Bakal Jadi Museum Bahari, Eks LST KRI Teluk Bone 511 Terdampar dan Berkarat di Pantai Pariaman
|
Lewat penurunan ular-ular perang di Dermaga Ujung, Koarmada ll Surabaya, pada tanggal 15 Agustus 2019 telah resmi purna tugas Landing Ship Tank (LST) KRI Teluk Bone 511. Tidak dijadikan sasaran penembakan, LST bersejerah dari era perang dunia ini akan ‘dikaryakan’ sebagai meseum bahari di Pariaman, Sumatera Barat.
Namun, beberapa hari ini ada kabar viral, bahwa eks KRI Teluk Bone 511 dalam kondisi terdampar. Foto udara eks KRI Teluk Bone 511 yang terdampar nampak dalam kondisi berkarat di Pantai Pariaman, Sumatera Barat (5/2/2025). Pemerintah Kota Pariaman menegaskan larangan bagi wisatawan dan warga untuk menaiki eks kapal perang tersebut.
Sebelumnya, eks kapal perang ini telah berada di pantai Pauh, perairan Pariaman sejak September 2024. Namun, rencana untuk menjadikan eks KRI Teluk Bone sebagai museum masih ditunda karena kondisinya yang belum stabil dan aman sehingga dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan pengunjung.

Sebagai catatan, eks KRI Teluk Bone bersama KRI Teluk Ratai 509 (dipensiunkan bersamaan) merupakan saksi sejarah peperangan besar, lantaran kedua kapal dari LST 542 Class itu terlibat dalam operasi pendaratan pasukan sekutu di Pantai Normandia, Perancis.
“Dengan kedatangan Eks KRI Teluk Bone 511 di Kota Pariaman ini, menegaskan bahwa Pariaman adalah Kota Maritim yang ada di Indonesia, dan satu-satunya di Indonesia yang mempunyai eks kapal perang yang akan kita jadikan museum bahari, sebagai edukasi bagi generasi yang akan datang,” ujar Wali Kota Pariaman, Genius Umar Ketika meninjau langsung kedatangan Eks KRI Teluk Bone ini, Kamis (28/9/2023), seperti dikutip pariamankota.go.id.

Genius mengatakan bahwa Kota Pariaman, memiliki sejarah terkait Angkatan Laut (AL). Pada tahun 1946 diketahui, Kota yang terletak di pesisir Pantai Sumatera Barat ini telah menjadi Markas Komando Tentara Kemanan Rakyat (TKR) Laut Sumatera Tengah, yang dikenal sebagai Markas AL Pangkalan Besar Pariaman.
Genius menyebutkan sebelumnya, Kota Pariaman mendapatkan hibah KRI Teluk Ratai, namun kapal tersebut tenggelam saat dalam proses hibah, dan sebagai penggantinya, Kementerian Pertahanan RI, kemudian menghibahkan KRI Teluk Bone 511 sebagai penggantinya.
Sebelum menjadi aset TNI AL, KRI Teluk Bone 511 merupakan kapal eks USS Iredell Country (LST 839) yang dibangun oleh American Bridge Company, Ambridge, Pennsylvania. Kapal ini diluncurkan pada tanggal 12 November 1944 di New Orleans, Louisiana dengan komandan pertama Lieutenant Waldo F McNeir.
KRI Teluk Amboina 503: Dibeli dari Jepang, Inilah Landing Ship Tank ‘Retro’ Perang Dunia II
LST 839 digunakan oleh Amerika Serikat selama Perang Dunia II (1945-1946) dan perang Vietnam (1966 – 1970). Pada tanggal 15 Juli 1970 USS Iredell Country diganti namanya menjadi KRI Teluk Bone 511 di San Diego, California, USA dan diserahkan kepada TNI AL tanggal 12 Desember 1970 untuk memperkuat jajaran Satfibarmatim (Satuan Kapal Amfibi Armada Timur).
Selanjutnya mulai tanggal 1 Januari 1990, KRI Teluk Bone 511 dialihbinakan ke Kolinlamil (Komando Lintas Laut Militer) untuk memperkuat Satlinlamil Surabaya hingga akhir pengabdiannya.
Sekilas tentang KRI Teluk Bone 511, dapat digolongkan sebagai light LST, pasalnya bobot mati kapal ini hanya 1.651 ton, sementara untuk bobot muatan penuhnya bisa mencapai 4.145 ton. Soal kapasitas muatan bergantung pada jenis misi yang diembannnya, secara umum LST 542 class bisa dimuati beban antara 1.600 ton hingga 1.900 ton.
Untuk tugas pendaratan pasukan ke bibir pantai, tersedia dua unit LCVP (Landing, Craft, Vehicle and Personnel). Sementara persenjataan Kapal ini dirancang lebih pada kebutuhan peran dari PSU (Penangkis Serangan Udara), ada dua pucuk kanon twin kaliber 40 mm (di haluan dan di buritan), empat pucuk kanon 40 mm laras tunggal, dan 12 pucuk kanon 20 mm laras tunggal.
Kesemua senjata dioperasikan secara manual. Kapal perang ini secara keseluruhan diawaki oleh 7 perwira dan 104 anak buah kapal. (Gilang Perdana)
KRI Teluk Bone 511: Terlibat Dua Momen Pendaratan Amfibi Bersejarah