Berlayar Mengitari Australia, Task Group 107 Angkatan Laut Cina Memicu Ketakutan di Negeri yang Dilanda Kegelisahan

Selama ini strategi pengadaan alutsista Australia terkesan ‘panik’ dengan proyeksi bakal berperang dengan Cina. Nah, ketika Task Group 107 Angkatan Laut Cina (PLAN) South Sea Fleet melakukan penembakan peluru tajam di Laut Tasman, perairan di antara Australia dan Selandia Baru. Maka bisa dibayangkan, kehebohan yang terjadi di dalam negeri, apalagi Task Group 107 selanjutnya membuat manuver yang membuat Canberra cenat-cenut, yakni mengelilingi negeri benua tersebut.

Baca juga: Bikin Geger di Laut Tasman, Task Group 107 Gugus Tempur Angkatan Laut Cina Sebelumnya Melintasi ALKI III

Aksi intip-intip kapal perang dan kapal mata-mata Cina sebelumnya sudah pernah dilakukan dengan mendekati pesisir Australia. Dengan berpijak pada pelayaran di zona internasional, maka ada keleluasaan yang bisa dilakukan kapal-kapal perang Cina, sesuatu yang sejatinya juga dilakukan kapal-kapal perang Australia di wilayah Laut Cina Selatan.

Namun, berbeda dengan Task Group 107 yang terdiri dari dua kapal perang dan satu kapal tanker, meski aktvitasnya semua berada di perairain internasional, tapi inilah Gugus Tempur Angkatan Laut Cina yang ‘berani’ berlayar mengelilingi ‘halaman belakang’ Australia.

Perdebatan tentang Task Group 107 yang melakukan penembakan peluru tajam di Laut Tasman, plus mengitari benua Australia, dikupas dalam analisis yang menarik pada artikel di The Straits Time – Straitstimes.com (2/3/2025)

Buntut dari aksi Task Group 107 disebut telah memicu ketakutan terburuk di negara yang selama ini sudah dilanda kegelisanan.

Militer Australia dikatakan telah melihat tiga kapal perang Cina pada 10 Februari di Laut Arafura, di ujung utara Australia. Namun, Canberra tampaknya tidak memiliki firasat bahwa kapal-kapal itu baru saja memulai pelayaran yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni berlayar hanya dalam jarak 150 mil laut dari kota terbesar di Australia, Sydney.

Kapal-kapal itu pertama kali menjadi berita utama nasional dan internasional pada 21 Februari ketika terungkap bahwa hampir 50 penerbangan komersial dialihkan setelah Task Group 107 mengirimkan peringatan bahwa mereka berencana untuk melakukan latihan tembak langsung sekitar 640 kilometer dari pantai timur Australia.

Latihan penembakan tersebut tidak melanggar hukum internasional. Namun, hal itu telah memicu kecemasan mendalam di Australia, tentang apakah Cina menimbulkan ancaman militer langsung, dan menimbulkan perpecahan politik tentang cara menangani Beijing.

Kapal Mata-mata Cina Berlayar di Pesisir Australia, Dekati Stasiun Komunikasi Kapal Selam

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ditanya oleh seorang reporter pada tanggal 28 Februari apakah kapal-kapal itu dapat berlatih untuk misi serangan darat terhadap Australia. Hal ini menyusul komentar dari mantan kepala urusan dalam negeri Mike Pezzullo yang beraliran garis keras, yang mengatakan bahwa Angkatan Pertahanan Australia (ADF) seharusnya mengerahkan jet tempur dan kapal selam untuk mengintai kapal-kapal China dan mengirim pesan bahwa mereka berada di “zona pembunuhan”.

Albanese, yang telah berupaya meningkatkan hubungan dengan Cina sejak pemilihannya pada tahun 2022, menolak saran-saran ini dan melanjutkan upayanya sepanjang kisah tersebut untuk mengecilkan kehadiran kapal-kapal tersebut. Ia mengatakan China telah mematuhi hukum internasional, meskipun ia mengkritik Beijing karena hampir tidak memberikan pemberitahuan tentang latihan tembak langsungnya di lepas pantai timur, dengan mengatakan bahwa Australia biasanya akan memberikan pemberitahuan 24 hingga 48 jam.

Setelah Dua Tahun, Cina Rilis Video P-8A Poseidon Australia yang ‘Disembur’ Flare dan Chaff oleh Shenyang J-16

Duta Besar Cina untuk Australia, Xiao Qian, telah membela aksi Task Group 107, dengan mengatakan tidak ada persyaratan untuk memberikan pemberitahuan tambahan mengenai latihan tembaknya. Ia mengatakan kepada ABC News pada tanggal 20 Februari bahwa “wajar” untuk mengirim kapal perang ke berbagai bagian wilayah dan bahwa latihan semacam itu kemungkinan akan diulang di masa mendatang.

Sejak berita tentang latihan Angkatan Laut Cina tersebar, masyarakat Australia telah mengikuti dengan saksama berita terbaru dari media yang memetakan jalur kapal perang tersebut, dengan laporan berita yang menyatakan bahwa mereka sekarang telah “memasuki Teluk Australia Besar” (teluk selatan) dan “mungkin menuju Australia Barat”. Pada pagi hari tanggal 1 Maret, ADF mengatakan kapal perang tersebut berada 890 kilometer di barat daya Adelaide.

Dengan “Ledakan Sonar”, Begini Cara Kapal Perusak AL Cina Melukai Penyelam Australia

Para analis sebagian besar setuju bahwa Cina telah mematuhi hukum internasional, tetapi menyatakan pandangan yang beragam mengenai apakah kecemasan yang dipicu oleh pelayaran kapal perang tersebut dapat dibenarkan.

Mantan perwira angkatan laut dan pakar keamanan maritim Jennifer Parker, seorang rekanan ahli di Sekolah Tinggi Keamanan Nasional Universitas Nasional Australia, mengatakan kepada The Straits Times bahwa latihan Tiongkok tersebut “bukan krisis” dan telah menimbulkan tingkat kecemasan yang berlebihan.

Ia mengatakan Cina tidak melanggar hukum, tetapi telah melanggar norma dengan tidak memberikan pemberitahuan yang memadai tentang latihan penembakannya dan dengan mengerahkan kapal perang ke daerah tersebut tanpa tujuan yang jelas selain intimidasi. (Gilang Perdana)

Bentuk Pakta AUKUS, Australia Bangun Kekuatan Serangan Jarak Jauh, Ini Rinciannya!

4 Comments