Banjir Order, Lockheed Martin Target Tuntaskan Produksi Jet Tempur F-35 ke-1.000 Akhir Tahun Ini
|Meski kerap dicela karena banyak mengalami insiden, namun kenyataan, jet tempur stealth F-35 Lightning II produksi Lockheed Martin sangat laris di pasaran. Bahkan pencapaian produksinya layak disebut spektakuler. Sejak prototipenya terbang perdana pada 15 Desember 2006 dan kini dioperasikan oleh 17 negara, jalur produksi F-35 series dikabarkan akan mencapai jumlah 1.000 unit pada akhir tahun ini.
Baca juga: Lockheed Martin Mulai Rakit Unit Ke-1000 Jet Tempur Stealth F-35 Lightning II
Melubernya order produksi F-35 adalah berkah luar biasa bagi pabrikan, tapi disisi lain, pesanan yang begitu banyak juga menciptakan tantangan berat bagi jalur produksi, pasalnya selama ini sudah banyak rintangan terkait pengembangan dan produksi penempur stealth ini. Pesanan dalam jumlah besar oleh angkatan bersenjata Amerika Serikat dan sekutu AS, menciptakan kesulitan tersendiri untuk memenuhi permintaan, sebut saja kapasitas produksi untuk tahun ini hanya 156 unit pesawat.
Masalah di atas semakin diperparah dengan meningkatnya rintangan rantai pasokan, terbatasnya infrastruktur di pusat produksi, dan tertundanya program perbaikan mesin.
Dari aspek permintaan, dilaporkan militer AS, dalam rencana tahun fiskal 2024, mengindikasikan akuisisi 83 unit F-35 — terdiri dari 48 untuk Angkatan Udara, 19 unit untuk Angkatan Laut, dan 16 unit untuk Korps Marinir. Bila dipertajam Angkatan Udara AS akan membeli 48 unit F-35 per tahun hingga 2028, dan lebih dari itu, dikatakan berencana untuk membeli total 980 unit F-35 untuk mencapai target yang diinginkan sebanyak 1.763 pesawat tempur.
Angkatan Udara AS pada dasarnya enggan hanya membeli 48 unit F-35. Awalnya direncanakan untuk membeli 110 unit F-35 setahun, angka kemudian dikurangi menjadi 80 unit, kemudian menyusut 60 unit, dan dalam beberapa tahun terakhir menjadi 48 unir. Hal ini tidak menyenangkan, karena kekuatan AU AS telah menyusut dari 4.556 pesawat pada tahun 1990 menjadi 2.176 unit pesawat tempur hari in, dan kecenderungan akan terus turun, lantaran AU AS memensiunkan 801 pesawat tempur dan hanya membeli 345 unit pesawat tempur hingga tahun 2028.
Mengenai sekutu dan mitra Amerika Serikat, seperti Finlandia dan Swiss telah memutuskan untuk membeli 100 unit F-35 tahun lalu, sementara Kanada memesan 88 unit F-35. Jerman juga telah menyetujui akuisisi F-35, dan negara-negara termasuk Yunani dan Republik Ceko telah mengadakan negosiasi dengan Lockheed Martin setelah memilih F-35 untuk menggantikan pesawat tempur di armada mereka saat ini.
Israel mengatakan pada 2 Juli 2023, akan membeli 25 unit F-35 tambahan, melengkapi 50 unit F-35 yang saat in telah beroperasi. Republik Ceko juga mengatakan dua minggu lalu bahwa mereka akan membeli 24 unit F-35, yang akan menggantikan pesawat tempur Saab JAS-39C Gripen yang telah disewa Ceko.
Selama setahun terakhir, jika mempertimbangkan pesanan F-35 dari Finlandia, Swiss, Jerman, dan sekarang Republik Ceko, maka total jumlahnya menjadi 159 unit F-35, yang lebih tinggi dari kuota produksi yang diizinkan per tahun, yaitu 156 unit. Angka tersebut, tidak termasuk pesanan dari Polandia, yang memesan 32 pesawat tempur pada tahun 2020, dan Yunani, yang berniat membeli 20-24 unit F-35, tetapi aplikasi formalnya belum selesai.
