Bila Satelit Tidak Berfungsi, Bagaimana Armada Inggris Dapat ‘Survive’ dalam Pelayaran Jarak Jauh?
|Pergerakan gugus tempur laut Inggris dalam Carrier Strike Group (CSG)-21 kini tengah menjadi perhatian dunia, berlayar sejauh 25.000 nautical mile, CSG-21 hadir dengan membawa panji-panji kebesaran Angkatan Laut Inggris, termasuk memamerkan sang maskot kapal induk HMS Queen Elizabeth.
Yang menarik dari kasus di atas, salah satunya adalah sistem komunikasi dan navigasi pada kapal-kapal perang yang berada nun jauh dari basisnya. Lazimnya yang menjadi andalan adalah akses satelit, dalam dunia maritim, satelit mulai digunakan sebagai media komunikasi dan navigasi sejak tahun 1979, yakni digawangi oleh Inmarsat milik Inggris.
Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana bila satelit tidak bisa digunakan? Tak bisa digunakan tentu banyak tafsirannya, mulai dari kerusakan dari satelit, atau akses komunikasi satelit di jamming oleh lawan. Menanggapi kasus di atas, mantan orang nomer satu di AL Inggris, Admiral Lord West, memberikan komentarnya di situs bbc.com (29/7/2021).
“Kekhawatiran saya adalah pihak-pihak lawan akan mencari cara untuk melumpuhkan komunikasi satelit. Tetapi sayangnya, pemerintah sejauh ini tidak dapat memberikan penjelasan yang baik atas potensi masalah ini,” ujar West. Ia menyebut, “Tidak ada sistem yang tepat untuk menjadi alternatif bila jalur komunikasi dan navigasi satelit runtuh.”
Lord West memberi perhatian, bila Inggris tidak memiliki rencana cadangan, maka pihak lawan cepat atau lambat akan mengesksploitasi ‘kelemahan’ ini. Solusi saat ini bila satelit down, maka skenario diperkirakan akan kembali menggunakan radio VHF (Very High Frequency) lama. Belajar dari apa yang dilakukan Rusia beberapa waktu lalau, terbukti GPS pun dapat dengan mudah dikacaukan.
GPS Global Positioning System) dikembangkan oleh militer AS pada 1970-an dan sebagian besar telah menggantikan pulsed radio transmissions sebagai sistem navigasi maritim utama. Komunitas perwira AL Inggris beranggapan banyak pihak ‘malas’ dan berpikir satelit bisa melakukan segalanya.
Satelit telah digunakan di laut sejak 1979, sistem pertama yang menyediakan komunikasi satelit adalah Inmarsat, yang masih digunakan sampai sekarang. Dengan satelit Inmarsat, memungkinkan pelaut untuk mengakses broadband, berkomunikasi, menerima instruksi, pembaruan cuaca, menentukan posisi, dan mendapatkan informasi keselamatan Sejak itu Inmarsat telah diprivatisasi, dan peraturan komunikasi satelit kini telah diteruskan ke International Mobile Satellite Organization, di mana Inggris adalah anggotanya. (Bayu Pamungkas)
Bangsa spanyol, porto, yaman sama kumpeni dulu ga pake satelit juga nyampai kesini………😏
Teknologi tetap tidak dapat melawan hukum alam…
Melakukan spoofing dan jamming pada saluran komunikasi dan navigasi memang menjadi ancaman nyata. Tapi itu bukan tanpa pencegahan yg nyata. Sisa radiasi pada gelombang tinggi di alat Jammer dan spoofing akan bisa dideteksi oleh pesawat ELINT/SIGINT,maka ancaman rudal anti radiasi akan jadi penghancur terbaik mengingat Jamming dan spoofing tidak bisa dilakukan bersamaan dengan sistem peringatan dini dan pertahanan udara. Itu hanya bisa dilakukan jika sudah mengetahui posisi musuh dan Jangkauannya yg sebenarnya terbatas tergantung area yg dilindungi.
Kalo ngawur yg masuk akal dikit lah. Magnet Bumi hampir mustahil dihilangkan, kalopun dikecilkan seperti Mars, itu butuh teknologi yg bisa bikin cairan di inti bumi berhenti bergerak. Dan kalo itu dilakukan seluruh makhluk hidup kompleks akan musnah kecuali bakteri dan virus, itu aja gak akan jatuh ke Pluto tapi langsung mengarah ke Matahari yg punya magnet terbesar di tata Surya.
Nantinya mgkn akan ada pangkalan otonom tuk melindungi aset luar angkasa ato satelit di lgkpi pertahankan diri.
Nantinya akan ada teknologi senjata yg jauh lbh hebat dr nuklir yaitu senjata yg mampu menetralkan magnet bumi bbrp saat.
Jika senjata di di gunakan, apa apa yg di bumi jatuh ke luar angkasa tersebut sampai pluto.
Hhhhhh
Gak abis kejedot kan waktu nulis komentmu 🤣🤣🤣🤣