Baru 12 Tahun, Brasil Pensiunkan Helikopter Serang Mi-35M
|12 tahun adalah usia yang tergolong singkat untuk operasional helikopter serang modern, dan ada kabar Angkatan Udara Brasil belum lama ini memutuskan untuk mengakhiri masa tugas helikopter serang multiguna AH-2 Sabre. Sebagai informasi, AH-2 Sabre adalah varian dari Mi-35M yang dibuat khusus berdasarkan pesanan Brasil pada tahun 2010.
Baca juga: Russian Helicopters Tampilkan Varian Terbaru Mi-35P, Lebih Lethal dengan Avionik Digital
Dikutip dari Topwar.ru (22/2/2022), dari keterangan yang diterbitkan pada 2 Februari pada buletin Komando Aeronautika, seluruh armada AH-2 Sabre akan dihentikan operasinya tahun ini. Prosedur penonaktifan AH2 Sabre akan dimulai pada 1 Maret dan berakhir pada 31 Desember 2022.
Total, Angkatan Udara Brasil membeli 12 unit Mi-35M dari pabrikan Rusia, yang pada tahun 2010 secara resmi diserahkan di Pangkalan Udara Porto Velho sebagai bagian dari skadron terpisah, yang sekarang akan dibubarkan. Sampai tahun 2020, AH-2 Sabre telah mengumpulkan lebih dari 8.000 jam terbang.
Masih dari sumber yang sama dikatakan, bahwa selama operasional AH-2 Sabre oleh Brasil, banyak terjadi perselisihan dengan pabrikan, di antaranya helikopter sering ‘menganggur’ karena kegagalan pemeliharaannya, yang terhambat oleh kebutuhan untuk mentransfer helikopter dari Porto Velho ke fasilitas pemeliharaan di Belo. dimana helikopter harus menempuh jarak lebih dari 3 ribu km untuk perbaikan. Kesulitan lain muncul akibat adaptasi peralatan avionik AH-2 Sabre yang mengusung standar militer AS/NATO.
Pada saat yang sama, Infodefensa melaporkan desas-desus bahwa penghapusan AH-2 Sabre disebabkan tekanan yang diberikan oleh Amerika Serikat kepada Brasil. Namun, hal itu segera dibantah AU Brasil.
AH-2 Sabre dibangun berdasarkan model Mi-35M4 produksi Mil Moscow Helicopter Plant, dan secara langsung merupakan varian ekspor dari Mi-24 Hind. Ada yang unik dari AH-2 Sabre, dimana sistem avionik helikopter serang dengan kemampuan angkut personel ini mengusung produk dari Israel. Komponen dari Israel mencakup sistem penglihatan malam, communication suite dan sistem persenjataan yang adaptif pada standar NATO.
Keseluruhan bodi helikopter ini dirancang untuk mampu menahan tembakan proyektil kaliber 12,7 mm, termasuk pada lima bilah rotornya. Rotor utama Mi-35P terbuat dari bahan campuran titanium dan fiber glass sehingga mampu menghasilkan tenaga putaran dan balance yang lebih maksimal terhadap lima bilah rotornya.
AH-2 Sabre dibekali dua kanon kaliber 23 mm pada kubah yang dapat diputar. Bekal senjata lain mencakup sejumlah bom seberat 100 kg, 250 kg, dan 500 kg. Sistem sayap stubbed wing memungkinkan untuk dibawanya persenjataan dalam jumlah besar, dengan standarnya adalah pod roket, pod senapan, dan rudal anti-tank. Sistem sayap ini juga memungkinkan helikopter dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara untuk pertahanan diri.
Baca juga: Enam Tahun Beroperasi, Mil Mi-35P Puspenerbad TNI AD Jalani Overhaul di Rusia
AH-2 Sabre ditenagai dua mesin Klimov VK2500 yang menghasilkan tenaga 2.500 hp, yang mampu melesatkan helikopter ini hingga kecepatan 335 km per jam dan jarak jelajah 460 km. (Gilang Perdana)
Makanya jangan ambil pesawat Rusia. Repot.
Kalo mau beli dari Rusia itu alutsista kecil-kecil seperti RPG, AK47 dan mortir. Handal saat digunakan, perawatan mudah, murah dan bisa dibeli tunai saat barang datang bersama kapal perang Rusia yang singgah. Nggak perlu transfer, nggak perlu bank, nggak perlu pakai dolar.
Kita bljr dr china, bgtu beli, lgsg pertm kali d semblih n d jiplak smuanya termasuk mesinnya, stlh tu buat yg sm, stlh berhasil baru d kembangkan lbh baik, sbb klo buat penelitian sendiri memakan wkt bs belasan taun tu klo tdk kepotong anggarannya, klo beli dr rusia, susahnya klo ad service maintenance hrs d bw k pabriknya k rusia, tu pun ga bs cepet krn nunggu spare partnya jg tersedia saat itu ato tdk, bs memakan wkt 3-4 bln, beda klo kita jiplak sendiri, bs bljr cara perawatannya klo ad kerusakn tdk perlu d bw k rusia, ckup kita yg perbaiki bs lbh cepet, biaya angkutnya bs d tekan banyak, la klo d angkut k rusia, biayanya jg tdk murah, tp klo kita jaim kmudian nunggu spy ad ToT ya ga bakalan dpt 90%, paling cm d ksi 10-15% doank, la klo gini kpn bs majunya, jlnnya nanti spt keong
Bodi ryski tp daleman barat , ya semakin tambah repot kalo salah urus xii xii , apa lg kalo diperparah anggaran tipis ,, su 30 mki malesya jg merupakan contoh sering mangkrak
masalah klasik, produk barat dipaksakan masuk ke pesawat rusia,… hasilnya ya perawatan yg rumit dan bertele tele,…..
maka kita jangan tiru,….. ambil ya sesuai bawaan pabriknya
Penerbad juga sdh pusing. Sudah berapa kali aja merek gendong ini heli ke Belarus…..
Segera diKondisikan Pak Prabowo 🙏
Brazil yg markas perawatan di dalam negerinya saja kesusahan, apalagi Indonesia yg harus diangkut ke Rusia/Belarus dulu untuk perawatan wkwkwkwkwk
Bayangkan lagi perang tapi pesawatnya harus diangkut ke luar negeri wkwkwkwkwk
Bungkus
sangat ringkas bgt ya…
Wah boleh ini di akusisi oleh TNI AD jadi tambah 1 skadron Heli Tempur MI 35 ..usianya jg blm terlalu tua..