Update Drone KamikazeKlik di Atas

Banshee NG: Target Drone dengan Kecepatan Transonik dan Manuver 9G

Nama Banshee sangat dikenal oleh satuan Artileri Pertahanan Udara, inilah target drone yang sudah cukup lama digunakan oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Target drone buatan Inggris ini seolah menjadi momok bagi pengawak senjata pertahanan udara (hanud), baik itu kanon maupun rudal. Pasalnya Banshee dikenal lincah dalam bermanuver, alhasil bukan perkara mudah untuk menembak jatuh drone dengan cat merah-oranye ini. Bahkan rudal hanud Starstreak milik TNI AD pernah gagal menembak jatuh target drone Meggit BTT-3 Banshee dalam suatu sesi latihan pada Agustus 2017.

Baca juga: Target Drone BTT-3 Banshee, Sang Pengecoh Rudal Hanud Starstreak

Seperti yang digunakan saat uji tembak rudal Starstreak di atas adalah Meggit BTT-3 Banshee, yang tak lain drone dengan tenaga mesin propeller, drone ini mampu melesat hingga kecepatan maksimum 200 km per jam.

Menyadari tantangan aspek serangan udara yang terus meningkat dan dinamis, QinetiQ yang kini memegang hak penjualan Banshee, telah meluncurkan varian terbaru dari target drone legendaris ini. Yang dimaksud adalah Banshee NG (Next Generation) yang diperkenalkan pada ajang DSEI 2019 di London.

Berbeda dengan Meggit BTT-3 yang kini masih digunakan Indonesia, Brunei Darussalam dan Malaysia, Banshee NG mengusung mesin twin gas-turbine yang mampu melesatkan drone hingga kecepatan 900 km per jam. Dikutip dari Janes.com, dengan konfigurasi setengah dari kapasitas total bahan bakar, target drone ini dapat menjelajah sampai 100 km. Tidak itu saja, Banshee NG disebut-sebut mampu bermanuver tajam hingga level 9g berkat peningkatan airframe dan kemampuan lower radar cross-section.

Agar ramah bagi kocek calon pembeli, pihak QinetiQ mengatakan bahwa sistem peluncur Banshee NG dapat menggunakan jenis catapult (pneumatic air launchers) yang digunakan pada seri drone Banshee sebelumnya. Lain dari itu, infrastruktur seperti Ground Control Station dan payload (25 kg) juga kompatibel dengan seri drone yang lama.

“Ketika ancaman serangan udara kian dinamis, maka jenis tantangan berupa target drone harus ditingkatkan kemampuannya, sehingga awak arhanud dapat lebih adaptif pada situasi yang sulit,” ujar Iain Farley, Managing Director QinetiQ.

Jika tak berhasil ditembak jatuh, drone ini dapat didaratkan menggunakan media parasut. Target pemasan target drone ini adalah kepada 42 negara yang kini mengoperasikan Meggit BTT-3 Banshee.

Baca juga: PMRobotics JT-240 – Drone Penantang Kanon Oerlikon Skyshield Paskhas TNI AU

Bagi satuan Arhanud TNI, kebanyakan lawan yang dihadapi berupa target drone yang berpenggerak propeller (baling-baling). Namun pernah juga digunakan target drone non propeller, yaitu JT-240 buatan buatan PMRobotics GmbH, Swiss.

JT-240 yang mengusung mesin turbin dengan kekuatan 165N dan kecepatan maksimal 260 km per jam, saat itu berhasil dihancurkan oleh kanon CIWS (Close In Weapon System) Oerlikon Skyshield kaliber 35 mm yang dioperasikan Detasemen Hanud (Denhanud) Paskhas TNI AU. (Haryo Adjie)

6 Comments