Brunei Darussalam Bersiap Operasikan Drone Intai RQ-21 Blackjack, Lebih Baru dari ScanEagle
|Meski relatif adem ayem, rupanya Brunei Darussalam kini mulai memperhatikan pengadaan drone intai. Lebih baru daripada yang dioperasikan Indonesia, Malaysia dan Filipina, Angkatan Udara Brunei Darussalam dikabarkan tengah mempersiapkan kedatangan lima drone intai maritim RQ-21 Blackjack, yang tak lain merupakan varian lanjutan dari MQ-27 ScanEagle, yang mana keduanya merupakan produksi Boeing Insitu.
Pada 23 Agustus 2024, Angkatan Udara Brunei Darussalam (RBAirF) mengadakan upacara peletakan batu pertama di Pangkalan Angkatan Udara Rimba untuk gedung baru yang didedikasikan bagi Skuadron Udara Nirawaknya. Acara ini menandai langkah penting dalam meningkatkan kemampuan operasional RBAirF.
Bangunan baru dengan total luas lantai 2.272 meter persegi, akan mencakup berbagai fasilitas seperti kantor, ruang konferensi, ruang simulator, ruang seminar, gudang, dan ruang kerja. Bangunan tersebut akan berlokasi di dekat Stasiun Pemadam Kebakaran RBAirF yang ada di Pangkalan Angkatan Udara Rimba.
RQ-21 Blackjack atau kerap dikenal dengan sebutan “Integrator.” Meski desain dan tampilannya mirip dengan ScanEagle yang digunakan TNI AL, namun RQ-21 Blackjack terasa lebih spesial, lantaran sejauh ini baru dioperasikan oleh negara-negara NATO, seperti Kanada, Belanda, Polandia dan tentunya Amerika Serikat sendiri.
Tugas pokok operasi RQ-21 Blackjack masih sama dengan ScanEagle, yaitu drone intai tanpa kemampuan penindakan (tidak bersenjata). Di tangan militer AS, drone ini dikenal dengan label Small Tactical Unmanned Air System (STUAS). Meski dominan digunakan oleh angkatan laut, Marinir AS sejak tahun 2014 juga mengggunakan Blackjack dalam misi intelligence, surveillance, and reconnaissance (ISR) di Afghanistan.
Menggunakan dapur pacu mesin piston EFI dengan kekuatan 8 hp dengan dua bilag baling-baling, RQ-21 Blackjack dapat terbang sejauh 102 km dalam moda LoS (Line of Sight). Endurance terbangnya mencapai 16 – 24 jam, bergantung pada misi dan payload yang dibawa.
Lokasi sensor yang ditempatkan di bagian depan berupa turret memudahkan operator untuk melacak sasaran tanpa harus melakukan manuver ulang. Andalan payload yang digotong RQ-21 Blackjack mencakup sensor FLIR (Forward Looking InfraRed) dan NanoSAR synthetic aperture radar (SAR).
Bobot kosong RQ-21 Blackjack adalah 37 kg dan bobot maksimum saat tinggal landas 61 kg, sementara payload yang dapat dibawa sekitar 17 kg. RQ-21 Blackjack punya panjang 2,5 meter dan lebar bentang sayap 4,9 meter. (Gilang Perdana)
Boeing Insitu Tampilkan “Integrator VTOL” – Solusi Hybrid untuk Drone Intai RQ-21 Blackjack