Bermain Dua Kaki, AS Jual Paket Upgrade F-16 ke Pakistan, Bikin India Meradang

Meski Pakistan mempunyai aliansi pertahanan dengan Cina, rupanya Amerika Serikat (AS) tak bisa meninggalkan Pakistan begitu saja. Bagi AS, Pakistan masih dianggap sebagai mitra strategis untuk misi kontra terorisme. Alhasil ketika Pakistan begiu dekat dengan Cina, armada jet tempur F-16 Pakistan yang jumlahnya 70-an unit masih dalam kondisi serviceable, bahkan F-16 Pakistan sudah dibekali rudal udara ke udara jarak sedang AIM-120 AMRAAM, yang digunakan dalam perang udara di Kahsmir melawan AU India pada tahun 2019 silam.

Baca juga: Dogfight di Kashmir Usai, Puing Rudal AIM-120C-5 AMRAAM Masih Jadi ‘Misteri’

Bukti bahwa AS tak meninggalkan Pakistan tercermin dari disetujuinya program untuk mempertahankan kemapuan tempur F-16 oleh Defense Security Cooperation Agency (DSCA). Lewat skema Foreign Military Sales (FMS), pada 8 September 2022, DCSA menjetujui paket senilai US$450 juta untuk bergabungnya Pakistan ke dalam Aircraft Structural Integrity Program dan Electronic Combat International Security Assistance Program. Kedua program tersebut akan mendukung modifikasi pesawat, mesin, dan perangkat lunak, termasuk dukungan untuk perangkat lunak rahasia dan tidak rahasia.

Sementara menanti pengesahan dari Kongres, Departemmen Pertahanan AS menyebut bila paket penjualan yang diajukan oleh DCSA hanya terkait mempertahankan kemampuan operasional F-16, dan tidak mencakup kemampuan senjata atau amunisi baru.

Dikutip dari thehindu.com (12/9/2022), tawaran paket upgrade dan pemeliharaan F-16 dari Washington, langsung mendapat reaksi keras dari New Delhi. India telah memprotes keputusan penjualan suku cadang F-16 ke Pakistan dalam pertemuan dengan Asisten Menteri Luar Negeri AS Donald Lu, dimana pihak India mengatakan teknologi pada F-16 akan digunakan untuk melawannya.

Sementara Donald Lu mengatakan, “Program F-16 Pakistan adalah bagian penting dari hubungan bilateral Amerika Serikat-Pakistan yang lebih luas. Penjualan yang diusulkan akan menopang kemampuan Pakistan untuk menghadapi ancaman kontraterorisme saat ini dan masa depan dengan mempertahankan armada F-16-nya.”

Seperti diketahui, India telah menuduh Pakistan menyalurkan bantuan AS untuk melakukan proxy war di Jammu dan Kashmir dan mengobarkan terorisme di wilayah tersebut. Dalam pertempuran udara setelah serangan Pulwama, Pakistan secara terbuka menggunakan jet F-16 untuk melawan India.

Pakistan mengklaim telah mengambil tindakan nyata melawan terorisme tetapi ada yang menyebut, bahwa upaya Pakistan terbukti tidak memadai karena teroris terlibat dalam kegiatan anti-India dengan impunitas di tanahnya.

Pakistan dilaporkan memiliki lebih dari 70 unit F-16 aktif, penambahan terakhir dikirim pada tahun 2014. Semasa pemerintahan Barack Obama disetujui untuk menjual delapan unit lagi ke Pakistan, namu pada tahun 2016 diblokir oleh Senat AS, yang memberikan suara 71 – 24 dalam oposisi bipartisan terhadap kesepakatan itu.

Beberapa laporan menyatakan Pakistan mendapat imbalan karena membantu Amerika Serikat dalam melacarkan serangan fatal terhadap pemimpin Al-Qaeda Zawahiri.

Baca juga: Vympel RVV-MD – Varian Tercanggih Rudal R-73 yang Diklaim Berhasil Jatuhkan F-16 Pakistan

Dari sisi India, saat ini AS sedang melobi New Delhi untuk memuluskan program Multirole Carrier-Borne Fighters (MRCBF), dimana AS lewat Boeing tengah menawarkan penjualan jet tempur F/A-18 Super Hornet, yang akan dioperasikan di kapal induk terbaru INS Vikrant . (Bayu Pamungkas)

4 Comments