Bayraktar TB3 Sukses Uji Coba Lepas Landas dan Mendarat di TCG Anadolu, Kali Ini Secara Otonom dengan Kecerdasan Buatan

Setelah uji coba yang dilakukan pada 19 November 2024, ada kabar dari Baykar Makina terkait drone tempur (UCAV) Bayraktar TB3, yaitu pada 22 April 2025, Bayraktar TB3 telah sukses melakukan uji lepas landas dan mendarat di kapal induk helikopter (LHD) TCG Anadolu. Namun, kali ini uji coba lepas landas dan mendarat dilakukan secara otonom dengan mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Baca juga: Bayraktar TB3 Sukses Uji Coba Lepas Landas dan Mendarat di Kapal Induk Helikopter TCG Anadolu

Dalam keterangan akun X, Baykar Makina menyebut Bayraktar TB3 dalam pengujian di Teluk Saros, berhasil melakukan empat kali sortie lepas landas dan pendaratan di TCG Anadolu, yang mana penerbangan terakhir dilakukan menjelang matahari terbenam.

Seperti pada uji coba pada 19 November 2024, uji coba lepas landas dan mendarat dilakukan Bayraktar TB3 tanpa peralatan pendukung pendaratan, yang artinya drone dapat melakukan pengereman di landasan pendek secara baik. Selama pengujian, algoritma kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Baykar dilaporkan dapat bejalan sesuai rencana.

Bayraktar TB3 berhasil meluncur dari landasan pacu miring (ski jump) 12 derajat di TCG Anadolu. Bayraktar TB3 dirancang untuk lepas landas dan mendarat pendek dari kapal-kapal dengan keterbatasan ruang seperti kapal induk drone masa depan TCG Anadolu. Sebagai catatan, deck penerbangan (flight deck) pada TCG Anadolu memiliki panjang sekitar 231 meter.

Dengan panjang sekitar 8,35 meter dan lebar sayap 14 meter, Bayraktar TB3 direkayasa untuk beroperasi dalam berbagai kondisi iklim, termasuk lingkungan maritim yang keras.

Berat lepas landas maksimum Bayraktar TB3 mencapai 1.450 kilogram, yang memungkinkannya untuk membawa berbagai persenjataan dan sistem.

Bayraktar TB3 dilengkapi dengan avionik dan teknologi sensor yang canggih. Sistem pengawasan utamanya mencakup sensor elektro-optik/inframerah (EO/IR) dengan resolusi tinggi, pengintai jarak laser, dan penunjuk arah. Di antara modul yang paling umum digunakan adalah sistem Aselsan CATS, yang menyediakan identifikasi target yang akurat dalam jarak jauh bahkan dalam kondisi yang buruk.

Struktur rancangan Bayraktar TB3 menggunakan material komposit, memastikan daya tahan tinggi dan bobot rendah. Sayapnya yang dapat dilipat memudahkan penyimpanan di dek kapal seperti TCG Anadolu. Sistem kontrol penerbangannya dibangun untuk menahan turbulensi dan perubahan cuaca yang tiba-tiba, yang penting untuk operasi maritim.

Bayraktar TB3 disokong mesin yang diproduksi TEI, yang paling umum adalah model PD170, yang memberikan kinerja optimal untuk misi yang diperpanjang dengan konsumsi bahan bakar yang rendah. Mesin tersebut mendukung kecepatan jelajah 130-150 km per jam dan kecepatan tertinggi melebihi 200 km per jam sambil memastikan efisiensi bahan bakar yang tinggi. (Gilang Perdana)

Borong Bayraktar TB3 dan Akinci dalam Jumlah Besar, RI dan Turki Sepakat Bangun Produksi Drone di Indonesia

2 Comments