Lockheed harus menjaga komitmennya untuk memasok dalam jadwal yang disepakati. Dalam produksi berjalan, saat ini melibatkan pesanan dari Belgia, Denmark, Italia, Norwegia, dan Inggris. Pelanggan Asia pun tak bisa dilupakan, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura, yang akan kedatangan F-35 di tahun mendatang.
Sebuah studi yang ditugaskan oleh Lockheed Martin memperkirakan bahwa dengan dampak ekonomi agregat sebesar US$72 miliar per tahun, program F-35 merupakan keuntungan bagi pemasok kedirgantaraan. Pemasok ini melakukan berbagai aktivitas, termasuk produksi, pemeliharaan, teknik, pelatihan, dan manajemen rantai pasokan.
Secara strategis, program ini memperkuat ikatan keamanan Amerika dengan negara-negara yang mengoperasikan F-35 dan dapat memasukkan mereka dalam latihan bersama. Faktanya, setelah invasi Rusia ke Ukraina, pasar F-35 telah memperkuat hubungan di antara negara-negara NATO. Namun, pertanyaan yang relevan adalah tantangan yang dihadapi Lockheed dalam memenuhi tuntutan order dalam jumlah besar tersebut.
Baca juga: Singapura Akuisisi (Lagi) Delapan Jet Tempur Stealth F-35B, Total Menjadi 12 Unit
Pejabat Lockheed mengatakan mereka akan menghadapi tantangan dan meningkatkan produksi dengan langkah-langkah yang telah mereka mulai lakukan. Perusahaan berencana meluncurkan produksi jet tempur F-35 ke-1.000 pada akhir tahun ini di jalur perakitan di Air Force Plant 4 (Fort Worth, Texas). Pada 12 April 2023, Lockheed Martin baru saja mengirimkan unit ke-900 F-35. (Gilang Perdana)
Yang classic itu Junkers Ju-87 Stuka
Boeing punya pesawat jet tipe : 737 “classic”…..kalo versi kitiran yg klasik contohnya AS-202 Bravo atau DC-3 Dakota, kalo SUTUC apa SuPer Herky mah udah modern.
Gitu pengkategoriannya…..@TN
Kalau classic ya pesawat kitiran lah macam Super Tucano. Biaya terbang murah. Bisa untuk patroli perbatasan dan bisa untuk menyerang para bandit, penyelundup, illegal fishing dan ilegal logging. Badan-badan keamanan sipil seperti Coast Guard Bakamla, Polri dan Bea Cukai bisa juga nih dibekali dengan super Tucano atau helikopter serang kecil macam Ah-6i.
” kekuatan AU AS telah menyusut dari 4.556 pesawat pada tahun 1990 menjadi 2.176 unit pesawat tempur hari in ”
——————————————————–
Mungkin terinspirasi film “RAMBO” min. Jd jumlah dikurangi jd sedikit tp efektif. Bukankah kedepannya AU AS bersiap mengoperasikan pesawat tempur “NGAD”. Konon katanya 1 pespur NGAD direncanakan dlm operasi udaranya nanti mampu merontokkan 20 pespur tercanggih musuh dlm sekali duel udara. Sehingga tdk lg membutuhkan banyak pesawat tempur. Hanya saja pespur lawannya NGAD ini justru direncanakan mampu dng mudah merontokan 30 pespur spt NGAD dlm sekali duel udara…
Ya. Salaamm…💪
Salut, walau diejek sama netijen ura ura, klau ni pesawat kek rongsok tapi tetap laku di pasaran URAAA
kalau amerika gak pake ngancam negara lain dengan CAATSA,super flanker akan jadi yang terlaris
Kita mah seleranya yg serba klasik…..ibarat anggur, makin tua makin mahal harganya ☝️
#sultangituloh😎