Update Drone KamikazeKlik di Atas

Baru Lepas Landas, F/A-18 Super Hornet ‘Kehilangan’ Tangki Bahan Bakar Eksternal

Meski jarang dilakukan, emergency jettison fuel tank adalah sesuatu yang lumrah dalam dunia penerbangan. Emergency jettison merupakan prosedur standar dalam keadaan darurat, dimana pilot jet tempur membuang tangki bahan bakar eksternal untuk mengurangi bobot pesawat dan menghindari insiden pada saat upaya pendaratan darurat. Meski tak bisa disebut emergency jettison fuel tank, sebuah insiden unik terjadi pada jet tempur F/A-18F Super Hornet AL AS.

Baca juga: Emergency Jettison Fuel Tank, Makna di Balik Insiden F-16 Saat Pitch Black 2018

Mengutip sumber dari TheDrive.com (14/9/2020), rekaman beberapa foto memperlihatkan F/A-18 Super Hornet yang ‘kehilangan’ tangki bahan bakar eksternal sesaat lepas landas dari kapal induk. Seperti terlihat di foto, tangki bahan bakar eksternal tercantol di bawah fuselage (bodi). Tidak disebutkan identitas detail jet tempur tersebut, nama kapal induk dan kapan peristiwa itu terjadi.

Namun, insiden di atas persisnya bukan emergency jettison fuel tank, lantaran tangki bakar memang terlepas tanpa perintah dari pilot. Walau jarang kejadian, kuat dugaan hal tersebut terjadi akibat tangki bahan bakar tidak ‘terkunci’ dengan benar, atau ada kesalahan elektronik yang menyebabkan pelepasan bermasalah. Dalam foto nampak, tangki bahan bakar tidak bisa terlepas langsung, melainkan tetap ‘menyangkut’ di central hardpoint beberapa saat.

Masih dari sumber yang sama disebut, bahwa momen peluncuran jet tempur menggunakan catapult (ketapel) adalah momen yang krusial. Pasalnya jet tempur akan mengalami hentakan yang kuat, khususnya di ujung landasan. Sebagai ilustrasi, untuk melepaskan jet tempur dengan bobot 25 ton, kerja mesin jet dan catapult harus ekstra kuat, dengan jarak landas pacu kurang dari 100 meter, jet tempur harus bisa mencapai kecepatan dari nol hingga 250 km per jam dalam waktu singkat.

Umumnya, proses peluncuran dengan catapult akan menghasilkan gaya gravitasi 4g bagi awak pesawat, dan tentunya efek tersebut juga berpengaruh pada ‘tentengan’ yang dibawa oleh jet tempur.

Dalam insiden lepasnya tangki bahan bakar eksternal pada F/A-18 Super Hornet, diketahui tangki langsung jatuh ke laut dan untungnya masih dapat diselamatkan. Dalam konteks operasi militer, harga tangki bahan bakar eksternal yang per unitya ribuan dollar tentu tak menjadi masalah, apalagi bagi kocek AL AS. Tapi itu bisa menjadi masalah besar, bila yang terlepas bukan tangki eksternal yang berkapasitas 1.817 liter avtur.

Hal yang mencemaskan adalah bila yang terlepas adalah Enclosed Weapons Pod (EWP) atau IRST (infrared search and track) pod, tentu kerugian bisa mencapai jutaan dollar bila paket senjata dan perangkat tersebut terlepas dari dudukannya di bawah fuselage.

Baca juga: Enclosed Weapons Pod – Bikin F/A-18 Super Hornet Punya Kemampuan Semi Stealth

EWP yang punya dimensi besar ditempatkan di bawah fuselage. Dengan satu unit EWP, maka bekal persenjataan, baik rudal udara ke udara, udara ke permukaan, maupun bom pintar, ditempatan dalam satu pod saja. Ini artinya tidak diperlukan lagi deretan rudal/bom yang ‘nyantel’ pada hardpoint di bawah sayap. (Gilang Perdana)

7 Comments