Balon Mata-mata Cina Lintasi Daratan AS dan Mengarah ke Sejumlah Situs Sensitif

Sebuah balon ketinggian yang diduga milik Cina melayang di atas Billings, Montana pada Rabu, 1 Februari 2023. (Larry Mayer/The Billings Gazette via AP)

Keparnoan alias kecemasan Amerika Serikat pada aktivitas intelijen Cina sudah lazim kita dengar, namun kecemasan bertambah saat diketahui adanya aksi intelijen Cina di wilayah daratan Amerika Serikat (US Soil), setelah sebelumnya mengendus aksi spy Beijing lewat jaringan BTS 5G Huawei dan drone komersial produksi DJI, kini ada kabar terbaru, yakni dugaan balon mata-mata milik Cina telah melintasi wilayah teritorial AS.

Baca juga: Pertama Kali, Cina Sukses Uji Coba Aerial Base Station Multi Layanan dan Operator Seluler

Yang dimaksud tentu bukan sembarang balon, melainkan High Altitude Balloon yang berada di ketinggian stratosfer, yaakni ada di rentang 15.000 – 40.000 meter di atas permukaan bumi. Dikutip dari CNN.com (2/3/2023), disebutkan otoritas pertahanan AS sedang melacak balon pengintai di ketinggian tinggi yang dicurigai milik Cina di atas daratan AS.

“Pentagon telah melacak balon tersebut selama beberapa hari saat melintasi Amerika Serikat bagian utara,” kata juru bicara Pentagon Brigjen Jenderal Patrick Ryder. “Kami yakin bahwa balon pengintai ketinggian tinggi ini milik Cina,” kata pejabat pertahanan senior itu. Ia menambakah, bahwa aktivitas ini telah diamati selama beberapa tahun terakhir, termasuk sebelum pemerintahan ini.

“Balon tersebut saat ini terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menghadirkan ancaman militer atau fisik kepada orang-orang di darat,” ujar Ryder. Ia mengatakan militer AS telah memutuskan untuk tidak menembak jatuh balon tersebut.

Sementara jalur penerbangan balon Cina saat ini membawanya ke “sejumlah situs sensitif”, pejabat itu mengatakan itu tidak menimbulkan risiko pengumpulan intelijen yang signifikan. Balon itu dinilai memiliki “nilai aditif terbatas” dari perspektif pengumpulan intelijen.

AS sejauh ini tetap mengambil langkah-langkah untuk memantau kegiatan intelijen asing dari pengumpulan informasi sensitif. “Kami juga melacak kemampuan apa yang dimilikinya dalam memperoleh wawasan, dan terus memantau balon tersebut saat berada di atas daratan Amerika Serikat,” tambah Ryder.

High Altitude Balloon sejatinya bukan barang baru dalam dunia militer dan masuk ke dalam terminologi High Altitude Platform Station (HAPS) atau di Indonesia akrab disebut Wahaha Dirgantara Super.

Baca juga: Departemen Pertahanan Australia Luncurkan High Altitude Balloon ke Stratosfer

High Altitude Balloon umumnya telah dilengkapi beragam sensor dan peralatan komunikasi. Balon diluncurkan ke stratosfer untuk mengeksplorasi ketinggian yang tidak dimanfaatkan dalam lalu lintas penerbangan, sehingga tidak membahayakan lalu lintas penerbangan sipil karena berada pada posisi di atas batas ketinggian maksimal pesawat terbang komersil. Pada ketinggian stratosfer dicirikan dalam lingkungan yang low density, low temperature dan low wind. (Gilang Perdana)

4 Comments