Bersiap Bila Diserang Cina, Taiwan Bangun Hanggar Anti Rudal Balistik Dongfeng

Lanud Ching Chuan Kang di Taichung. CNA file photo

Bila saatnya tiba, invasi Cina bisa diibaratkan setengah kiamat bagi warga Taiwan. Seperti apa strategi yang akan digelar Cina untuk melakukan invasi, sejauh ini masih berupa spekulasi, lantaran Beijing terus melakukan latihan miiter bermumbu provokasi di Selat Formosa. Salah satu yang menjadi kekhawatiran Taiwan adalah serangan awal dengan menggunakan rudal balistik DF (Dongfeng)-17.

Baca juga: Cina Luncurkan Rudal Balistik Hipersonik DF-17 Langsung ke Arah Taiwan

Meski diyakini Cina tidak akan memasang hulu ledak nuklir, namun Dongfeng yang melesat dengan kecepatan hipersonik, akan menyulitkan bagi sisem hanud Taiwan untuk mencegat rudal tersebut. Dengan bantuan AS. Taiwan terus memperkuat sistem rudal hanudnya, selain itu, militer Taiwan juga bersiap untuk menghadapi kenyataan bila Dongfeng gagal di-intercept dan berhasil menyasar target strategis.

Dikutip dari focustaiwan.tw (2/11/2022), militer Taiwan baru-baru ini telah memutuskan untuk memperkuat kemampuan hanggar pesawat tempur yang ada di pangkalan udara. Bukan sebatas hanggar model bunker, hanggar di Pangkalan Udara Taichung dipersiapkan untuk mampu menahan serangkaian serangan dari rudal balistik Dongfeng. Hal tersebut diutarakan KSAU Taiwan, Huang Chih- wei.

Adalah National Chung-Shan Institute of Science and Technology (NCSIST) belum lama ini telah ditugaskan untuk mengevaluasi ulang desain dari 36 hanggar yang direncanakan di Pangkalan Udara Ching Chuan Kang di Taichung.

Para pakar dari NCSIST telah menegaskan bahwa desain hanggar dirancang untuk bertahan dari serangan rudal Dongfeng. Untuk maksud tersebut, anggaran pembangunan hanggar anti rudal balistik rencananya akan didanai dari anggaran fiskal tahun 2023.

Pada tahun 2020, Kementerian Pertahanan Taiwan telah mengusulkan rencana untuk membangun hanggar untuk melindungi pesawat militer dan mempertahankan kemampuan tempur mereka jika terjadi serangan dari Cina. Anggaran yang diusulkan saat itu sebesar NT$4,392 miliar (US$136,59 juta), dengan proyeksi untuk penyelesaian proyek pada tahun 2026.

Setelah selesainya fase desain dan penilaian risiko, konstruksi proyek hanggar anti rudal balistik rencananya akan dialihdayakan pada akhir tahun ini.

Dengan kecepatan hipersonik, para analis militer meyakini bahwa rudal Dongfeng dapat menembus berbagai sistem anti hanud (pertahanan udara) yang dimiliki oleh Amerika Serikat dan NATO.

Dalam latihan militer besar-besaran yang dihelat Cina sebagai respon atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi ke Taiwan pada 2 Agustus 2022 lalu, maka untuk pertama kalinya DF-17 diuji tembakan dengan diperlihatkan secara luas ke khalayak umum.

Baca juga: Di Parade Militer 1 Oktober, Cina Tampilkan Rudal Hipersonik DF-17

Seolah ingin memamerkan otot militernya kepada AS dan sekutunya, peluncuran DF-17 telah membuat kewaspadaan ekstra tinggi pada sistem pertahanan udara Taiwan, pasalnya DF-17 yang diluncurkan dari Pington (125 km dari Taiwan), Provinisi Fujian, disebut sengaja diluncurkan ke arah Pulau Formosa. Dari citra radar, diketahui rudal ini berbasil melesat di atas daratan Taiwan tanpa berhasil di-intercept, dan akhirnya jatuh di laut. (Gilang Perdana)