Beredar Kabar Indonesia Kurangi Pesanan Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk, Jadi 22 Unit
|Meski masih menanti konfirmasi dari pihak yang berwenang, ada kabar bahwa Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI disebut telah mengurangi kesepatakan pembelian 24 unit helikopter multirole S-70M Black Hawk. Sebuah laporan terbaru yang diposting Janes.com (22/2/2023) menunjukkan bahwa Jakarta sedang mengkaji ulang rencana pembelian dan mungkin mempertimbangkan untuk mengurangi pesanan.
Sumber dari Janes.com, menyebut Kemhan RI tampaknya sedang mengevaluasi kembali strategi awal mereka untuk memodernisasi angkatan bersenjata dengan helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk. Informasi ini dikatakan berasal dari orang dalam saat pameran dirgantara Singapore Airshow 2024, yang menyatakan bahwa rencana revisi Jakarta mencakup pembelian hanya 22 unit helikopter S-70M, mengurangi 2 unit dari komitmen awal sebanyak 24 unit.
Janes memberikan bukti melalui dugaan dokumen yang terungkap di Singapore Airshow 2024. Dokumen tersebut menunjukkan bahwa kontrak yang ada mencakup pengiriman 22 unit S-70M Black Hawk dengan nilai kontrak keseluruhan senilai US$585 juta. Nilai tersebut mencakup pelatihan pilot, ground crew, peralatan tambahan, dan suku cadangan yang diperlukan.
Ini berarti harga satuan S-70M mencapai US$25,213,773 per unit, menurut dokumen tersebut. Ke-22 unit S-70M akan diproduksi oleh PZL Mielec, namun dikirim ke fasilitas PT DI di Bandung untuk dirakit. Sebagai produsen S-70i Black Hawk, PZL (Polskie Zaklady Lotnicze) Mielec adalah anak perusahaan Sikorsky Company (Lockheed Martin Company) yang berlokasi di Polandia.
Semua pesanan S-70i dirakit di Polandia, namun untuk airframe tetap dibuat di Amerika Serikat. Sebagai ilustrasi, 70 persen proses produksi S-70i dibuat di Polandia, 30 persen sisanya di Amerika Serikat. (Gilang Perdana)
PT DI dan Honeywell Kerja Sama Tingkatkan Performa 24 Unit Helikopter S-70M Black Hawk
Membatalkan chinok utk beli ini. Heran deh
Pengurangan jumlah heli disebabkan perubahan kurs rupiah terhadap dollar, perjanjian ulang KF21 juga ikut menpengaruhi modal kemenhan, sehingga dikaji ulang dan prioritas utamanya adalah mengurangi heli blackhawk, mempertahankan jumlah F15ID. Perjanjian ulang KF21 menyebabkan Indonesia harus membayar tunggakan sebelum pertengahan tahun
Nanti F-15ID actualnya jd brp biji ya? Hehehe
Jumlah berkurang tidak apa, asal semua 22 unit itu dilengkapi sayap yang bisa dicantolin roket, rudal hellfire dan senapan mesin 20 mm sehingga bisa jadi heli serang menggantikan mi-35 dan mendampingi Apache. Mi-35 kita jual aja ke Amrik lumayan untuk tukar tambah dengan alutsista lainnya.
Nah kalo semua sudah datang, untuk keseimbangan alutsista non blok usul beli juga z-10me 12 unit saja untuk ditempatkan di bagian timur negeri kita.
negara yang gak punya konsep pertahanan yang jelas,selalu plin plan ujung2nya gatot
Ada peluang meningkatkan jumlah produksi NBell-412EP di dalam negeri. Semoga jumlah S-70M yang akan dibeli tak berkurang lagi