Bendung Serangan Artileri Rusia, Amerika Serikat Pasok Radar AN/TPQ-49 ke Ukraina
|Amerika Serikat (AS) terus memasok alutsista canggih dalam mendukung pertahanan sekaligus operasi di garis depan pertempuran Ukraina dengan Rusia. Terbaru, di bawah program Presidential Drawdown dan USAI, Negeri Paman Sam memasok radar anti-artileri AN/TPQ-49 Lightweight Counter Mortar Radar (LCMR).
Baca juga: Misteri, Asal Puing Rudal Anti Radar AGM-88 HARM dalam Konflik di Ukraina
Radar ini pertama kali dipakai Ukraina pada tahun 2016 pasca aneksasi Krimea, yang juga menyulut bentrok pasukan Rusia dan Ukraina. Meski hanya dipasok beberapa, radar tersebut mampu membendung hujan artileri Rusia.
Karenanya, sejak perang Rusia dan Ukraina dimulai pada 24 Februari lalu, radar kontra-artileri AN/TPQ-49 begitu diandalkan Ukraina dan sebaliknya dikirim AS jauh lebih besar dibanding tahun 2016 silam.
Tak seperti radar kontra-artileri lainnya, semisal radar Thales Ground Master 200 Multi-Mission Compact radars (GM200 MM/C) yang cukup besar dan umumnya diangkut menggunakan truk, radar AN/TPQ-49 berukuran lebih mungil dengan bobot hanya 68 kg. Ini dimungkinkan untuk diangkut menggunakan humvee sehingga mobilitas radar lebih tinggi.
Radar dapat dirakit atau dibongkar dengan cepat oleh dua tentara dalam 20 menit dan dipasang di atas tripod. Akurasi radar AN/TPQ-49 juga sangat tinggi. Dalam jarak 20 km, koordinat target dapat ditransmisikan langsung ke tablet Komando Pasukan Serangan Udara Angkatan Bersenjata Ukraina (Armed Forces of Ukraine).
https://www.youtube.com/watch?v=cMpZqYnf7R4&t=53s
Menariknya radar ini sanggup mendeteksi sampai 10 target, diklaim sangat berguna dalam counter-battery warfare atau perang radar kontra-baterai di garis depan, seperti dikutip dari en.defence.ua.com (13/8/2022).
Dilansir defence24.com (13/8/2022), radar counterfire AN/TPQ-49 diklasifikasikan sebagai peralatan C-RAM (Counter Rocket, Artilery, dan Mortar). Dalam berbagai operasi, radar ini umumnya digunakan sebagai pelengkap dari radar fire finder.
Radar ini dapat mendeteksi dini serangan dari satu atau lebih senjata, howitzer, mortir dan peluncur roket sekaligus memetakan atau mengukur seberapa kuat serangan untuk memberikan respon yang sesuai.
Baca juga: Hadapi Rusia, Belanda Pasok Sistem Radar Intai Manpack dan Radar Fire Finder ke Ukraina
Kemampuan deteksi serangan ini hadir berkat antena canggih (tanpa berputar). Antena yang dipindai secara elektronik dan berjalan di frekuensi L-Band ini, memungkinkan observasi 360 derajat dan pelacakan target 3D dengan elevasi mulai dari 0 hingga 30 derajat.
Selain itu, radar AN/TPQ-49, yang notabene jauh lebih canggih, gagah, dan mobilitas tinggi (karena diperuntukkan bagi pasukan pengintai) dibandingkan pendahulunya, AN/TPQ-48, tersebut mampu mendeteksi sumber serangan sehingga dimungkinkan untuk dilakukan serangan balik untuk melumpuhkan asset musuh. (Alpin)
radar AN/TPQ-49 ini bisa menjadi benchmark pengembangan radar kontra-artileri buatan dalam negeri. Dimana saat ini baru beberapa satuan armed yg memperoleh radar kontra-artileri buatan dalam negeri. Semoga terus disempurnakan.
rusia cuman ingin menetralkan ukraina biar ngga masuk nato kok jadi gini banget yak?
@Aditya,sayang sekali indonesia gak ada musuhs.jadi buat apa beli heheheh!
Menarik AN/TPQ-49 buat indonesia