Batch Perdana Pesanan (Tambahan) 32 Unit Black Hawk Tiba di Bulan Juni, Filipina Jadi Pengguna Terbesar S-70i
|Bila Indonesia disebut-sebut mengurangi jumlah pesanan helikopter multirole S-70M Black Hawk dari 24 menjadi 22 unit, maka sebaliknya Filipina bakal didapuk sebagai pengguna terbesar S-70i Black Hawk. Setelah menuntaskan akuisisi 16 unit S-70 untuk angkatan udara, Manila telah menorehkan kontrak baru pada tahun 2022, yakni dengan memesan 32 unit (tambahan) S-70 Black Hawk.
S-70M adalah versi upgrade dari S-70i dan dibuat oleh PZL Mielec di Polandia dan dan telah menerima sertifikasi dari Administrasi Penerbangan Federal (FAA) . Dari laman inquirer.net (11/3/2024), PZL (Polskie Zaklady Lotnicze) Mielec, anak perusahaan Sikorsky Company (Lockheed Martin Company) yang berlokasi di Polandia, bersiap untuk mengirimkan batch perdana dari 32 unit pesanan tambahan S-70 Black Hawk, dalam waktu tiga bulan mendatang. Menurut Kedutaan Besar Polandia di Manila, helikopter tersebut dijadwalkan akan dikirim pada bulan Juni, lebih dari dua tahun setelah kesepakatan ditandatangani pada bulan Februari 2022.
Filipina menandatangani kesepakatan senilai 32 miliar peso (US$624 juta) untuk membeli 32 helikopter Black Hawk dalam kontrak akuisisi pesawat militer terbesar di bawah pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte. Filipina seharusnya menerima lima unit pertama pada tahun 2023, dengan 10 unit lagi pada tahun 2024, 10 unit lagi pada tahun 2025, dan 7 unit pada tahun 2026.
Sebelumnya Filipina membeli 16 unit helikopter yang sama dari PZL Mielec seharga 12,1 miliar pesom untuk menggantikan helikopter Huey (UH-1H) dari era Perang Vietnam. Bagian dari paket tersebut mencakup dukungan logistik terpadu dan paket pelatihan untuk pilot dan kru pemeliharaan.
Helikopter pengangkut sangat penting dalam operasi militer, terutama di negara kepulauan seperti Filipina. Mereka terutama digunakan dalam mengangkut pasukan dan kargo, evakuasi medis, perbekalan, pencarian dan penyelamatan, dukungan udara jarak dekat terbatas, dan bantuan bencana.
AU Filipina Tambah Pesanan 32 Unit Helikopter S-70i Black Hawk
Angkatan Udara Filipina saat ini mengoperasikan 15 unit Black Hawk setelah salah satunya jatuh di provinsi Tarlac pada Juni 2021 saat pelatihan penerbangan malam, menewaskan keenam awak Angkatan Udara di dalamnya. Investigasi mengungkapkan bahwa cuaca buruk menjadi penyebab kecelakaan itu.
Dari spesifikasi, dimensi, adopsi jenis mesin, sistem navigasi, pilihan senjata, airframe dan safety tak ada yang beda, antara S-70i dan UH-60M (Black Hawk yang dioperasikan AD AS). Keduanya sudah menggunakan glass cockpit. Bahkan S-70i dirasa lebih pas untuk iklim tropis, karena helikopter dual engine T700-GE701D ini sudah dilengkapi special coating untuk anti karat. (Gilang Perdana)
MENHAN HARUS TEGAS UNTUK MODEL PENSIMPELAN JENIS ALUTSISTA….JANGAN YANG GADO-GADO…BAHKAN SUPER GADO2. BEGITU JUGA HELIKOPTER…JANGAN BANYAK JENIS/MEREK…..CUKUP BBERAPA MEREK TAPI UNITNYA BANYAK. SEHINGGA EFISIEN DALAM PEMELIHARAAN MAUPUN PENGOPERASIAN.
@TN: ya karena sudah beda dari start. Modernisasi Indonesia sudah jalan sejak 2004 dan Industri Pertahanan Indonesia juga sudah berjalan. Jadi kurang tepat kalo dibandingin lewat budget pengadaan alutsista.
Filipina punya program upgrade kekuatan militer mereka melalui program Re-Horizon 3 yang akan dijalankan selama 10 tahun ke depan dengan budget sebesar USD 35 miliar, jauh di atas kita yakin dianggarkan sebesar usd 30 miliar selama 10 tahun juga.
https://www.thedefensepost.com/2024/01/30/philippines-military-modernization-plan/
Tidak heran akuisisi blackhawknya lebih banyak dari kita.
Walau PT. DI mampu merakit NBell tapi jumlah yg tentara kita miliki juga tak banyak sepertinya ya, lagi2 masalah anggaran…apaboleh buat makin kesini makin angkat topi kita sama Filipina, sebaiknya memang begitu karena terlalu disepelekan Cina yg main serobot dan tak mau ikuti aturan.
Aneh. Indonesian yang lebih kaya ketimbang Pinoy armada Blekok cuman 22. Masih berpedoman pada Bell 412.