Bakal Jadi Rudal Jelajah Masa Depan TNI AD, Avibras AV-TM 300 Masuk Fase Produksi di 2021
|Kilas balik ke Desember 2017, netizen pemerhati dunia alutsista dikejutkan dengan sosok rudal jelajah Avibras AV-TM 300 di Pusdik Armed Kodiklatad, Cimahi, Jawa Barat. Meski diketahui hanya berupa dummy, namun tampilnya full mockup rudal jelajah yang dapat menjangkau jarak 300 km tersebut menjadi bahan perbincangan menarik, salah satunya adalah kemungkinan rudal berbobot 1.140 kg ini bakal diakuisisi TNI AD.
Baca juga: Avibras AV-TM 300, “Ada Rudal Jelajah Subsonic di Markas Armed TNI AD”
Tentu hadirnya AV-TM 300 di Markas Pusdik Armed bukan tanpa sebab, pasalnya AV-TM 300 diketahui memang dapat diluncurkan dari platform MLRS ASTROS (Artillery Saturation Rocket System) II MK6 yang saat ini sudah digunakan oleh TNI AD. Persisnya dua rudal AV-TM 300 dalam kontainer dapat diluncurkan dari kendaraan peluncur AV-LMU (Universal Multiple Launcher).
Tapi tunggu dulu, status AV-TM 300 sampai saat ini masih dalam pengembangan oleh Brasil. Dan kebetulan belum lama ini ada update tentang masa depan rudal yang punya kecepatan Mach 0.85 ini. Seperti dikutip dari Janes.com (2/10/2019), pihak manufaktur Avibras Indústria Aeroespacial sudah menjadwalkan penuntasan serangkaian uji coba AV-TM 300 pada Desember 2020. Dan dijadwalkan AV-TM 300 akan masuk fase produksi komersial pada tahun 2021.
Dirunut dari sejarahnya, AV-TM 300 dikemangkan Avibras Indústria Aeroespacial berdasarkan kotrak yang diberikan oleh Brazilian Army’s Department of Science and Technology pada tahun 2012. Rangkaian pengembangan rudal ini sendiri baru mulai dikebut pada tahun 2016 guna memenuhi proyek ASTROS 2020.
Sejak pengembangan dimulai pada 2012, desain rudal telah mengalami beberapa modifikasi, seperti desain sayap tengah, yang awalnya adalah fixed wing diganti menjadi model sayap lipat/tarik (retractable wings), meski begitu dua set permukaan ekor berbentuk silang yang diposisikan di belakang tetap dipertahankan.
Rudal jelajah ini menggunakan roket dengan bahan bakar padat untuk melayani penerbangan dengan kecepatan subsonic. Varian dasar mesin rudal menggunakan turbojet TJ1000 yang dikembangkan Avibras berdasarkan lisensi dari Polaris.
Baca juga: Multi Kaliber 4 Jenis Roket, Ciri Khas Keunggulan ASTROS II MK6 TNI AD
Secara umum, AV-TM 300 punya panjang 5,4 meter dan diameter 0,45 meter. Sistem pemandu AV-TM 300 mengandalkan GPS/INS. Nah, dengan komitmen jadwal peluncuran yang sudah dicanangkan Avibras Indústria Aeroespacial, apakah kelak Indonesia bakal mengakuisisi rudal jelajah ini? Kita tunggu saja jawabannya di 2020/2021. (Bayu Pamungkas)
mau gak ya TOT , kan lumayan kalau bisa TOT
Wani piroooooo….
Indonesia menunggu petir,pasopati, Merapi
Melenceng sebentar kabar rudal petir bagaimana ya dengar” tahun depan mulai ada titik terang nya
Petir berganti wujud jadi kamikaze dan targeting drone
mungkin akan ada alih/transfer teknologi rudal dari avibras,,, karena untuk pembuatan roketnya sudah dikerjasamakan dengan pindad begitu juga dengan wahana peluncurnya (truk ) akan menyusul kemudian
Knp kita ngga coba reverse engineering rudal Exocet yg sdh pensiun buat dialih fungsikan manjadi rudal jelajah. Dg penambahan booster bisa meningkatkan jarak jelajah. Lmyan buat menghemat waktu pengembangan.
AD sudah fix dengan avtm 300 gimana dengan AL/AU apa sudah megang nama2 produsen cruise missile juga?