Bukan Hanya ke Yunani, Perancis Juga Jual 12 Unit Rafale Bekas ke Kroasia
|
Rupanya bukan hanya kepada Yunani, Perancis menjual jet tempur Rafale bekas pakainya. Kabar terbaru menyebut bahwa Perancis telah menyepakati penjualan 12 unit Rafale F3-R bekas kepada Kroasi. Kesepakatan penjualan skadron Rafale bekas pakai itu dilakukan saat kunjungan Presiden Perancis Emmanuel Macron ke Zagreb, Kroasia pada 25 November 2021 lalu.
Baca juga: Proses Cepat! Unit Perdana Rafale untuk Yunani Telah Diserahkan Perancis
Dikutip dari shephardmedia.com (29/11/2021), persisnya penandatanganan kontrak penjualan dilakukan oleh Menteri Pertahanan Kroasia Mario BanoΕΎi dan mitranya dari Prancis Florence Parly. Meski beli bekas, Kroasia tidak bisa mendapatkan Rafale secepat Yunani, pasalnya Kroasia baru mulai mendapatkan batch pertama Rafale pada kuartal keempat tahun 2024 (6 unit) dan pengiriman Rafale selanjutnya (6 unit) akan dituntaskan pada kuartal pertama tahun 2025.
Paket akuisisi 12 unit Rafale bekas menelan biaya β¬1,15 miliar (US$1,3 miliar), komposisinya terdiri dari 10 unit Rafale kursi tunggal dan 2 unit Rafale B (kursi ganda). Kroasia akan membayar dalam enam kali angsuran dari tahun 2021 hingga 2026. Nilai kontrak tersebut sudah mencakup pengadaan perangkat pendukung, layanan pemeliharaan, dan pelatihan simulator Rafale. Teknisi Angkatan Udara Kroasia akan dikirim ke Perancis untuk pelatihan pada tahun 2022.
Akuisisi Rafale memungkinkan Angkatan Udara Kroasia untuk menggantikan pesawat tempur lawas Mikoyan MiG-21 yang kini sudah ketinggalan zaman. Sebagai informasi, Kroasia adalah negara Uni Eropa yang menjadi anggota NATO.
Tentu AU Perancis tak ingin tingkat kesiapan tempurnya melorot gegara armada Rafale-nya banyak yang dijual. Sebagai konsekuensi penjualan ke Kroasia, AU Perancis Perancis akan memesan 12 unit Rafale baru pada tahun 2023, dengan pengiriman dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2027.
Baca juga: Tanpa Basa-basi, Yunani Borong 18 Unit Rafale, 12 Diantaranya adalah Bekas Pakai
Sebelumnya Perancis telah menyepakati penjualan Rafale bekas ke Yunani, bahkan unit perdananya telah diterima oleh negara yang bersengkata dengan Turki tersebut. Pada 25 Januari 2021, Perancis dan Yunani telah menuntaskan kesepakatan kontrak pengadaan 18 unit jet tempur Rafale besutan Dassault Aviation. Kontrak yang disepakati senilai 1,92 miliar euro atau setara US$2,35 miliar. Terdiri dari 12 unit Rafale bekas pakai Angkatan Udara Perancis dan 6 unit merupakan Rafale produksi baru. (Bayu Pamungkas)
Seharusnya pemerintah lebih aware terhdp sikap china ,tp utk skrg mlh yg dibeli A 400 M,klo mau serius utk defense thdp China plan nya Dephan, Bappenas & Depkeu hrs lebih serius utk mengawal rencana akuisi2 ini
Indonesia kayaknya harus siap-siap sama China. China sudah ngirim surat kecaman untuk Indonesia agar menghentikan pengeboran di lepas pantai Laut Natuna Utara dan kegiatan latihan militer Indonesia disana.
