Update Drone KamikazeKlik di Atas

Bukan di Indonesia, Nantinya MRO Pesawat Angkut C-295 Dilakukan di Singapura

Meski tidak selalu, umumnya pemberian manfaat alih teknologi atau transfer of technology (ToT) berupa pembangunan fasilitas Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) terkait dengan produk yang dibeli oleh suatu negara. Sebut saja dalam proyek pengadaan pesawat angkut Airbus C-295, untuk pasar Asia Tenggara idealnya adalah Indonesia yang mendapatkan manfaat pembangunan fasilitas hub MRO, lantaran Indonesia pembeli terbesar C-295 di kawasan Indo Pasifik, khususnya Asia Tenggara.

Baca juga: Jadi Operator Terbesar di Dunia, Unit Perdana Airbus C-295 Pesanan India Sukses Terbang Perdana

Ditambah lagi, Indonesia mempunyai fasilitas perawatan seperti di PT Dirgantara Indonesia dan PT GMF AeroAsia, namun, dari pameran dirgantara Singapore Airshow 2024, justru pembangunan fasilitas hub MRO bukan dipercayakan kepada Indonesia.

Persianya pada 21 Februari 2024, Airbus Defence and Space (ADS) dan ST Engineering Defence Aerospace milik ST Engineering telah sepakat untuk berkolaborasi dalam menyediakan layanan MRO untuk C-295, memperluas jangkauan Airbus untuk mendukung pengguna armada angkutan udara taktis menengah di Asia Pasifik.

Sebagai penyedia MRO C-295 yang terakreditasi Airbus, ST Engineering akan mendukung armada C-295 regional dengan pemeliharaan tingkat depot dan solusi siap pakai di fasilitas yang ada di Singapura.

“ST Engineering telah lama menjadi mitra di seluruh lini bisnis Airbus, dan kami senang dapat memperluas kolaborasi ini dengan memanfaatkan kekuatan yang sudah ada di MRO. Kami menantikan pusat keunggulan ini untuk mendukung operator C-295 di Asia-Pasifik dengan efisiensi, efektivitas biaya, dan kualitas,” kata Zakir Hamid, Head of Asia-Pacific, Airbus Defence and Space, dalam siaran pers Airbus.

C-295 TNI AU cukup intens dilibatkan dalam operasi SAR jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.

“Melalui kolaborasi terbaru dengan Airbus, kami memperluas solusi MRO pada angkutan udara taktis ke platform C-295. Kami akan memanfaatkan pengalaman dan kemampuan kami yang mendalam di bidang MRO untuk berkontribusi pada keberhasilan misi operator C-295 di kawasan ini,” kata Sarbjit Singh, Presiden Defence Aerospace, ST Engineering.

C-295 telah digunakan secara luas oleh pasukan militer secara global. Di Asia-Pasifik, pesawat angkut taktis ini digunakan oleh Angkatan Udara Kerajaan Brunei, Angkatan Darat Kerajaan Thailand, Angkatan Udara Filipina, Angkatan Udara Rakyat Vietnam, Angkatan Udara Indonesia, Kepolisian Indonesia, dan Angkatan Darat Bangladesh. (Gilang Perdana)

Geser Posisi Indonesia di Asia Pasifik, India Resmi Akuisisi 56 Unit Airbus C-295

5 Comments