Belanda Pesan Rudal AIM-120C-8, Apa Bedanya dengan AIM-120C-7 AMRAAM untuk Indonesia?
|Soal kadar battle proven, rasanya tak perlu lagi diceritakan lagi, bahwa rudal udara ke udara besutan Raytheon, AIM-120 AMRAAM (Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile) memang jaguh dan handal di banyak palagan. Jet tempur F-16 TNI AU pun dipastikan, sebagai salah satu yang menggunakan varian AMRAAM, persisnya AIM-120C-7. Meski F-16 TNI AU agak telat mengadopsi beyond-visual-range air-to-air missile (BVRAAM), namun kehadiran 36 unit AIM-120C-7 paling tidak dapat menambah efek deteren bagi jet tempur TNI AU.
Baca juga: Dogfight di Kashmir Usai, Puing Rudal AIM-120C-5 AMRAAM Masih Jadi ‘Misteri’
Bila TNI AU mengakuisisi AIM-120C-7, maka belum lama ini ada kabar, bahwa Belanda telah memesan AIM-120C-8. Mengutip dari siaran pers Defence Security Cooperation Agency – dsca.mil (27/7/2020), disebutkan Belanda akan mendapatkan paket AIM-120C-8 lewat program Foreign Military Sale (FMS). AIM-120C-8 yang diakuisisi tidak banyak, hanya 16 unit dengan nilai kontrak mencapai US$39 juta. Sebagai bagian dari negara NATO, AU Belanda sudah mengoperasikan beberapa varian AMRAAM sejak lama.
Nah, yang jadi pertanyaan kemudian, apa perbedaan antara AIM-120C-7 yang dibeli Indonesia dengan AIM-120C-8? Bila dilihat dari nomer urutan pada label varian, jelas AIM-120C-8 sudah dipastikan lebih unggul dibanding AIM-120C-7, lantas dimana sisi keunggulan AIM-120C-8, mengingat secara dimensi bentuknya sama saja dengan AIM-120C-7?
AIM-120C-8 atau yang dikenal juga dengan sebutan AIM0-120D, adalah varian paling maju dari keluarga AIM-120C. Disebut-sebut kemampuan AIM-120C-8 meningkat 50 persen jika dibandingkan AIM-120C-7. Varian ini mulai diuji coba pada Agustus 2008 dan meski jarak tembaknya dirahasiakan, tapi kuat dugaan AIM-120C-8 dapat menguber sasaran sejauh 160 km.
Dari sisi kendali, AIM-120C-8 mengadopsi two-way data link yang menjamin level akurasi navigasi lebih baik dengan kombinasi GPS dan Inertial Navigation Systems. Kapabilitas HOBS (high off-boresight) juga ditingkatkan, sehingga lawan akam kesulitan untuk lepas dari kejaran (improved kill probability).
Dengan solid-fuel rocket motor, AIM-120C-8 dapat melesat hingga Mach 4. Di luar AS, AU Australia adalah pengguna pertama AIM-120C-8, 450 unit rudal ini telah dipesan Australia untuk melengkapi sistem senjata di jet tempur F-35A Lightning II, F/A-18 Super Hornet dan EA-18G Growler.
Baca juga: Inilah Penampakan AIM-120 AMRAAM “CATM” untuk F-16 TNI AU
Lantas bagaimana dengan AIM-120C-7? Bicara kecepatan dan sistem pemandu serupa antara AIM-120C-7 dan C-8, yaitu mengusung inertial guidance dan terminal active radar homing. Pun dengan kecepatan yang hingga Mach 4. Perbedaannya, AIM-120C-8 sudah mengadopsi peran GPS dan dari segi jarak tembak. Bila AIM-120C-8 dapat menguber lawan sampai 160 km, maka AIM-120C-7 jarak tembaknya ada di rentang 80 – 88 km. (Gilang Perdana)
Masih kurang banyak kita stok AIM-120C-7 dan AIM-9X nya.
Falcon ada 30-34 unit. semoga tambah lagi stoknya kira-kira 200an unit masing-masing missile lumayan lah. supaya nggak bisa lebih dari 1 sortie pesawatnya.
Indonesia harus bisa mandiri dalam produksi rudal. Karena kemampuan ini sangat strategis. Masa kalah sama Turki atau Korea Selatan.
Apa bener missile PL-15 China range nya sampe 300km ???
Produk Cina biasanya klaimnya rada berlebihan alias lebay..
