Belajar dari Pengalaman di Irak dan Mali, Belanda Luncurkan Multirole Electronic Warfare Bushmaster
|Jika ada yang bertanya, apa produk alutsista asal Australia yang paling laris di pasaran global? Mungkin jawabannya adalah rantis lapis baja Bushmaster keluaran Thales Australia. Tak kurang 1.195 unit rantis dengan kemampuan MRAP (Mine Resistant Ambush Protected) ini telah diproduksi. Selain mayoritas dioperasikan AD Australia, Bushmaster telah di ekspor ke tujuh negara (termasuk Indonesia), dimana Belanda ada pembeli terbesar dengan impor mencapai lebih dari 100 unit. Dan terkait Bushmaster di Belanda, belum lama ini AD Belanda meluncurkan varian upgrade EW (Electronic Warfare).
Baca juga: PT Pindad Kembangkan Rantis Bushmaster Versi Indonesia
Dikutip dari Shephardmedia.com (2/7/2020), disebutkan pada 1 Juli lalu, Royal Netherlands Army mengonfirmasi jenis Bushmaster eksisting yang berhasil dikonversi ke varian EW yang disebut Multirole Electronic Warfare Bushmaster. Meski terbilang varian baru, Bushmaster varian EW sejatinya telah dioperasikan oleh AD Australia. Pada prinsipnya, upgrade Bushmaster ke varian EW memungkinkan kemampuan peperangan elektronika dapat dioperasikan bersama dengan coalition partner electronic warfare systems.
Karena alasan kerahasiaan, tidak ada rincian tentang perangkat yang ditempatkan pada Bushmaster EW milik Belanda. Namun, jika berkaca pada Bushmaster EW milik Australia, maka setidaknya ada bekal electronic attack capable dengan berbagai teknik jamming, electronic support for detection, C2 for networking and communication at the tactical, operational and strategic levels dengan battle management capabilities.
Bagi militer Belanda, kehadiran Multirole Electronic Warfare Bushmaster didasarkan pada pengalama operasi tempur di Mali dan Irak. “Kami biasa menggunakan sistem terpisah untuk komunikasi di kendaraan infanteri. Sekarang, kami memiliki tempat kerja dan semua sistem terintegrasi ke dalam jaringan. Kami tidak hanya dapat menerima sinyal radio, tetapi juga menentukan posisi lawan dan bahkan mampu melalukan jamming pada perangkat lawan. Sebelumnya, kami tidak bisa melakukan yang disebut paling akhir,” ujar Mayor Mark, komandan EW Company yang tergabung dalam Joint ISTAR Command The Dutch Army’s Intelligence Unit.
Yang unik, awak Multirole Electronic Warfare Bushmaster nantinya juga akan dilengkapi kacamata khusus. Unit EW dapat melihat medan perang melalui kacamata khusus dan secara langsung dapat “melihat” aktivitas cyber dan elektromagnetik. “Segera setelah musuh mulai menggunakan peralatan radio, operator EW kami dapat melihat di mana mereka berada dan mendengar apa yang mereka katakan. Informasi ini yang sangat menentukan,” kata Mayor Mark. Bushmaster varian EW sendiri diawaki oleh lima orang personel.

Baca juga: Bushmaster PMV – Jawara Perang Afghanistan Untuk Kopassus TNI AD
Varian standar Bushmaster sendiri dilengkapi perangkat komunikasi radio Thales SOTAS M2 yang punya kemampuan multimedia. Kecanggihan radio ini seperti mampu mentransfer data, suara, dan video antara kendaraan ke kendaraan, atau dari kendaraan ke markas. Thales SOTAS M2 dibekali filter anti noise untuk menyajikan komunikasi yang jernih dan berkualitas. Kecanggihan radio ini juga dapat disambungkan ke dalam LAN (local area network). (Gilang Perdana)
Harus diakui kalo soal EW bergerak emang Rusia jagonya.