Bikin Ukraina dan Eropa Barat Ketar-Ketir, Rusia Rencana Tempatkan IRBM 9M729 Oreshnik (Kedr) di Belarusia
|Sukses membuat ketar-ketir Ukraina dan Eropa Barat, maka Moskow punya strategi penempatan 9M729 Oreshnik (Kedr) di Belarusia. 9M729 Oreshnik yang masuk kategori rudal balistik jarak mengenah alias intermediate-range ballistic missile (IRBM) dengan hulu ledak hipersonik MIRV (Multiple Independently Targetable Reentry Vehicles) telah menciptakan ketakutan, khususnya saat serangan balasan Rusia pada 21 November 2024 ke kota Dnipo.
Pada tanggal 7 Desember 2024, kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa pemerintah Belarusia bekerja sama dengan spesialis pertahanan Rusia, akan menempatkan sistem rudal balistik jarak menengah Oreshnik di Belarusia pada pertengahan tahun 2025.
Keputusan tersebut menyusul meningkatnya kekhawatiran atas rencana AS dan Jerman untuk menempatkan rudal jarak menengah di seluruh Eropa, yang dipandang sebagai ancaman langsung oleh Moskow dan Minsk.
Menurut Sergey Lagodyuk, Wakil Kepala Staf Umum Belarusia, penempatan sistem Oreshnik merupakan respons terhadap meningkatnya kehadiran militer NATO di Eropa Timur, khususnya rencana penempatan rudal AS dan Jerman. Moskow dan Minsk menganggap tindakan ini sebagai eskalasi gangguan militer Barat, yang mendorong mereka untuk memperkuat postur pertahanan mereka.
Sistem rudal balistik jarak menengah Oreshnik merupakan tambahan yang relatif baru dan canggih bagi persenjataan rudal strategis Rusia. Meskipun spesifikasi teknis lengkapnya belum diungkapkan secara lengkap, sistem ini diharapkan memiliki beberapa kemampuan utama yang menjadikannya ancaman yang signifikan.
Oreshnik adalah rudal jarak menengah yang mampu menyerang target antara 500 dan 5.500 kilometer, yang mencakup sebagian besar Eropa dan infrastruktur NATO. Jangkauan ini memungkinkannya untuk menargetkan instalasi militer, lapangan udara, rantai pasokan, dan fasilitas pemerintah utama di seluruh Eropa, termasuk pangkalan NATO di wilayah tersebut.
Sistem rudal ini dirancang untuk serangan presisi, dengan kemampuan yang mirip dengan rudal Rusia canggih lainnya, seperti sistem Iskander dan Kalibr, tetapi dengan jangkauan yang jauh lebih jauh. Peningkatan akurasi ini membuat Oreshnik efektif terhadap target bernilai tinggi seperti pusat komando, lokasi radar, dan instalasi pertahanan udara.
Selain itu, Oreshnik diharapkan dapat digunakan pada platform peluncuran bergerak, yang membuatnya lebih sulit dilacak dan dilawan oleh pasukan musuh. Mobilitas sistem ini memungkinkannya untuk direlokasi dengan cepat, mengurangi kemungkinan serangan pendahuluan yang berhasil oleh musuh.
Oreshnik juga diharapkan memiliki kemampuan hulu ledak ganda, yang berarti dapat membawa hulu ledak konvensional dan nuklir. Fleksibilitas ini menambah dimensi strategis pada penempatannya, yang menawarkan Rusia dan Belarusia alat yang ampuh untuk pencegahan taktis dan strategis.
Oreshnik dapat digunakan untuk skenario peperangan konvensional atau, jika terjadi peningkatan ketegangan, sebagai pencegahan nuklir, sehingga meningkatkan signifikansinya dalam strategi militer Rusia.
Belarusia sebagai sekutu Rusia, dapat menjadi pangkalan terdepan utama bagi strategi pencegahan nuklir Rusia, yang selanjutnya meningkatkan kekhawatiran atas stabilitas keamanan Eropa. Keberadaan senjata semacam itu di Belarusia juga dapat menyebabkan seruan bagi NATO untuk menyesuaikan postur nuklirnya, yang berpotensi mengarah pada perlombaan senjata baru antara Rusia dan Barat.
Meski diklaim dalam kategori IRBM dan mampu membawa hulu ledak nuklir dan konvensional, 9M729 atau Oreshnik dilengkapi dengan MIRV, yang dalam satu rudal dapat dilengkapi beberapa hulu ledak untuk menyasar berbagai sasaran, dalam hal ini, Oreshnik sama persis dengan RS-26, yang dalam satu rudal membawa enam hulu ledak, yang masing-masing membawa sub enam amunisi.
Kecepatan luncur MIRV dari Oreshnik disebut mencapai Mach 11 pada fase terminal. (Gilang Perdana)
Rusia Produksi Rudal Balistik Iskander-1000, Separuh Wilayah Eropa dalam Jangkauan Serangan
Seluruh Ukraina masuk jangkauan tembaknya, apakah akan ada gelombang serangan keduanya? Kita tunggu saja
ukraine sebentar lagi udah beres dan sekarang beralih ke timur tengan yaitu syria..
emang biang keroknya negara – negara yg memiliki nuklir nih.. hadehh!!