Bertarung Meraih Tender 400 Unit Ranpur di Malaysia, Bagaimana Peluang Panser Anoa 6×6?

Anoa APC yang akan dikirim ke Lebanon

Meski belum meraih sukses dalam pemasaran medium tank Harimau di Filipina, namun PT Pindad masih ingin mencoba peluang pemasaran ranpur lapis baja jenis lainnya, yakni panser Anoa 6×6. Seperti ramai dibicarakan, PT Pindad dikabarkan akan ikut berkompetisi dalam tender pengadaan ranpur berpenggerak 6×6 untuk kebutuhan Angkatan Darat Kerajaan Malaysia.

Baca juga: AD Filipina Pilih Tank Ringan Sabrah, Bagaimana Nasib Medium Tank Harimau?

Melansir dari Asia Business Daily, militer negeri Jiran itu sedang mempersiapkan tender untuk pengadaan 400 unit ranpur lapis baja 6×6 dalam proyek NGWAV (Next Generation Wheeled Armoured Vehicle).

Lantaran merupakan kontrak bernilai besar, peserta dalam tender pun melibatkan nama-nama besar di industri manufaktur ranpur lapis baja, selain PT Pindad, ada FNSS Savunma (Turki), General Dynamic Land System (Kanada) dan Hyundai Rotem (Korea Selatan), yang akan bertarung dalam memikat perhatian AD dan Kementerian Pertahanan Malaysia.

Anoa 6×6 dalam misi UNIFIL, nampak terpasang SMB M2HB 12,7 mm.

Angkatan Darat Malaysia berencana menggantikan ranpur lapis baja yang digunakan sejak 1981, yaitu Sibmas 6×6 buatan Belgia dan Condor 4×4 buatan Jerman. Di luar urusan performa ranpur, Kementerian Pertahanan Malaysia juga menetapkan syarat utama bahwa produk ranpur nantinya harus diproduksi di dalam negeri untuk upaya mendorong transfer teknologi (ToT) dan pasokan suku cadang.

Untuk urusan kinerja, Anoa 6×6 layak diadu bersama produk kompetitor, bahkan Anoa telah sejak lama dikerahkan oleh Pasukan Garuda dalam misi Penjaga Perdamaian PBB. Namun kandungan impor, terutama pada mesin menjadikan tantantan tersendiri bagi Anoa untuk bertarung di pasar ekspor. Sebagai catatan, Anoa menggunakan tipe mesin yang sama dengan ranpur VAB, yakni mesin diesel Renault MIDR 062045 inline 6 cylinder turbo-charged. Tentu untuk urusan dapur pacu masih harus didatangkan dari Perancis. Begitu pula dengan suspensi yang menggunakan Independent suspension dan torsion bar yang masih diimpor.

Aksi Anoa dalam mengatasi halang rintang

Kembali ke partarungan di segmen 6×6 untuk AD Malaysia, FNSS Savunma besar kemungkinan akan menawarkan PARS II 6×6 mereka, sedangkan General Dynamic Land System dengan AVGP 6×6 versi upgrade dan Hyundai Rotem menawarkan panser K806 6×6.

Dari kesemua kontestan, FNSS Savunma dianggap yang paling punya peluang besar, lantaran pabrikan asal Turki ini sudah ‘mempunyai’ lini produksi bersama Deftech Malaysia dalam menghadirkan ranpur AV8 Gempita 8×8 atau PARS (Leopard Anatolia). AV8 Gempita dipesan dalam jumlah yang lumayan besar, yaitu mencapai 257 unit dalam 12 varian.

Baca juga: AV8 Gempita 8×8 – Profil Panser Kedua Tercanggih di Asia Tenggara

Nilai kontraknya sendiri mencapai US$559 juta. Gelombang pertama AV8 Gempita masih didatangkan dari Turki, pengiriman pertama sebanyak 12 unit pada 6 Desember 2014. Gelombang berikutnya lini produksi dilakukan di DRB-HICOM Defence Technologies Continues Sdn Bhd (Deftech) sebagai realisasi ToT (Transfer of Technology). (Gilang Perdana)

21 Comments