BMR-2 – Ranpur Pembersih Ranjau yang Rontok di Medan Ranjau
|Rontoknya beberapa ranpur lapis baja Ukraina di ladang ranjau menjadi treding topik, pasalnya alutsista yang rontok adalah Main Battle Tank (MBT) Leopard 2A6 dari Jerman dan Infantry Fighting Vehicle (IFV) M2 Bradley dari Amerika Serikat. Tidak itu saja, kelompok ranpur yang ikut rontok ada nama BMR-2. Ranpur ini terbilang unik, meski tampilannya laksana tank, BMR-2 adalah kendaraan yang punya spesialisasi dalam misi pembersihan ranjau – mine clearing vehicle.
Baca juga: Masuk ‘Ladang’ Ranjau, MBT Leopard 2A6 dan IFV M2 Bradley Ukraina Rontok Berjamaah
Dan karena dikembangkan dari era Soviet, maka sejatinya ranpur sejenis BMR-2 (Boyevaya Mashina Razminirovaniya-2) sudah banyak digunakan di eks negara-negara Uni Soviet dan Pakta Warsawa, dalam hal ini, selain Ukraina, Rusia pun juga mengoperasikan.
Bagaimana BMR-2 dari sasis MBT T-55, justru bisa rontok di ranjau darat, itu masih menjadi pertanyaan sampai saat ini. Pasalnya, ancaman tak hanya datang dari ranjau di permukaan, melainkan juga dari artileri, helikopter serang dan senjata anti tank pasukan Rusia.
BMR-2 dilengkapi dengan peralatan khusus untuk operasi pembersihan ranjau, termasuk perangkat deteksi ranjau dan sistem penghancur ranjau. Perangkat deteksi ranjau memungkinkan kendaraan ini untuk mendeteksi ranjau yang terkubur di tanah atau di bawah permukaan jalan.
Setelah ranjau terdeteksi, sistem penghancur ranjau digunakan untuk menghancurkan atau menonaktifkan ranjau secara aman tanpa membahayakan kendaraan dan awaknya.
BMR-2 memiliki perlindungan lapis baja yang ditingkatkan untuk melindungi awak dan sistem pembersihan ranjau dari ancaman serangan ranjau yang mungkin ada di area tersebut. Kendaraan ini juga memiliki kemampuan amfibi untuk melewati sungai dan perairan dangkal.
Selain peran utamanya sebagai kendaraan pembersih ranjau, ranpur dengan berat 36 ton ini juga dapat digunakan untuk transportasi personel. Di awaki 5 personel, BMR-2 dapat mengangkut hingga 10 pasukan.
Sistem penyapu ranjau pada BMR-2 dapat bervariasi tergantung pada versi dan negara pengguna. Namun, beberapa varian dan konfigurasi umum sistem penyapu ranjau yang digunakan pada BMR-2 adalah sebagai berikut:
Peralatan Deteksi Ranjau:
1. Sensor elektromagnetik
Sistem ini menggunakan sensor elektromagnetik untuk mendeteksi adanya perubahan medan magnetik yang disebabkan oleh kehadiran ranjau. Sensor ini dapat membantu mengidentifikasi posisi dan jenis ranjau yang terkubur di dalam tanah.
2. Sensor metal
Sensor metal digunakan untuk mendeteksi material logam yang ada pada ranjau. Sensor ini dapat membantu dalam mendeteksi ranjau yang menggunakan material logam sebagai komponen utama.
3. Sensor optik
Sistem ini menggunakan kamera atau sensor optik lainnya untuk memindai area sekitar kendaraan dan mendeteksi visual atau pola bentuk yang mencurigakan yang dapat menandakan adanya ranjau.
Baca juga: Venezuela Tampilkan Modifikasi Tank AMX-13 Varian Penghancur Ranjau
Peralatan Penghancur Ranjau:
1 Pemadaman ledakan
Metode ini melibatkan penggunaan peralatan untuk menghancurkan atau menonaktifkan ranjau melalui pemadaman ledakan yang dikendalikan. Hal ini dilakukan dengan cara menghancurkan mekanisme peledak pada ranjau atau memutuskan sambungan yang menyebabkan fungsi ledakan ranjau.
2. Penyapuan mekanis
Metode ini melibatkan penggunaan alat penyapu khusus yang dipasang pada kendaraan untuk menggesek atau menggali ranjau dari tanah. Alat ini bisa berupa gigi atau pisau yang dirancang untuk merusak dan menghapus ranjau.
Lagi nyari sapa maren yg nyebar hoaks ttg tractor “John Bengek”…….🧐
Sudah selayak dan seharusnya ranpur pembersih ranjau bisa jadi rusak karena ranjau akibat meledakan ranjau berkali kali, biasa sajalah namanya juga pertempuran belum sempat mundur untuk perbaikan sudah dilalap atgm, dimangsa heli atau drone bahkan amunisi artileri berat. Ternyata banyak hal bisa dipelajari dari perang sesungguhnya, maksudnya ampun dah repot dan berat mikirnya
Jadi inget link John Deer…hhh
Pembersih ranjau kok kena ranjau. Sulit dijelaskan.
perlu dicatat kalau sasis mesin satu ini adalah tank tua generasi lama, generasi pertama, yang notabene armornya masih relatif lemah. jangankan rudal AT, Rpg 7 atau roket sekelasnya pun mungkin saja bisa menjebolnya, jadi, sekalipun jika ranjau tipe tanam bisa di netralisir, maka ranjau berbasis sensor seperti ptkm-1r dan tm-83, masih bisa menjebol armornya dengan relatif mudah dibandingkan dengan tank yang generasinya lebih tinggi
Хорошая статья.