AVIC AG-600, Pesawat Amfibi Multirole Terbesar Sukses Terbang Perdana
Juli 2016 menjadi hari yang bersejarah bagi industri dirgantara Cina, pasalnya Negeri Tirai Bambu tersebut telah meluncurkan prototipe pesawat amfibi terbesar AG-600 yang dibuat Aviation Industry Corporation of China (AVIC). Dan hampir satu setengah tahun berlalu, pada 24 Desember 2017, AG-600 dilaporkan telah sukses melakukan uji terbang perdana dari Bandara Zhuhai, Provinsi Guangdong, yang tak jauh dari pantai yang mengarah ke Laut Cina Selatan.
Baca juga: AVIC AG-600 Flying Boat – “Tiruan” ShinMaywa US-2 dengan Payload Lebih Besar
Uji terbang dilakukan selama kurang lebih satu jam dan kembali mendarat di Bandara Zhuhai dengan penyambutan yang meriah. AG-600 dengan bentang sayap mencapai 40 meter, mampu lepas landas dengan bobot maksimum 53,5 ton.
Dapur pacu AG-600 disokong mesin turbopropeller 4 × WJ-6 yang tiap mesinnya mampu menghasilkan tenaga 5.103 HP, AG-600 punya jangkauan terbang sampai 5.000 km. Bilah baling-baling pun sudah mengadopsi jenis six bladed constant speed propellers.
Meski tak melulu untuk keperluan militer, namun bagi militer Cina, AG-600 bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan strategis mendukung kampanye ekspansi dan pengaruhnya di kawasan Laut Cina Selatan. Sejauh ini AVIC menyebut sudah memperoleh 17 pesanan AG-600, diantaranya Malaysia dan Selandia Baru telah menyatakan ketertarikannya.
Sekilas tampilan AG-600 identik dengan ShinMaywa US-2, yakni mengusung desain empat mesin propeller, bahkan desain kaki-kaki juga terlihat serupa. Untuk menjalankan misi water bombing, AG-600 sanggup menyedot 12 ton air dalam waktu 20 detik. AG-600 juga dipersiapkan dalam versi SAR, intai maritim, sampai versi AKS (anti kapal selam). Untuk mendukung misi SAR, pihak pabrikan menyebut AG-600 dapat mengwvakuasi 50 orang di laut dalam satu kali terbang. (Gilang Perdana)
Baca juga: Mampu Menahan Gelombang Laut 3 Meter, US-2 Kian Dilirik Indonesia
Spesifikasi AVIC AG-600
– Kapasitas: 50 penumpang
– Panjang: 36,9 meter
– Lebar sayap: 38,8 meter
– Max berat lepas landas: 53.500 kg
– Powerplant: 4 × WJ-6 turboprop
– Baling-baling: 6 baling-baling kecepatan konstan
– Kecepatan maks: 570 km/h
– Jangakauan terbang: 5.500 km
– Ketinggian terbang maks: 10.500 meter
Kodok terbang eok… eok..
Penasaran dg teknologi mesin pesawat negeri Tiongkok
Sebenarnya indonesia mampu membuat seperti ini ,bahkan tidak perlu desain baru ,modifikasi saja cn235 ,kita perlu pesawat amfibi bukan saja untuk fungsi militer namun juga untuk,keperluan basarnas dan transportasi,kalau ditambah tanki air bisa untuk penanganan kebakaran hutan
Membuat pesawat konvensional jadi amfibi ga segampang “modifikasi aja”. Macem motor modif. Mendarat di laut beda dengan mendarat di runway. Kecuali dari awal sudah disiapkan mampu jadi pesawat amfibi.
Mau ga mau mesti disain ulang. Buat baru dari awal. Kalo ga gitu, ngapain RRC busy pesawat amfibi ini? Mending pake Y-20 aja. Cuma butuh “modifikasi aja” hehehe. Nyatanya mereka buat baru dari awal.
Googling dl apa pengertian dari air frame,jgn chauvinis berlebihan sebelum anda mengerti pembahasan.
Pesawat yg bagus. Indonesia butuh pesawat kayak ginian. Saya bersedia mendesainkan kalo diminta pemerintah.
Dengan ini saya nyatakan penyusupan dibelakang garis musuh untuk negara-negara kepulauan akan lebih mudah, saudara-saudara. apalagi kalau radar ditaruh di ketinggian dan terhalang oleh bukit dan gunung dan kapal penjaga tidak berpatroli 24 jam
serta radar pantai tidak terinstall dengan baik.