BRDM-1 – Panser Amfibi 4×4 dari Era Bung Karno
|Peninggalan mesin perang era tahun 60-an di Republik ini lumayan banyak, terutama yang berasal dari Uni Soviet. Meski sebagian besar arsenal tempur era Bung Karno ini sudah masuk museum, tapi toh masih ada beberapa yang terus digunakan hingga saat ini, contoh nya tank amfibi legendaris PT-76 dan panser amfibi BTR-50 milik Korps Marinir TNI-AL.
Baca juga: Pindad Anoa 2 6×6 Amphibious – Saatnya Anoa “Serius” Jadi Panser Amfibi
Ibarat tak kenal maka tak sayang, pada era tahun 60-an, utamanya saat momen pembebasan Irian Barat, Indonesia ternyata pernah kedatangan panser amfibi 4×4 yang cukup legendaris, yakni BRDM (Bronirovannaya Razvedyvatelnaya Dozornaya Mashina)-1. Panser untuk misi intai ini terbilang unik, sebab BRDM-1 dilengkapi 4 roda tambahan yang bisa dinaikan dan diturunkan. Guna 4 roda tambahan tersebut untuk meningkatkan performa panser saat melahap medan off road.
BRDM-1 dirancang dengan beberapa versi, dari mulai versi standar hingga versi lanjutan yang mampu menggotong 3 sampai 6 rudal anti tank ‘Sagger’. BRDM-1 versi Indonesia adalah versi standar, dirancang untuk dipersenjatai senapan mesin kaliber sedang 7,62 mm atau senapan mesin berat Dshk kaliber 12,7 mm. Secara keseluruhan, versi BRDM-1 mencakup varian Command Vehicle, Radiological Chemical Reconnaissance Vehicle, dan BRDM-1 with Sagger.
BRDM-1 diawaki oleh empat orang, (driver, co-driver, gunner, dan komandan). Untuk melaju di lautan, panser ini dilengkapi penangkal gelombang yang bisa digerakan secara otomatis. Untuk melaju di air, panser ini dibekali baling-baling tunggal pada bagian belakang. Panser ini menggunakan mesin tipe GAZ-40PB dengan 6 silinder berbahan bakar bensin. Letak mesin berada di bagian depan.
Baca juga: “Jarang Muncul,” Rantis Amfibi ‘Terbesar’ PTS-10 Korps Marinir dalam Kondisi Terawat
Menurut sumber dari Wikipedia, Indonesia setidaknya pernah memiliki 10 unit BRDM-1 yang dipesan pada tahun 1962 dan tiba di Tanah Air pada tahun 1963. Populasi BRDM-1 di seluruh dunia diperkirakan lebih dari 10.000 unit, sebagian besar berada di negeri eks sekutu Uni Soviet. Saat ini diketahui salah satu unit BRDM-1 masih dirawat oleh Korps Marinir TNI-AL sebagai kendaraan non operasional. Sisanya, dua unit BRDM-1 bisa Anda lihat di depan gerbang Ksatrian Marinir di Cilandak. Ada lagi 1 unit BRDM-1 menjadi penghuni Museum Satria Mandala di Jakarta. (Haryo Adjie)
Spesifikasi BRDM-1
Negara Pembuat : Uni Soviet
Produksi : 1957 – 1966
Berat : 5630 Kg
Panjang : 5,7 meter
Lebar : 2,25 meter
Tinggi : 2,9 meter
Kapasitas BBM : 150 liter
Jangkauan operasi : 750 Km (di darat)
120 Km (di Air)
Kecepatan maksimum : 90 Km/jam di darat
9 Km/jam di air
Rupanya BRDM 1 ini masih ada dan jumlah yg banyak dioperasikan di Yon Kav 5 -Dam II/Swj TNI AD, Bravo utk Yon Kav 5 yg dapat me maintenance dgn baik dan siap utk digunakan dalam tugas operasi.
DPRT PAN PONDOK KARYA PONDOK AREN TANGSEL BANTEN BSYUKUR,DIERA KOMPUTERIS SKARANG INI ADA MANUSIA YANG MAU JUJUR MEMBUKA SEJARAH ALUTSISTA TNI KITA SECARA JUJUR,ADIL TANPA DIKORUP TANPA DIMANIPULASI…NAMUN SAYANG BANYAK PEJABAT NEGARA INI YANG BERANI2 MENGKORUP SEBAGIAN SEJARAH BANGSANYA?…KEMANAKAH BANGKAI KRI.IRIAN MILIK TNI.AL?…SIAPAKAH YANG PANTAS BERTANGGUNG JAWAB DALAM HAL INI?…SUDAH LUNTUR KEBANGSAANNYA SHINGGA SANGAT TEGANYA MENGKORUP UANG RAKYATNYA SENDIRI.SEMOGA SAJA DIADZAB 4IJI SWT,AMIN.
Bravo Mas Aji..
Info yg menarik, sy sndiri penggemar teknologi kedirgantaraan dan alutsista sjak skolah menengah. Skrg malah jarang hunting info lagi. Mas, kredit foto nya smua dr sampeyan yah? Ok, salam
ganti mesin dan instrumentasinya serta tambahan persenjataan bisa lebih oke lagi bisa dipake 25 thn lagi lumayan penghematan dana pembelian alutsista
Semoga usul dari Soekarnoism dapat didengar oleh pihak Pindad… Semoga
baru nyadar cek di Wiki indo cuman punya 10 unit an doang mungkin beberapa udah dijadiin monumen kasian banget…padahal sebagai light recon armour vehicle bagus banget untuk tugas patroli apalagi khususnya “hard terrain condition”…modalin dikit ganti mesin pake mesin jepang,kroya atau prancis..perbaiki mekanisme amphibi ganti shock absorber kasih NVG dan magnifier tambah 75 mm recoilles gun
perlu kiranya diretrofit mesinnya dan dapat digunakan lagi krn sayang yg jumlahnya banyak dan tdk digunakan nanti jadi besi tua ,kendaraan ini sangat lincah didarat maupun diair
keknya kalo di retrofit udah enggak kekejar deh abisan mesinnye/elektrik/sistem senjata juga udah diskontinyu di russianya/negara eropa timur..kecuali di upgrade jadi BRDM-2/BRDM-3 kek yang punya polandia pasang ATGM/PSU ama senapan mesin 12,7 untuk direct fire support..kirim aja semua bangkai BRDM-1 ke ukraina untuk diupgrade atau mungkin PT PINDAD bisa ngedandanin neeh barang?