Berangkat ke Papua, Isuzu NPS 75 4×4 Korps Marinir Dipasangi Plat Baja
|Masih terkait dengan persiapan Satgas Muara dan Perairan ke Papua, Batalyon Infanteri 3 dari Pasmar 2 Surabaya, terus mematangkan sejumlah persiapan guna mendukung penugasan di wilayah operasi. Setelah sebelumnya ditampilkan rantis jip KIA KM420 4×4 yang dipasangkan plat lapis baja, maka kendaraan lain berupa truk, ikut dipasangkan plat baja untuk tugas di Papua.
Baca juga: KIA KM420 ‘Lapis Baja’ Korps Marinir Kembali Beraksi
Seperti dikutip dari akun Instagram @marinir_tni_al, diperlihatkan beberapa truk dari jenis Isuzu NPS 75 4×4 yang dipasang plat baja pada bagian kaca depan dan kaca sisi pintu kanan dan kiri. Tidak dijelaskan berapa ketebalan plat yang dipasang pada truk berbobot 2,5 ton tersebut. Disebutkan, Satgasmar Pam Muara dan Perairan di Papua merupakan satgas tempur yang beresiko tinggi, terutama tantangan yang dari luar, yaitu medan, musuh dan cuaca.
Tentang Isuzu NPS 75 4×4, aslinya ada truk sipil, namun karena punya spesifikasi standar sesuai kebutuhan militer, plus ada penambahan komponen khusus, maka truk yang masuk keluarga “Elf” ini disebut sebagai rantis (kendaraan taktis). Truk ini ditenagai mesin 4HK1-TCN, Direct Injection, OHC, Intercooled Turbo 5/193 cc 150 PS/ 2006 RPM. Isuzu sudah menggunakan teknologi Euro-3, memakai common real engine yang disesuaikan dengan bahan bakar yang masih standar Euro-2 di Indonesia.
Jika dibandingkan versi sipilnya, Isuzu NPS 75 versi militer dilengkapi 40 komponen tambahan khusus. Diantaranya winch yang terintegrasi dengan bumper baja yang dilengkapi bulbar, sepasang lampu tengkorak depan belakang, sebuah lampu black out sebelah kanan bumper, lubang palka diatas kabin, hook model anting depan, dan towing hook belakang, dudukan senapan serbu di dalam kabin, socket untuk alat komunikasi dan lampu baca di dashboard. Untuk memperpanjang jarak tempuh, ditempatkan dua tanki jirigen internal di bak.
Baca juga: Isuzu NPS 75 4×4 – Truk Sipil Offroad Untuk Peran Taktis
Dari total 665 unit Isuzu NPS 75 4×4 yang dipesan Kementerian Pertahanan, 305 unit diserahkan untuk TNI AD dengan warna army green, TNI AL (Marinir) mendapat 175 unit dengan cat marine green, TNI AU mendapat 113 dengan warna empire blue, serta Mabes TNI mendapat 64 unit dengan warna black solid. Tidak itu saja, ada empat unit Isuzu NPS 75 dengan warna super white yang dipersiapkan untuk misi pasukan PBB. (Gilang Perdana)
Corak kamuflase zaman DOM Aceh
Gear Prajurit warna hitam ingat zaman DOM Aceh
Plat Baja ingat zaman Aceh
Hobi bener Nostalgia.
Memasang plat baja dikaca depan & kaca samping kiri dan kanan mobil menambah proteksi tapi mengurangi visibilitas,setidaknya lebih murah ketimbang pakai kaca anti peluru.
Sesuai anggaran lah… Daripada kirim anoa entar dikira sono ada pembantaian ketika pakai senapan mesin…
Selamat bertugas..itu yg kasian supir mobilnya pandangan kedepannya jd sangat terbatas..
punya ini punya itu, bisa buat ini bisa buat itu
pas konflik yg di pakek truk sipil gak sayang apa sama nyawa prajurit?
gile lu ndro
Masalahnya yg dihadapi sepertinya tidak sesimpel klo kita lagi main game warpath Ndro… Yang bisa drop segala peralatan tempur milik kita…
“Setidaknya, tekukan platnya udah mirip…….🤗”
https://sources.tistory.com/entry/Mercedes
syukurlah harusnya kemaren2 seperti ini, jangan nunggu ada perwira di bunuh dulu.
Kok ban nya masih pakek ban standar keliaannya
Itu lebih kuat dr pada kaca anti peluru bilang anti peluru tp kena vulcan 20mm tembus.
Yang dihadapi cuma bersenjata senapan serbu rampasan, curian, selundupan dsb. serta hobbynya cuma “hit and run”, sepertinya kita butuh drone yang banyak nih dan bila perlu dilengkapi dengan drone yang bisa lempar granat …
kenapa ga pake komodo, maung, P6 ATAV yg dipersejatai dgn RWCS kan buat ngejar di hutan lbh baik pake itu…..
Kenpa g pake kamera eksternal, buat pandangan ke depan dan belakang?