tempurnya 222 km.
Baca juga: NBO-105 – Pernah Jadi Heli Serang Utama TNI AD
Seperti halnya helikopter serbu tulen, konfigurasi Bumblebee-011 adalah pilot di kursi belakang dan gunner ada di kursi depan. Kelengkapan yang digadang pada helikopter serbu ini mencakup new integrated LCD cockpit, moving map, dan NVG compatible. Nah, untuk urusan persenjataan, Bumblebee-001 sudah dilengkapi stub wing layaknya Cobra atau Apache, pilihan senjata yang diusung seperti machine gun pods kaliber 7,62 mm dan peluncur roket FFAR 2,75 inchi dengan tujuh tabung. Seperti mahzab, helikopter serbu lainnya, Bumblebee-001 dilengkapi kubah senapan mesin pada bagian bawah fusegale.
Sayang disayang, desain Bumblebee-001 hanya bisa dinikmati sebagai angan-angan saja. (Bayu Pamungkas)
Itulah negri ini….sbenarnya heli jenis ini d butuhkan oleh TNI .. dr pd beli dr luar kan bagus segera wujudkan heli ini demi kmandirian alutsista…pas untuk oprasi anti gerilya…dan teroris
daripada ngomongin berita heli mainan, itu di defense.studies blog sudah bahas tni al assign kapal MCMV dari jerman, jngn ketinggalan posting berita dong
Admin,
Itu di Jane’s ada berita RI pilih Abeking&Rasmussen untuk kapal anti ranjau kita, tolong diulas ya. Tks.
“Teringat ngobrolnya bu koni & pak mashuri, sekitar 2 tahun lalu 👇D….siapa bu koni, saya kenal nya cuma roma irama 🤔🤔🤔”
Bu Koni 12/09/2017
@admin
Menyambung komen pak@mashuri pd artikel ttg MCM sebelumnya, agaknya ada yang lupa disebutkan ttg kapal ini.
Baik kapal tipe: 332, 343, mhv-54 maupun tipe yang dioperasikan RTN adl hasil kerjasama antara Abeking&Rasmussen dg Lurssen.
Bagaimana bentuk kerjasama atau pembagian kerja antara 2 perush ini saya tidak paham.
Dikutip dari “Platform design it’s: A&R perfecting swath and small ships platform”…A&R sendiri kurang beken sbg pembuat kapal2 utk AL tapi perusahaan ini mempunyai spesialisasi dalam mendesain&membangun kapal MCM dari bahan baja non-magnetik, dan jerman adalah satu2nya negara didunia yang memproduksi kapal MCM dr bahan baja non-magnetik.
Lalu bagaimana dg kerjasama antara A&R dan Lurssen…jika Lurssen juga punya skill utk membangun kapal dr bahan baja non-magnetik, tentunya ia bisa berjalan sendiri toh reputasi sbg produsen kapal AL sudah dikenal luas?
Dari artikel tsb&browsing ke situs Lurssen, disebutkan bhw Lurssen memiliki skill dan pengalaman yang cukup banyak sbg kontraktor utama dalam pengintegrasian sistim pada kapal2 AL, spt: CMS, sensor&enjata, propulsi, elektrikal maupun peralatan bantu.
Asusmsi saya (mungkin bisa dielaborasi lebih lanjut), A&R yang menyediakan platform dr bahan baja non-magnetik, sedangkan Lurssen dg kecakapan dan pengalamannya dlm membangun berbagai tipe kapal AL (non MCM) mengintegrasikan sistim2 yang disebut diatas (cms, sensor&senjata, propulsi, elektrikal dll…sekaligus utk memperoleh akses pemasaran yang lebih luas dg nama besar Lurssen.
Bahkan dalam merancang platform MCM generasi baru utk AL Jerman (sbg pengganti frankenthal), A&R kembali lg berkolaborasi dg Lurssen, mendesain platform Swath/katamaran dr material non-magnetik steel yang diberi kode MJ-2000…bahkan sejak 2004/2005 mereka sdh menguji (termasuk shock test) thd platform ini dg hasil yang baik.