Belanda Order Ratusan Unit Rudal Jelajah Tomahawk untuk Lengkapi Arsenal Fregat De Zeven Provincien Class
|
Perubahan lanskap pertahanan di Eropa telah membawa pengariuh besar pada kebijakan pengadaan alutsista di negara-negara NATO. Terkhusus Belanda, selain rencana pengaktifkan kembali batalyon Main Battle Tank (MBT), ada kabar Angkatan Laut Belanda bakal dibuat lebih bertaring, termasuk dalam kemampuan serangan jarak jauh secara presisi, yang mana Netherlands Navy akan melengkapi armada kapal perangnya dengan rudal jelajah Tomahawk.
Baca juga: AL Australia Pesan 220 Unit Rudal Jelajah Tomahawk Senilai US$895 Juta
Mirip dengan skema akuisisi Tomahawk yang lebih dulu dilakukan oleh Australia, maka pengadaan Tomahawk untuk Belanda juga digawangi lewat persetujuan dari US Defense Security Cooperation Agency (DSCA) dengan Foreign Military Sale (FMS) pada 25 April 2025.
Atas permintaan dari Kementerian Pertahanan Belanda, DSCA telah menyetujui penjualan 175 unit rudal Tomahawk senilai US2,19 miliar. Jenis yang akan dibeli Belanda pun sama dengan yang dibeli Australia, yakni Tomahawk Land Attack Missile (TLAM)
Belanda sebelumnya telah mengajukan permohonan akuisisi hingga 163 rudal jelajah Tomahawk, Block V All-Up Rounds (AUR), 12 Tomahawk Block IV AUR, dua Tomahawk Block IV telemetry missile, dan 10 Tactical Tomahawk Weapons Control Systems (TTWCS).

Untuk memastikan penyebaran operasional penuh, paket tersebut juga mencakup terminal tautan data satelit (KIV-18A), sistem siaran aman terintegrasi (KSX-5), perangkat keamanan komunikasi (KGV-135A), perangkat lunak distribusi misi, kontainer rudal, dukungan teknis dan logistik, layanan pemeliharaan, suku cadang, peralatan pelatihan, uji terbang operasional, publikasi, dan layanan transportasi.
Raytheon (RTX) Corporation selaku manufaktur telah ditunjuk sebagai kontraktor utama untuk program akuisisi tersebut. Pengadaan besar ini akan secara signifikan meningkatkan kemampuan serangan presisi jarak jauh Belanda, yang memungkinkan Angkatan Laut Belanda untuk memproyeksikan kekuatan dengan efektivitas dan fleksibilitas yang lebih besar.
De Zeven Provincien Class, Frigat Rasa Destroyer Untuk Satuan Kapal Eskorta TNI AL
Angkatan Laut Belanda berencana untuk mengintegrasikan rudal Tomahawk ke dalam armadanya, khususnya pada fregat De Zeven Provincien class dan kapal penggantinya di masa mendatang yang saat ini sedang dikembangkan. Integrasi ini akan mengubah Angkatan Laut Belanda menjadi salah satu dari sedikit angkatan laut Eropa yang dilengkapi dengan kemampuan serangan darat jarak jauh, yang secara signifikan meningkatkan fleksibilitas operasional armada Belanda dalam operasi NATO dan koalisi.
Akuisisi untuk Belanda mencakup dua versi rudal Tomahawk yang berbeda – yakni Tomahawk Block IV dan Block V. Tomahawk Block IV, yang sering disebut sebagai “Tactical Tomahawk,” memperkenalkan peningkatan penting dibandingkan varian sebelumnya, termasuk kemampuan penargetan ulang saat terbang melalui tautan satelit, kemampuan untuk berkeliaran di atas area target sebelum menyerang, dan fleksibilitas perencanaan misi yang ditingkatkan. Rudal ini tetap menjadi aset yang ampuh untuk serangan konvensional yang tepat terhadap berbagai target bernilai tinggi.
Tomahawk Block V yang lebih baru merupakan modernisasi signifikan dari keluarga rudal tersebut. Sambil mempertahankan kemampuan inti Block IV, Block V memperkenalkan sistem navigasi dan komunikasi yang lebih baik, ketahanan yang lebih besar terhadap peperangan elektronik, dan peningkatan kemampuan untuk menembus sistem pertahanan udara terpadu modern.
Lebih jauh lagi, Block V sedang diterjunkan dalam subvarian seperti Block Va, yang dilengkapi dengan kemampuan serangan maritim untuk menyerang target angkatan laut yang bergerak, dan Block Vb, yang menampilkan hulu ledak multi-efek baru yang mampu menyerang berbagai target darat yang diperkeras atau terkubur dalam dengan efektivitas yang lebih besar.
Meskipun pesanan Belanda terutama mengacu pada konfigurasi dasar Block V, pesanan tersebut memastikan jalur masa depan untuk kemungkinan peningkatan pada subvarian yang ditingkatkan ini.
Tomahawk Land Attack Missile adalah rudal jelajah subsonik jarak jauh, segala cuaca, yang telah menjadi andalan kemampuan serangan AS dan sekutu selama beberapa dekade. Rudal ini diluncurkan dari kapal permukaan dan kapal selam dan mampu menempuh jarak lebih dari 1.600 kilometer di ketinggian rendah menggunakan kombinasi navigasi inersia, panduan GPS, dan pencocokan kontur medan (TERCOM) untuk mencapai akurasi tinggi.
Rudal battle proven ini membawa hulu ledak konvensional seberat 450 kilogram dan mampu mengenai target yang dijaga ketat atau target bernilai tinggi dengan kerusakan kolateral minimal. Kemampuannya untuk diprogram ulang saat terbang untuk mengubah target atau membatalkan misi menambah tingkat fleksibilitas operasional yang tak tertandingi. (Gilang Perdana)
“Jenis yang akan dibeli Belanda pun sama dengan yang dibeli Australia, yakni Tomahawk Land Attack Missile (TLAM).”
Andaikan terjadi perang terbuka dengan tetangga selatan sudah pasti aset-aset darat kita termasuk udara dan intelijen yang berharga akan dilumat habis oleh TLAM-nya, ini baru satu belum sekutunya dalam pakta AUKUS juga turut mengirim “hadiah” yang sama ke kita sebagai pembuka jalan bagi aliansi FPDA untuk ambil bagian dalam penyerbuan darat dan udara taktis ke titik-titik strategis kita. Mohon petinggi militer dan analis pertahanan terkemuka negeri ini memikirkan berbagai skenario termasuk hal ini beserta mitigasinya untuk menyelamatkan seluruh rakyat
Kalo OWA bisa kita modifikasi bawa YANKHONT …….harusnya MP, Martha class harusnya kita mampu nemplokin Brahmos ER….walaupun bukan CRUISE MISSILE……