Jangkauan asli rudal biasanya tidak dipublikasikan Dhek, jangkauan PL-15 Ampe 300-400 km itu cuman perkiraan Dhek. Hanya aja dari dimensinya rudal itu memang didesain buat rudal anti radiasi daripada Rudal AAW BVR. Jangkauan 300 km aja udah bisa bikin AWACS dan Tanker mundur. Itulah taktik AA/AD yg dikembangkan oleh China sendiri. PL-15 dan DF-21D/26 jadi senjata utama China buat menghadang USA dan sekutunya dari palagan Pasifik.
Produksi pendorong kimia untuk roket padat terbaik dunia masih dipegang THIOKOL USA…dan itu tertutup rapat fomulanya..rusia saja belum bisa menyamainya..apalagi china.
Dari dimensi PL-15 saja..tidak mungkin mencapai jarak tersebut…kemungkinan sekitar 120 km.
Kedigjayaan rudal juga harus dibuktikan di perang sesungguhnya…semua boleh sesumbar…tapi fakta lah yang menentukan.
tapi rudal2 rusia udah mantul koq om, gaperlu risipi2 dari mamarika. Mereka udah pede sama teknologi dalem negeri nya.
Ada kbr akuisisi sidewinder bekas luftwafe apa benar?
Percuma beli ono itu juga kalau pas mau di pake gak boleh yang ada malah di embargo
Bapak gilang perdana yg terhormat selaku admin yg bertugas malam ini.
Apa benar AIM-120C-7 hanya memiliki jarak tembak direntang 80 – 88 Km.?
Setahu saya jarak tembaknya sdh meningkat diatas 100 Km. Kecuali yg versi B memang masih dibawah 100 Km.
Salah tulis itu Dhek.
Nah perlu dirayain nih bisa akur. Wowowowwowo …
Naaaahhhh…iyaakk tumben akuur inih… =D
36 unit AIM-120 C7 AMRAAM ? lumayan , 8 unit buat d taruh di NASSAMS nti 4 unit ready dan 4 unit cadangan sisa.y tgl d pasang AIM-9 Sidewinder, ruaarrrr…byaaasaa
Indonesia sudah memesannya kembali, menurut informasi sekitar 40-an unit AIM-120C-7 dikhususkan NASAMS namun tidak memakai jalur FMS tapi pakai jalur kontraktor.
Kabarnya Amerika sdg mengembangkan rudal bvr terbaru AIM 260 JATM utk menggantikan rudal AIM 120 AMRAAM.
AIM 120 C stop produksi 2026..
Dikasih…karena Amerika menganut single version manufacturing sekarang…artinya AIM-120C-7 produksi linenya akan ditutup…dan di ganti versi yang AIM-120C8 (D)….mau tak mau Amerika hanya menjual seri ini.
Berbeda sekali dengan Rusia yang memakai dua jalur…versi E (Ekspor) dan versi Asli untuk Rusia Sendiri.
dulu ada AIM-9L/M untuk USAF dan Sekutu, lalu ada AIM-9J/P untuk non sekutu.
sekarang untuk efektifitas produksi semua disatukan AIM-9X2, tapi dengan konsekuensi Amerika sangat selektif memilih pembeli.
Masalahnya RVV-AE performanya jelek banget
Kalah jauh dengan AIM-120C-5 yang sudah lawas…AU india sampai mencak-mencak minta diganti rudal Israel…untung saja Rafale sudah datang beserta rudal Meteor nya
klo indonesia beli barang yg sama kira2 dikasih ga ya ama parlemen mamarika?
Asal beli buanyaaaakkk….cashnya siap trus d jejerin d depan senat USA….
Menurut anda…apakah akan d tolak cash itu ????
Blm tentu om. Kita ga masuk blok sekutu yg mana pst di lht kepentingan nya bwt apa. Klu kondisi LCS msh meruncing mlh konstelasinya meningkat, bs aja kita di ksh kredit bwt pembeliannya atw pake skema yg lainnya tnp hrs pny duit cash krn kita pst dianggap mitra strategis bwt menghempang hegemoni cina di lcs. Tp klu kondisi aman terkendali atw kita mendukung atw minimal diam thd hegemoni cina di lcs dgn perjanjian laut natuna utara tdk di ganggu gugat cina, biar dgn hrg 2x lipat jg blm tentu US mau ngasih om. Ini menurut saya lho ya.
Naahh, itu, mamarika itung2an jualannya mateng klo urusan senjata strategis, biasanya yg dikasih senjata bagus2 cuma sekutu2 deketnya, kita cuma sejumput lumut emas dipinggir empang, emas nya diambil disisain lumut nya doank. Cukup senjata minimal + propaganda, jadilah kita merasa istimewa n jumawa, hahaha… =D