Nah loh, udah siap belum Indonesia ngadepin China sendirian. Kalo gak siap udah ada AUKUS tuh. Dijamin senjata paling yahud di Dunia bakal bisa dimiliki oleh Indonesia deh, minimal mangkal kayak THAAD, Sistem AEGIS ASHORE, B-1B, B-2 bahkan bisa aja F-22 mangkal di Indonesia kalo Indonesia join segera Ama AUKUS. Nungguin Rafale sama KF-21 kelamaan, FREMM sama Arrowhead 140 juga belum siap dalam 7-10 tahun kedepan. Buruan, keburu kena serang China Loh. Ngarepin bantuan Rusia juga percuma soalnya dia bakalan netral kalo yg diaku negara sahabat Rusia ternyata lagi berhadapan dengan China. Hhhhhhhhhh
Betul itu.
Saya malah kepinginnya supaya akuisisi Su-35 dialihkan ke alutsista yang kecil-kecil yang hanya dioperasikan secara mekanis dan tidak butuh datalink seperti senapan, senapan mesin, mortir, rpg, genset itu bisa dibeli sedikit demi sedikit bisa dititipkan ke kapal2 perang Rusia yang singgah di sini atau melalui KRI kita yang singgah di sana dan dibayar cash sedikit demi sedikit sesuai barang yang tersedia tanpa ketahuan belanja dari situ.
Bisa dapat banyak dan yang terpenting barang2 kecil seperti itu bukan monkey model.
Jadi dengan demikian bisa menghindari CAATSA karena tidak melibatkan bank penjamin.
Hikhikhik….mikirnya cetek banget. Sdh dijelaskan msh gak paham. Kalo mau jd anggota NATO ya beli mesin perang dr lapak NATO kalo memang blom bisa buat sendiri. Mikir gitu aja gak bisa pinter2. Ilmu msh tingkat supir ehhhh…tp ngakunga co.sales yaa.? Apa sama dng co.staring.?….πππ
Ya Salaamm…πππ
Hohoho
Ada yang wakilin ane
Yang kecil kecil seperti rifle, pistol, machine gun, mortir, grenade launcher apa kudu kompatibel NATO. Polandia yang sebegitu benci ke Rusia tapi mau masih pakai AK47 & Zsu23 walau bikinan dewe. Tapi Kroasia berbeda yang kecil kecil saja tahun 1999 dimusnahkan total berganti ke M16, M9, M4, HK dll
Kroasia yang paling radikal berikrar “big no for Russian weapon”.
Di luar NATO ada negara lain pecahan Soviet yang satu pendirian dgn Kroasia sejak 2010 yakni Georgia. Semua Russian weapon dari kecil sampai besar diganti. Strela & Igla berganti ke Stinger, Tor Osa S125 Buk menjadi Spyder dst
Keputusan Kroasia menolak senjata Rusia bukan karena mereka anggota NATO tapi lebih atas kesadaran mereka sendiri yang menganggap entitas mereka yang tidak mau disamakan dengan negara Eropa Timur lainnya
Artikel 5 NATO dul jika salah satu negara diinvasi maka negara anggota yg lain wajib membantu. Mutual trust penting dul termasuk menyamakan logistik alutsisa dan kerahasiannya. selain itu ada ikatan ekonomi, lu liat negara Nato kismin yg mana. Ga heran negara eks pakta warsawa ngantri. Turkey banyak untungnya masuk Nato kalau ngga udah dicaplok tuh selat sama Konstantinopel sama Rusia cuma politik populisnya Egodan dan bisnis kroninya
Waktu itu wacananya Indonesia beli 48 PesPur Rafale, komposisinya 36 baru dan 12 seken..kalau Indonesia jadi beli 36 Rafale baru minus beli seken berarti yg 12 sekennya batal dan dikirim ke Yunani..?? Atau Prancis punya PesPur Rafale seken yg lain..?
Rukimin asal njeplak
Orang Kroasia lebih menganggap Italia, Prancis, Spanyol sebagai saudara mereka daripada orang Balkan, Slavia dan Kaukasus. Genetika orang Kroasia lebih dekat ke Mediterania
Sebelum jadi anggota NATO saja 80% alutsista rosikin made warisan Yugoslavia yang lumayan sangar seperti Mig21, Mig29, MBT T72, S125, Kub, Osa dll mereka pilih kasih ke negara lain terutama pecahan Sovyet
Sebelum CAATSA diberlakukan negara NATO terutama ex Pakta Warsawa & pecahan Sovyet masih ada yang membeli alutsista rosikin tapi Kroasia nyatanya sama sekali emoh